Throughput adalah ukuran berapa banyak transaksi yang dapat diproses oleh suatu blockchain dalam jangka waktu tertentu. Ini biasanya dihitung dalam transaksi per detik (TPS). Selain itu, throughput merupakan sebuah metrik yang sangat penting karena menentukan kecepatan dan skalabilitas blockchain.
Ketika sebuah blockchain memiliki throughput rendah, blockchain tersebut mungkin tidak dapat menangani volume transaksi tinggi. Akibatnya, terjadi kemacetan transaksi, waktu transaksi yang lambat, dan biaya transaksi yang tinggi. Di sisi lain, sebuah blockchain dengan throughput tinggi dapat menangani banyak transaksi dengan cepat dan efisien, menjadikannya ideal untuk pembayaran dan aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Beberapa blockchain memiliki throughput tinggi seperti Solana dapat memproses maksimum 65.000 TPS untuk transaksi sederhana seperti pengiriman aset crypto dari satu wallet ke wallet lain. Selain itu, ada teknologi blockchain layer 2 yang memiliki throughput tinggi hingga 40.000 TPS seperti Arbitrum, Optimism, Polygon, Immutable X, dan lain-lain.
Pahami lebih lanjut tentang teknologi Layer 2 di artikel ini.