
Menyambut pekan ini yang akan diisi dengan berbagai rilis data makro penting, pasar aset kripto berhasil berada di zona hijau sepanjang pekan lalu. Sempat turun ke US$18.535, Bitcoin berhasil berbalik arah dan berada di area US$21.800.
Sementara pergerakan ETH juga masih terbawa katalis positif jelang ‘the merge”. Namun, LUNA dan LUNC mencuri perhatian karena berhasil menguat lebih dari 200% sepekan terahir.
Tim trader Pintu telah mengumpulkan berbagai data penting tentang pergerakan harga pasar aset kripto selama sepekan terakhir yang terangkum dalam Analisa Pasar ini. Akan tetapi, perlu kamu perhatikan bahwa semua informasi dan Analisis Pasar ini bertujuan sebagai sarana informasi dan edukasi, bukan saran finansial.
Minggu ini akan dipenuhi oleh berbagai perilisan data ekonomi penting. Salah satunya, pada 12 September, survei ekspektasi konsumen untuk bulan Agustus akan dirilis. Adapun, ekspektasi konsumen mengacu pada prospek ekonomi rumah tangga. Ekspektasi tersebut akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan ekonomi saat ini. Pasalnya, jika orang mengekspektasikan perbaikan prospek ekonomi, mereka akan lebih bersedia untuk meminjam dan membeli barang.
Pada bulan Juli, angka ekspektasi konsumen berada di 6,2%. Namun, diperkirakan akan menunjukkan moderasi karena harga bensin yang turun sementara inflasi makanan tetap meningkat. Sejauh ini, tekanan inflasi terus mereda dan gangguan rantai pasokan terus berkurang. Tapi di satu sisi, pertumbuhan ekonomi masih tetap lemah, meskipun tidak lagi resesi. Pembacaan awal sentimen konsumen 16 September akan terus rebound karena juga sangat dipengaruhi oleh harga bensin.
Berikutnya, data yang akan dirilis adalah tingkat inflasi secara tahunan (YoY) dan rilis data pada 13 September dan Producer Price Index (PPI) bulanan (MoM) pada hari berikutnya. Adapun, tingkat inflasi sebelumnya YoY berada di 8,5% dan tingkat inflasi inti YoY berada di 5,9%, sedangkan konsensus untuk bulan Agustus masing-masing di 8,1% dan 6,1%.

Dalam sepekan terakhir, pergerakan pasar cenderung dipengaruhi oleh narasi dari pasar non-AS. Seperti disebutkan dalam analisis pasar sebelumnya, ECB menaikkan suku bunga sebesar 75 bps sebagai upaya agar posisi kebijakan mereka berada di sikap yang lebih tepat. Tingkat pendanaan bank overnight positif untuk pertama kalinya sejak 10 tahun.
Namun, permasalahan utama yang saat ini dihadapi zona Euro adalah biaya energi yang melonjak. Teranyar, dengan ditutupnya pipa Nord Stream, maka Eropa harus berurusan dengan penjatahan energi selama musim dingin. Alhasil, pertumbuhan di zona Euro diperkirakan akan stagnan sepanjang tahun.
Lebih lanjut, pada pekan ini, yen Jepang justru tercatat melemah ke level terendah sejak 1998. Hal ini disinyalir seiring Bank of Japan (BOJ) dan Bank of China (BOC) merupakan dua bank sentral utama yang tidak menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi sehingga membuat mata uangnya pun dirugikan.

Seiring dengan kekhawatiran permintaan, harga minyak mentah terkoreksi dan kini berada di level terendahnya sejak awal tahun ini. Hal ini seharusnya bisa membantu rilis data CPI. Selain itu, naiknya dolar AS juga akan membantu menghadapi naiknya inflasi dari impor dan mengurangi kegiatan manufaktur global. Biaya pengiriman saat ini sudah turun 65% dari level tertingginya ketika terjadi kasus Covid-19 pada tahun lalu.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada pertemuan dua pekan mendatang (21 September). Mereka dinilai belum yakin terhadap langkah mereka dalam memastikan inflasi sudah memuncak, walaupun indikator dan data belakangan ini memperlihatkan mereka sudah cukup baik mengatasi inflasi. Kenaikan pada bulan September dilihat sebagai kenaikan suku bunga The Fed terakhir dalam siklus kali ini. Hal ini menjadi penanda penting sebagai titik balik pasar global ke depan.

Kapitalisasi pasar aset kripto akhirnya kembali mencapai level US$ 1 triliun setelah BTC memimpin penguatan harga aset kripto dengan mengalami kenaikan harga 8% secara mingguan.

