Pekerjaan sehari-hari akan lebih praktis dan efisien ketika kita memiliki asisten virtual yang dapat memberikan solusi cerdas dan terhubung ke berbagai sektor seperti bisnis, transportasi, kesehatan, dan sebagainya. Dengan Fetch AI, hal tersebut sangat mungkin terjadi. Fetch AI bekerja dengan teknologi machine learning blockchain dan mengoptimalkan aplikasi internet of things (IoT). Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang apa itu Fetch AI , bagaimana cara kerjanya, dan apa saja kegunaannya di artikel berikut.
Apa itu Fetch AI (FET)? Fetch AI adalah platform blockchain yang bertujuan menggabungkan jaringan machine learning blockchain dan ekonomi crypto melalui token FET. FET adalah token utama pada platform Fetch AI yang memiliki berbagai fungsi. Penggabungan teknologi tersebut memungkinkan pembuatan aplikasi canggih generasi baru yang dibangun di atas jaringan Fetch AI yang dapat berguna untuk kehidupan sehari-hari.
Model Fetch AI berusaha mengoptimalkan aplikasi internet of things (IoT), layanan industri energi, otomotif, logistik, pariwisata, hingga sektor DeFi. Semua sektor ini pada dasarnya memiliki sistem digital kompleks yang bergantung pada data set berskala besar. Fecth AI memungkinkan siapapun mengaksesnya dengan menggunakan Digital Twin (Autonomous AI Agent) untuk menjalankan tugas-tugas yang memanfaatkan jaringan data globalnya.
Contohnya pada sektor pariwisata, ketika kamu berencana pergi ke negara tertentu, kamu dapat menggunakan Digital Twin untuk mencari harga tiket pesawat termurah, sewa hotel dan mobil, hingga mengatur budget perjalanan. Kamu juga bisa meminta data dari Digital Twin lain yang sudah menyelesaikan tugas untuk perjalanan ke negara tersebut. Karena ketika Digital Twin telah menyelesaikan tugas-tugasnya, ia akan membagikan data-datanya kepada Digital Twin yang lain.
Rangkaian teknologi Fetch AI dibangun menggunakan prinsip kecerdasan buatan (AI) yang dikenal dengan sistem multi-agents. Sistem Multi-Agen (MAS) adalah sekelompok agen yang berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. MAS bersifat terdesentralisasi dan memiliki sistem yang kuat sehingga tidak ada single failure point pun yang dapat meruntuhkan sistem.
Berikut gambaran teknologi Fetch AI yang menggunakan sistem multi-agents untuk memecahkan masalah yakni dengan keluar dari labirin.
Gambar labirin di atas masing-masing terdiri dari 40 titik, setiap titik diibaratkan sebagai agen AI. Mereka sudah diprogram untuk memecahkan masalah yaitu keluar dari labirin. Simulasi dimulai, dan akhirnya salah satu titik kuning di sebelah kanan berhasil keluar dari labirin. Dengan cepat, semua agen yang merupakan titik kuning mengikutinya dan berhasil keluar dengan cepat.
Simulasi tersebut dimaksudkan untuk menunjukan teknologi Fetch AI yang memungkinkan masing-masing agen untuk berkomunikasi dan saling berbagi informasi. Teknologi Fetch AI mendorong kecerdasan sistemnya untuk sampai ke titik akhir, dan memungkinkan smart data untuk berkomunikasi secara peer-to-peer, daripada melalui server pusat (labirin kiri).
Baca juga artikel token lainnya seperti Apa itu SingularityNET (AGIX), saingan FET di sini.
Fetch AI dibangun pada tahun 2017 oleh sebuah tim berbasis di Cambridge, Inggris yang terdiri dari para ahli dalam bidang teknologi, machine learning, dan blockchain. Tim Fetch AI terdiri lebih dari 40 orang yang merupakan engineers, ekonom, peneliti dan para ahli di bidangnya masing-masing. Founder Fetch AI adalah Humayun Sheikh, seorang pengusaha dan ahli teknologi dan Toby Simpson, seorang computer scientist yang ahli dalam bidang AI dan machine learning.
