Menengah
Disertai Video

Apa itu EtherFi? Protokol Liquid Restaking Terbesar

Update 2 Apr 2024 ā€¢ Waktu Baca 8 Menit
Gambar Apa itu EtherFi? Protokol Liquid Restaking Terbesar
Reading Time: 8 minutes

Kehadiran EigenLayer dengan teknologi restaking-nya turut melahirkan sektor baru bernama liquid restaking. Sektor ini berhasil menarik perhatian pelaku crypto berkat potensi bunga berbunga yang ditawarkan. EtherFi sebagai protokol terbesar di sektor liquid restaking kemudian menjadi pilihan para DeFi enthusiast. Sebenarnya, apa itu EtherFi? Apa saja fitur dan kelebihan yang membuatnya menjadi incaran? Simak ulasan lengkapnya pada artikel berikut.

Ringkasan Artikel

  • šŸ—³ļøĀ EtherFi adalah protokol liquid restaking terdesentralisasi non-kustodian di jaringan Ethereum. Ia memungkinkan pengguna untuk men-staking ETH mereka dan memegang kendali sepenuhnya terhadap keys yang mereka punya.
  • āœØĀ Dengan memegang kendali keys dari ETH yang di-staking, pengguna EtherFi bisa terhindar dari risiko serangan atau slashing pada operator node karena mereka bisa kembali mengambil ETH-nya.
  • šŸ†Ā Fitur-fitur yang ada di EtherFi meliputi Automatic Restaking pada jaringan EigenLayer dan Liquid, sebuah strategi DeFi vault otomatis untuk mengoptimalkan imbal hasil.
  • šŸŖ™Ā ETHFI merupakan native token pada platform EtherFi, ia berfungsi sebagai token tata kelola, mengatur penggunaan uang cadangan Ether.fi, menggajukan pengubahan fungsi token ETHFi, dan menentukan kebijakan platform lainnya.

Sekilas tentang ETH Liquid Restaking

Sebelum membahas soal EtherFi dan ETH liquid restaking, kita harus memahami terlebih dahulu soal liquid staking dan restaking. Keduanya berkaitan erat dengan cara kerja EtherFi. Liquid staking adalah konsep di mana pengguna mendapatkan token yang mewakili aset yang di-stake untuk kemudian dapat digunakan di berbagai aplikasi DeFi.

Sementara restaking adalah konsep yang dikembangkan oleh EigenLayer di mana token ETH yang didapat dari layanan staking tradisional atau platform liquid dapat di-restaking di platform EigenLayer. Hal tersebut dilakukan untuk mengamankan protokol lain dengan memanfaatkan kemanan yang disediakan EigenLayer sembari memberi keuntungan bagi stakers-nya.

Baca artikel mengenai liquid staking dan EigenLayer berikut untuk membantumu memahami lebih mendalam mengenai keduanya dan cara kerjanya.

Namun, permasalahan pada liquid staking adalah pengguna menyerahkan ETH mereka tanpa mendapatkan key mereka. Alhasil pengguna tidak memegang kendali atas ETH mereka yang di-stake. Hal ini bisa menjadi masalah karena ketika terjadi counterparties atau risiko smart contract di platform liquid staking, pengguna bisa kehilangan ETHnya.

ā€œNot your keys, not your coinsā€ adalah ungkapan yang tepat menggambarkan permasalahan liquid staking. EtherFi hadir untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Apa itu EtherFi?

EtherFi adalah protokol yang menawarkan layanan liquid restaking terdesentralisasi non-kustodian di jaringan Ethereum. Ia memiliki pendekatan yang inovatif karena pengguna tak hanya sekadar mendapatkam imbal hasil dari staking ETH, namun juga memiliki kontrol penuh terhadap keys mereka. Artinya, jika protokol terkena risiko serangan ataupun operator node terkena masalah, pengguna EtherFi bisa mengambil kembali ETH mereka.

Dalam menjalankan operasinya, EtherFi melakukan integrasi dengan native restaking ke EigenLayer. Hal ini membuat pengguna EtherFi bisa mendapatkan tambahan imbalan selain dari imbal hasil staking Ethereum. Selain itu, integrasi ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan restaking tanpa harus mengunci aset mereka sehingga memberikan fleksibilitas bagi mereka.