BTC memiliki pekan yang cukup bergejolak. Mengawali pekan ini, harga BTC sempat jatuh ke area terendahnya di US$ 18.535, namun pada akhir pekan harganya berhasil kembali naik ke area US$ 21.800. Pergerakan harga ini cukup menarik, walaupun bukan menjadi penentu tren ke depan.
Saat ini, BTC memiliki level resistance di level EMA 55 hari, atau di kisaran rentang harga US$ 22,000. Level resistance berikutnya berada di MA 200 hari, atau di kisaran US$ 23.200, yang secara historis merupakan level penting untuk pendukung harga BTC.

Ini merupakan bulan keempat secara berturut-turut BTC berhasil menjaga level US$ 20.000 sebagai level support bulanan.

Dominasi Bitcoin belakangan ini juga membuatnya menyentuh level terbawah pergerakan downtrend wedge structure-nya. Indikator RSI Bitcoin juga berada dalam titik pertemuan karena menyentuh support dari garis tren naik.

ETH terus melanjutkan momentum positif sejak awal bulan ini, tercermin dari naiknya ETH sebesar 13,5% secara bulanan. Kenaikannya harganya masih terdorong oleh berita ‘the merge’ yang akan datang. Namun, semakin mendakati ‘the merge’, pergerakan harga ETH kemungkinan akan lebih volatil. Bisa menjadi buy the rumor, sell the news.
Namun, ETH sendiri secara makro masih terlihat bergerak downtrend, sampai terbukti sebaliknya. Pergerakannya mempunyai karakteristik untuk lanjutkan rally.

Sementara pada chart mingguan, kita bisa melihat momentum positif seiring dengan ETH yang menembus level EMA 200 minggu. Resistance berikutnya akan ada di level US$ 1.850 dan US$ 1.920.

Sementara itu, harga dua token Terra, LUNA dan LUNA Classic (LUNC) secara mengejutkan meningkat hingga ratusan persen sejak minggu lalu.
LUNA, token nativ dari versi kedua blockchain Terra, rally hingga lebih dari 200% pada akhir pekan lalu, dengan harga melonjak dari 2 dolar AS ke 7 dolar AS.

Hal yang serupa terjadi pada LUNC, token dari blockchain pertama Terra, yang meningkat lebih dari 250% ke angka 0,0005 dolar AS.

Kenaikan LUNC disinyalir disebabkan oleh layanan staking LUNC yang terbit pada 27 Agustus. Dikutip dari Cointelegraph, layanan staking tersebut diperkirakan mengurangi 9% pasokan LUNC dari peredaran.
Selain layanan staking, LUNC juga baru saja meloloskan proposal yang mengusulkan untuk pemberlakukan pajak pembakaran token sebesar 1,2% untuk setiap transaksi. Hal ini akan membuat terhapusnya sebagian pasokan LUNC dari peredaran.
Spread tenor 2-10 tahun saat ini berada di level -0,2, yang merupakan level terendahnya dalam 22 tahun terakhir. Ketika spread berada di level negatif, ini menandakan pasar sangat pesimistis terhadap iklim ekonomi dalam jangka pendek.

Indeks DXY juga telah kembali turun setelah indeks berhasil menembus US$ 110 untuk pertama kalinya sejak Juni 2022. Kenaikan nilai USD telah memperburuk penurunan yang terjadi di harga minyak dan emas. Tapi, dengan indeks DXY yang berada di zona merah, justru bisa membantu pasar saham dan kripto.

Jika melihat dari chart Puell Multiple, kita saat ini sekali lagi keluar dari zona hijau di mana secara historis menjadi kesempatan yang baik untuk aksi beli. Puell Multiple sendiri dihitung dari membagi daily issuance value of bitcoins (dalam USD) dengan moving average 365-hari of daily issuance value.

Dalam chart Market Cap to Thermocap Ratio, kita bisa melihat bahwa saat ini kita belum berada di zona hijau. Pengukuran ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa intensitas yang cenderung ringan di siklus bull run.
Adapun, Market Cap to Thermocap Ratio didapat dari pembagian kapitalisasi pasar dengan Thermocap. Grafik ini bisa digunakan untuk menilai apakah harga aset saat ini diperdagangkan di level premium sehubungan dengan total pengeluaran security dari para penambang. Rasio ini disesuaikan untuk memperhitungkan peningkatan suplai yang bersirkulasi dari waktu ke waktu.


Bagikan
Table of contents