Ketika pasar crypto sedang dalam fase bear market, aktivitas jual beli aset seringkali kurang menguntungkan bagi para trader. Namun, bagi investor jangka panjang, situasi ini justru bisa menjadi peluang emas. Momentum bear market jadi kesempatan mengumpulkan aset crypto secara rutin, tanpa memedulikan fluktuasi harga. Pendekatan ini dikenal sebagai strategi Dollar Cost Averaging (DCA). Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang konsep DCA dan bagaimana cara mengimplementasikannya dalam investasi aset crypto.
Dollar Cost Averaging (DCA) adalah metode investasi di mana investor membeli aset crypto dengan jumlah dana yang tetap secara rutin pada interval waktu yang ditentukan. Dengan kata lain, investor menginvestasikan jumlah yang sama pada interval waktu yang tetap, seperti bulanan atau mingguan.
Dengan berinvestasi secara rutin, investor dapat meminimalisasi dampak volatilitas harga aset crypto karena mereka membeli aset pada interval waktu yang berbeda. Jadi, mereka berinvestasi pada harga beli rata-rata, tidak menginvestasikan asetnya satu kali pada satu harga.
Dengan penerapan DCA dalam jangka panjang, investor dapat memaksimalkan peluangnya untuk mendapatkan keuntungan. Melalui strategi ini, investor juga akan lebih mudah menghadapi naik turunnya emosi akibat kenaikan atau penurunan harga yang drastis dalam aset crypto. Metode ini sangat cocok untuk investor pemula dan investor jangka panjang.
Baca juga: Penerapan Strategi DCA yang Tepat.
Pertama-tama kamu dapat menentukan total dana dan aset crypto yang ingin kamu investasikan. Kemudian, alih-alih menginvestasikan uang tersebut secara sekaligus, kamu dapat menginvestasikannya dalam cicilan yang lebih kecil dan setara selama jangka waktu tertentu.
Berikut contoh penggunaan Dollar Cost Averaging:
Kamu memiliki uang sebanyak Rp10 juta dan kamu sudah mengalokasikannya untuk membeli Bitcoin (BTC). Harga BTC pada saat ini misalkan di kisaran harga Rp500 juta. Jika kamu membeli BTC di satu waktu, maka kamu akan mendapatkan:
Rp10.000.000/Rp500.000.000 = 0,02 BTC.
Akan tetapi, jika kamu memutuskan untuk membeli BTC dengan metode DCA secara bertahap selama 10 minggu dengan alokasi dana Rp1 juta tiap minggunya, maka Bitcoin yang kamu dapatkan akan menjadi sebagai berikut.
Jangka Waktu | Harga BTC | Rp1 juta : Harga BTC | Satu kali pembelian Rp10 juta |
---|---|---|---|
Minggu 1 | Rp500.000.000 | 0.002 BTC | 0.02 BTC |
Minggu 2 | Rp510.000.000 | 0.00196 BTC | |
Minggu 3 | Rp470.000.000 | 0.00212 BTC | |
Minggu 4 | Rp460.000.000 | 0.00217 BTC | |
Minggu 5 | Rp475.000.000 | 0.00210 BTC | |
Minggu 6 | Rp400.000.000 | 0.0025 BTC | |
Minggu 7 | Rp500.000.000 | 0.002 BTC | |
Minggu 8 | Rp490.000.000 | 0.00204 BTC | |
Minggu 9 | Rp510.000.000 | 0.00196 BTC | |
Minggu 10 | Rp450.000.000 | 0.002 BTC | |
0.021 BTC | 0.02 BTC |
Baca juga: Kesalahpahaman Umum Tentang Bitcoin
Jika pada Minggu ke-11 ternyata harga Bitcoin naik menjadi Rp525 juta, maka dengan membeli secara bertahap kamu dapat memiliki keuntungan lebih.
Dollar Cost Averaging baik dilakukan pada saat bear market atau saat pasar mengalami tren penurunan harga. Karena investor bisa mendapatkan aset dengan harga yang makin lama makin murah.
Metode ini juga baik digunakan untuk jangka panjang dan melatih para investor untuk rajin menabung setiap hari/minggu/bulan.
Kalau kamu ingin ketahui lebih lanjut alasan di balik mengapa Bitcoin menjadi salah satu instrumen investasi yang dipilih banyak orang, kamu bisa baca artikel berikut ini: Mengapa Banyak Orang Investasi Bitcoin?
Kamu perlu mempertimbangkan aset crypto apa yang akan dibeli dengan metode DCA dengan harapan harga aset tersebut akan naik di masa depan. Fundamental aset sangat penting untuk melihat potensi dan risikonya. Aset crypto blue chips seperti BTC dan ETH populer untuk diterapkan strategi Dollar Cost Averaging.
Pilih frekuensi investasi yang cocok dengan kamu. Apakah bulanan, mingguan, atau harian. Frekuensi ini harus sesuai dengan jadwal finansial kamu agar kamu tetap konsisten dalam menerapkan DCA.
Tentukan berapa jumlah dana yang akan kamu investasikan secara berkala. Ini bisa menjadi jumlah tetap, seperti 3 juta per bulan, 1 juta per minggu, atau sesuai dengan anggaran keuangan kamu. Pastikan jumlah ini sesuai dengan kemampuan keuangan kamu.
DCA adalah strategi jangka panjang dan pasar crypto mengalami volatilitas yang tinggi. Kamu perlu memiliki ketahanan emosional untuk tetap tenang saat melihat fluktuasi harga aset yang kamu miliki. Hindari membuat keputusan investasi berdasarkan emosi.
Pada aplikasi Pintu, ada fitur Auto DCA atau Nabung Rutin yang dapat kamu gunakan untuk membeli aset crypto secara otomatis dengan jumlah dana yang tetap pada interval waktu yang ditentukan.
Kamu dapat mengatur jadwal rutin untuk berinvestasi dengan opsi interval harian, mingguan, atau bulanan. Dengan demikian, kamu akan secara otomatis memperoleh aset crypto pada tanggal dan waktu yang telah kamu tentukan sebelumnya.
Berikut cara menggunakan fitur Auto DCA:
Fitur Auto DCA Pintu juga dilengkapi dengan DCA Simulation untuk melihat bagaimana DCA akan berfungsi dalam skenario tertentu tanpa benar-benar melakukan investasi nyata. Fitur ini memungkinkan kamu untuk menguji strategi DCA kamu dan melihat hasil potensialnya sebelum kamu mulai menginvestasikan dana sungguhan.
Dengan Pintu, investasi crypto kamu menjadi lebih terencana, otomatis, dan sesuai dengan preferensi kamu.
Dollar Cost Averaging (DCA) adalah metode investasi di mana investor secara rutin membeli aset crypto dengan jumlah dana tetap pada interval waktu yang ditentukan untuk menghindari fluktuasi harga.
DCA cocok untuk investasi jangka panjang karena membantu mengurangi risiko, meningkatkan kedisiplinan, dan memudahkan pengambilan keputusan investasi.
Untuk melakukan strategi DCA, kamu dapat menggunakan Pintu sebagai platform yang menawarkan fitur DCA untuk berinvestasi crypto secara otomatis dan terencana.
Bagikan