Sebagai platform liquid restaking, pengguna akan mendapatkan token LST berupa eETH ketika men-stake ETH mereka di EtherFi. Pengguna dapat menggunakan eETH tersebut pada beragam protokol DeFi di Ethereum.

Selain itu, EtherFi turut mempunyai fitur unik bernama token T-NFT dan B-NFT yang menawarkan insentif dan fleksibilitas bagi stakers dan operator node. Dengan berbagai insentif dan imbalan tersebut, EtherFi bisa jadi pilihan bagi pengguna yang ingin mendapatkan bunga berbunga.

Sumber: Defi Llama

Saat ini sektor liquid restaking tengah mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan semakin tinggi peminatnya. Berdasarkan data Defi Llama, Total Value Locked (TVL) sektor ini telah mencapai US$ 7,66 miliar ketika artikel ini di tulis. Angka tersebut sudah naik lebih dari 26x lipat dibanding akhir tahun 2023 yang hanya sebesar US$ 280 juta.

EtherFi menjadi pemimpin pada sektor ini dengan TVL mencapai US$ 3,11 miliar. Dengan TVL tersebut, maka terdapat sebanyak 892.000 ETH yang telah di-stake di EtherFi.

Cara Kerja EtherFi

EtherFi memungkinkan pengguna untuk melakukan stake Ethereum secara aman melalaui mekanisme Operation Solo Staker, sebuah upaya mendorong pendekatan secara non-kustodian. Mekanisme ini memungkinkan untuk siapa saja menjalankan nodes melalui dua ā€˜Pathā€™.

Path 1 adalah menjalankan node secara permisionless melalui *Distributed Validator Technology* (DVT). Pada DVT, validator keys didistribusikan kepada beberapa operator node untuk mengurangi risiko sembari mendorong desentralisasi jaringan. Untuk menjalankan Path 1 diperlukan perangkat keras dan jaminan minimal 2 ETH. EtherFi akan membantu untuk dukungan teknis dan 30 ETH sisanya.

Pada Path 2 atau disebut Operation Solo Staker, pengguna tidak perlu memberikan jaminan ETH. Ke-32 ETH akan disediakan oleh EtherFi. Stakers hanya perlu menyiapkan perangkat keras, melakukan KYC, dan berkomitmen menjadi nodes selama dua tahun.

Struktur teknis EtherFi dibuat secara khusus untuk mendukung lingkungan staking yang terdesentralisasi. Setiap operator node dapat memasukkan public key mereka melalui smart contract. Sementara stakers dapat memilih operator untuk mengawasi node validator.

Lebih lanjut, EtherFi juga memberlakukan sistem lelang untuk menentukan alokasi dari kesempatan staking bagi para operator. Hal ini dibuat untuk memastikan keadilan dan transparansi yang lebih baik bagi partisipan jaringan.

Penasaran dan mau mencoba peruntungan menjadi validator? Cari tahu penjelasannya pada artikel berikut.

Fitur EtherFi

Berikut ini adalah beberapa fitur utama yang ada di EtherFi

Automatic Restaking

EtherFi telah mengimplementasikan fitur Automatic Restaking yang membuat ETH yang telah di-stake di EtherFi akan menghasilkan imbalan tambahan. EtherFi melakukan ini melalui native liquid restaking yang terintegrasi dengan EigenLayer. Hal tersebut juga yang membedakan EtherFi dari protokol liquid restaking lainnya.

Jika protokol lain harus menunggu EigenLayer menaikkan caps terlebih dahulu untuk mendepositkan token milik pengguna mereka, EtherFi tidak perlu hal itu. Pasalnya penggunaan native restaking secara langsung di EigenLayer tidak memerlukan caps.

Melalui integrasi tersebut, pengguna dapat memvalidasi beragam modul software di luar jaringan Ethereum sehingga bisa memaksimalkan pendapatan mereka di EigenLayer point. Hal tersebut pada akhirnya turut membantu mendorong TVL EtherFi hingga akhirnya kini menempati peringkat pertama pada sektor liquid restaking.