Fetch pada awalnya didanai melalui putaran pendanaan awal dari Outlier Ventures dan Blockwall senilai 15 juta dolar AS pada Juni 2018. Kemudian pada tahun 2019, Fetch AI berhasil mengumpulkan 6 juta dolar AS melalui penjualan token FET dengan sistem Initial Exchange Offering (IEO) di Binance Launchpad. Setahun kemudian, Fetch AI kembali mendapatkan dana sebesar 5 juta dolar AS dari GDA Group.
Fetch AI bertujuan untuk menghubungkan machine learning, AI, dan teknologi buku besar atau ledger untuk para konsumen dan pelaku bisnis.
Blockchain Fetch AI Network adalah protokol interchain canggih yang menggunakan Cosmos-SDK. Blockchain ini menggunakan Cosmwasm yang merupakan module di mana developer dapat melakukan plug in ke Cosmos-SDK untuk menjalankan smart contract.
Lapisan ini bertanggung jawab untuk memastikan keamanan jaringan dengan mengimplementasikan mekanisme konsensus dan menyediakan layanan seperti staking, tata kelola, dan manajemen identitas yang diperlukan untuk aplikasi Digital Twin.
Untuk mengamankan jaringan, blockchain Fetch AI Network menggunakan versi modifikasi dari mekanisme konsensus Tendermint Proof-of-Stake (PoS). Ini merupakan mekanisme konsensus yang digunakan dalam protokol Cosmos. Karena dibangun di atas ekosistem Cosmos, blockchain Fetch AI Network dapat berkomunikasi dengan blockchain lain menggunakan protokol inter-blockchain communication (IBC), sehingga mudah dioperasikan.
Baca juga Perkembangan Blockchain dari Masa ke Masa.
Untuk mengembangkan infrastruktur untuk autonomous economy berbasis AI yang cerdas, jaringan Fetch AI memiliki beberapa fitur yang saling bekerja sama, yaitu:
AEA sama dengan Digital Twins. Ia adalah agen yang dapat mengeksekusi tugas atas diri kita sendiri dan dapat berbagi data ke Digital Twin yang lain. Digital Twin adalah entitas digital dalam jaringan Fetch.ai yang bertindak secara independen atas nama devices, layanan, organisasi, dan individu.
AEA menggunakan AI untuk belajar dari data-data sebelumnya dan membuat keputusan yang lebih efisien. AEA terhubung ke sumber data dan lingkungan perangkat keras serta memanfaatkan kemampuan perkiraan sistem Fetch AI untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan.
SOEF adalah mekanisme pencarian dan penemuan untuk AEA. Agen mendaftar ke SOEF dan kemudian ia menggunakannya untuk mencari dan menemukan agen lain dan saling berkomunikasi. Ini adalah implementasi yang relatif sederhana yang berfokus pada fungsionalitas, kinerja, dan kemudahan penggunaan. SOEF juga disebut sebagai lingkungan virtual terdesentralisasi yang memasok dan mendukung API untuk AEA atau Digital Twin.
ACN adalah jaringan komunikasi peer-to-peer untuk agen AI. Ia menyediakan sistem bagi para agen untuk berkomunikasi dan menemukan satu sama lain hanya berdasarkan alamat wallet mereka. Agen dapat menerima pesan dari agen lain jika keduanya terhubung ke ACN.
Tempat untuk menyimpan dan berbagi AEA atau komponen agen individu agar dapat ditemukan dan digunakan oleh siapa saja.
Smart ledger memungkinkan AEA berinteraksi dengan blockchain. Ia adalah bentuk baru dari buku besar berkemampuan smart contract yang terdiri dari elemen blockchain. Di sini semua data transaksi dioptimalkan agar lebih cepat dan lebih murah dengan desain buku besar atau ledger yang terbagi-bagi.
Contract package adalah wrappers atau pembungkus smart contract yang memungkinkan AEA berinteraksi dengan mereka melalui interface umum.
Botswap
Botswap adalah aplikasi manajemen likuiditas DeFi yang dapat kamu gunakan untuk mengatur dan melindungi aset crypto kamu. Ia dapat bereaksi secara cepat terhadap perubahan kondisi market untuk menyelamatkan kamu dari rugpulls atau impermanent loss di DEX, Uniswap dan Panckaeswap. Jaringan yang tersedia saat ini adalah Ethereum dan Binance Smart Chain (BSC).