Liquid

Liquid adalah strategi DeFi vault otomatis yang memberikan pengguna EtherFi tambahan imbal hasil dari eETH mereka melalui investasi di ekosistem DeFi. Untuk menggunakannya, pengguna cukup mendepositkan eETH, weETH, atau WETH. Setelah itu vault akan menempatkan aset tersebut ke berbagai protokol DeFi.

Mengingat perkembangan DeFi eETH masih sangat potensial, berbagai integrasi dan penambahan protokol pada Vault akan dilakukan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk memastikan vault tetap kompetitif.

Adapun, strategi yang diterapkan di Liquid disiapkan oleh Seven Seas. Seven Seas telah mempunyai reputasi sebagai pembuat vault jempotal di ekosistem DeFi. Vault milik mereka telah memfasilitasi volume LST DEX lebih dari $10 miliar, mempunyai eksposur terhadap LST sebesar $600 juta melalui leveraged staking, dan mendapatkan berbagai insentif langsung dari banyak proyek DeFi kenamaan.

T-NFT and B-NFT

Faktor pembeda metode staking di **EtherFi adalah adanya implementasi token T-NFT (transferable non-fungible token) dan B-NFT (bound non-fungible token). Setiap kali ada node validator baru, para staker akan mendapatkan kedua token tersebut. Adapun, T-NFT dapat dikirimkan, sedangkan B-NFT terhubung dengan staker (tidak dapat dikirim).

Kedua token tersebut berperan sebagai bukti kepemilikan dari ETH yang telah di-stake. Ia juga memiliki peran penting dalam pertukaran validator keys yang aman antar validator. Sementara untuk B-NFT secara khusus ia terhubung pada pengguna yang memegang validator key untuk memastikan keamanan dan tanggung jawab.

Kelebihan EtherFi

šŸ”Ā Non-Kustodian. EtherFi menjadi satu-satunya platform staking Ethereum yang bersifat non-kustodian. Hal ini membuat pengguna mempunyai kendali sepenuhnya terhadap keys mereka sehingga mengurangi risiko terhadap serangan ataupun operator node yang bermasalah.

šŸ¤‘Ā Bunga Berbunga. Berkat integrasinya dengan EigenLayer, pengguna bisa mendapatkan tambahan bunga dari restaking. Dengan demikian, yield akan didapat dari staking ETH dan native restaking EigenLayer.

šŸŒĀ Ekosistem DeFi Ethereum. eETH yang didapat dari melakukan staking di EtherFi dapat digunakan di beragam DeFi yang ada di ekosistem Ethereum. Terlebih lagi dengan adanya fitur Liquid yang dapat membantu pengguna EtherFi meningkatkan imbal hasil yang bisa didapat.

Token ETHFI sebagai Investasi

ETHFI adalah native token pada ekosistem EtherFi. Token ini baru saja diluncurkan melaluiĀ Token Generation Event (TGE) pada 18 Maret 2023. Pada saat bersamaan, EtherFi juga membagikan kampanyeĀ airdrop token EtherFi bagi pengguna awal protokol dengan berbagai kriteria. Beberapa kriterianya adalah pengguna awal, solo stakers, eETH holder, dan sebagainya.

Kamu bisa memeriksa apakah kamu mendapatkan airdrop EtherFi melalui halaman berikut. Bagi kamu yang tidak kebagian, kamu bisa mengikuti program StakeRank season 2 EtherFi. Dengan melakukan staking, kamu bisa memperbesar peluang mendapatkan airdrop token ETHFI.

Selain airdrop dari EtherFi, berikut ini adalah beberapa airdrop liquid restaking yang bisa kamu dapatkan menggunakan Pintu Web3 Wallet.

Sebagai token utama pada platform EtherFi, ia berfungsi sebagai token tata kelola. Selain itu, pemilik ETHFI bisa mengatur penggunaan uang cadangan Ether.fi, menggajukan pengubahan fungsi token ETHFi, dan menentukan kebijakan platform lainnya.

ETHFI mempunyai total pasokan sebesar 1 miliar ETHFI di mana saat ini baru 115 juta token ETHFI yang beredar di pasar. Dari sisi pergerakan harga, ETHFI masih berada dalam uptrend. Pada saat peluncuran, ETHFI berada di level $4,4 dan ketika artikel ini ditulis berada di $6,52 atau naik 48,18%. Adapun, level tertinggi ETHFI berada di $8,53.

Potensi Token ETHFI

Sebagai investasi jangka panjang, nilai token ETHFI akan sangat bergantung pada prospek perkembangan sektor restaking, khususnya EigenLayer. Namun, metrik yang ada saat ini memperlihatkan sektor restaking dan EigenLayer punya potensi yang menjanjikan

Data Defi Llama memperlihatkan TVL sektor restaking berada di peringkat kelima dengan jumlah mencapai $12,08 miliar di mana market share Eigen Layer sebesar 12,03 miliar. Lalu, sektor liquid restaking berada di peringkat ke-8. Angka tersebut bahkan mengungguli sektor yang sudah mapan seperti yield, RWA, derivatif, dan farming.

12 sektor dengan TVL terbesar. Sumber: DeFi Llama

Ketika nilai protokol yang menggunakan EigenLayer semakin tinggi, maka semakin tinggi juga keuntungan yang didapatkanĀ restakersĀ ETH seperti EtherFi. Dengan kata lain, pertumbuhan EigenLayer dan restaking akan turut mengangkat potensi kinerja EtherFi dan liquid restaking.

Namun di satu sisi, ketergantungan itu bisa menjadi risiko.Ā Vitalik Buterin khawatir bahwa kegiatanĀ outsourcingĀ keamanan yang dilakukan oleh Eigenlayer bisa berdampak sistemik. Jika sekelompok validator besar mengamankan satu jaringan sama dan terkenaĀ slashing atau peretasan, maka imbasnya akan turut menimpa EtherFi, bahkan Ethereum.

Kesimpulan

Kehadiran sektor restaking turut mencipatkan sektor baru, yakni liquid restaking. Walau tergolong baru, sektor ini berhasil mencatakan pertumbuhan TVL yang mengesankan di mana EtherFi menjadi market leader pada sektor ini. EtherFi merupakan protokol liquid restaking di mana pengguna bisa men-stake ETH mereka dan mendapatkan imbalan serta token eETH yang dapat digunakan di beragam platform DeFi.

Hal yang membedakan eETH dari platform sejenisnya adalah pengguna memegang kendali terhadap keys ETH yang di-stake. Pendeketan non-kustodian in memastikan pengguna EtherFi tetap memilik ETHnya sekalipun terjadi risiko kegagalan, slashing dan peretasan pada operator node atau sebuah protokol. EtherFi juga menawarkan fitur lain seperti strategi vault otomatis yang bisa memberikan tambahan imbal hasil dari eETH mereka melalui investasi di ekosistem DeFi.

Cara Membeli Token ETHFI di Pintu

Setelah mengetahui apa EtherFi dan liquid restaking, kamu bisa mulai berinvestasi pada token ETHFI dan berbagai macamĀ altcoinĀ di aplikasi Pintu. Berikut cara membeliĀ ETHFIĀ pada aplikasi Pintu:

  1. Buat akun Pintu dan ikuti proses verifikasi identitasmu untuk mulaiĀ trading.
  2. PadaĀ homepage, klik tombol deposit dan isi saldo Pintu menggunakan metode pembayaran pilihanmu.
  3. Buka halamanĀ marketĀ dan cari ETHFI.
  4. KlikĀ beliĀ dan isi nominal yang kamu mau.
  5. Sekarang kamu sudah mempunyai token ETHFI!

Selain ETHFI, kamu juga bisa membeli berbagaiĀ asetĀ cryptoĀ seperti BTC, ETH, SOL, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua asetĀ cryptoĀ yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu juga kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer sepertiĀ MetamaskĀ untuk memudahkan transaksimu. AyoĀ downloadĀ aplikasiĀ Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajarĀ cryptoĀ lebih lanjut melalui berbagai artikelĀ Pintu AcademyĀ yang diperbarui setiap minggunya!Ā Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

Penulis:Hikma Dirgantara

Bagikan