Aplikasi ini menggunakan Fetch AI Network AEA untuk melakukan otomatisasi proses swap koin, mengatur liquidity pool, dan lain-lain. Misalnya, untuk melakukan penarikan aset crypto secara otomatis dari liquidity pool di Uniswap, kamu bisa kunjungi Botswap.ai. Kemudian, kamu bisa membuat agen, menentukan trigger price untuk menarik aset crypto dari liquidity pool, dan menentukan pairs dari portfolio untuk melindungi kamu dari perubahan harga yang tinggi.
Pelajari lebih lanjut tentang Apa itu DeFi (Decentralized Finance)?
Apa itu Deep Parking pada Fetch AI (FET)? Deep Parking adalah aplikasi yang dibangun di atas teknologi AI dan blockchain yang bertujuan menemukan tempat parkir bagi para pengemudi mobil. Aplikasi ini bekerja dengan menggunakan Digital Twin dari mobil pengemudi dan berkomunikasi dengan Digital Twin dari tempat parkir yang tersedia di sekitarnya.
Ia bernegosiasi dan menyetujui persyaratan pemesanan. Digital Twin kemudian mengarahkan pengemudi ke tempat parkir terdekat yang tersedia dan memesankannya untuk mereka, sehingga pengemudi tidak perlu berkeliling mencari tempat parkir. Setelah pengemudi meninggalkan tempat parkir, pembayaran akan diproses secara otomatis melalui aplikasi.
DDN, atau jaringan pengiriman terdesentralisasi, menawarkan alternatif bagi penyedia layanan terpusat tradisional seperti JNE, JNT, Anteraja, dan lain-lain. Dengan DDN, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan penyedia layanan, menegosiasikan harga, dan mengatur pengiriman barang atau perjalanan secara mandiri.
Dengan menggunakan DDN, pengguna bisa mendukung penyedia layanan lokal dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, DDN memberikan tingkat privasi yang tinggi, dan sebagai platform terdesentralisasi, pengguna dapat mempertahankan kendali atas datanya.
Fetch AI dan LiquidChefs bekerja sama untuk menciptakan sistem supply chain yang lebih baik. Mereka berencana untuk menggunakan teknologi Fetch AI yang mencakup AEA atau Digital Twin dan kerangka kerja pencarian dan penemuan, untuk membangun supply chain yang transparan. Hal ini akan memungkinkan LiquidChefs untuk dengan mudah menemukan dan terhubung dengan supllier di daerah mereka.
Dengan menggunakan sistem digital dan otomatisasi sistem, infrastruktur Fetch AI akan menciptakan marketplace supply chain yang terdesentralisasi di mana pembeli dan pemasok dapat terhubung secara real-time. Marketplace tersebut telah dipamerkan di acara Davos World Economic Forum tahun 2022.
Collective learning mempelajari algoritma secara efisien yang memungkinkan beberapa pihak untuk mendapatkan lebih banyak data set tanpa mengkhawirkan privasi. Ia memanfaatkan teknologi blockchain dan kemampuan pembelajaran AI. Modul ini mendukung dan melatih jaringannya untuk belajar dari data pribadi tanpa memiliki akses ke data tersebut.
Beberapa penggunaan penting yang menggunakan collective learning seperti:
Dapat dipahami bahwa sistem multi-agen Fetch AI memiliki banyak kegunaan untuk menciptakan ekonomi digital yang tidak terpusat. Ini berlaku untuk berbagai bidang, seperti layanan industri energi, otomotif, logistik, pariwisata, hingga sektor DeFi. Sistem multi-agen ini memungkinkan akses terdesentralisasi ke data yang dapat mengurangi kekuasaan monopoli data yang ada. Itulah penjelasan mengenai apa itu Fetch AI (FET) di artikel ini.
Setelah mengetahui apa itu Fetch AI, kamu bisa mulai berinvestasi pada token FET dengan membelinya di aplikasi Pintu. Berikut cara membeli FET pada aplikasi Pintu:
Selain token FET, kamu juga bisa berinvestasi pada aset crypto lainnya seperti BTC, BNB, ETH, dan yang lainnya melalui Pintu secara aman dan mudah. Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu.
Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.
Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.
Bagikan
Lihat Aset di Artikel Ini
Harga FET (24 Jam)
Kapitalisasi Pasar
-
Volume Global (24 Jam)
-
Suplai yang Beredar
-