Benarkah Investasi Lebih Baik daripada Trading?

Update 29 Aug 2023 • Waktu Baca 6 Menit
Gambar Benarkah Investasi Lebih Baik daripada Trading?
Reading Time: 6 minutes

Seseorang bisa menghasilkan keuntungan besar dari trading aset crypto. Namun, apakah mendapatkan profit satu hal yang mutlak saat trading? Tentu tidak. Para trader, meski memiliki peluang meraih keuntungan besar, juga harus siap menghadapi kemungkinan rugi yang tak jarang dapat melampaui jumlah profit mereka. Sementara di sisi lain, investor pun tidak terbebas dari risiko yang sama, meski dalam beberapa kasus, risiko ini dapat dikelola dengan lebih baik. Tergantung pada pendekatan dan tujuan masing-masing individu, muncul pertanyaan: apakah investasi memiliki keunggulan daripada trading? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dinamika antara trading dan investasi dalam dunia aset crypto, dan lima hal yang dapat kamu lakukan untuk investasi jangka panjang.

Ringkasan Artikel

  • 📈 Trading melibatkan pembelian dan penjualan aset crypto dalam jangka pendek untuk keuntungan cepat, sementara investasi jangka panjang berkisar pada pembelian aset dengan harapan nilainya akan meningkat seiring waktu.
  • 🤑 Kisah sukses trading pada token-token meme menunjukkan potensi profit besar, tetapi seringkali tidak diimbangi dengan pengungkapan risiko kerugian yang mungkin terjadi.
  • 💰 Pengalaman trader profesional yang mengalami kerugian besar mengingatkan kita tentang perlunya investasi jangka panjang untuk mengurangi risiko.
  • 🙌 Langkah penting dalam investasi melibatkan diversifikasi portofolio, pemantauan harga yang cermat, penetapan tujuan yang jelas, strategi exit, manajemen risiko yang baik, dan kewaspadaan terhadap pengaruh eksternal.

Memahami Trading dan Investasi

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita memahami perbedaan trading dan investasi. Apa itu trading dan investasi dalam ruang lingkup aset crypto? Trading melibatkan pembelian dan penjualan aset dalam jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang cepat.

Di sisi lain, investasi jangka panjang berkisar pada pembelian aset dengan harapan nilainya akan meningkat seiring waktu. Walaupun trading sering kali didorong oleh keuntungan yang cepat, investasi jangka panjang memiliki karakteristik stabilitas dan mengurangi ketergantungan pada fluktuasi harga harian.

Ada beberapa jenis strategi trading yang diterapkan para trader, seperti arbitrase, day trading, scalping, swing trading, dan position trading. Kamu bisa mengetahui lebih lengkapnya di artikel ini.

Beberapa strategi investasi crypto yang sering kita dengar adalah HODL dan DCA (Dollar Cost Averaging). HODL adalah keputusan untuk mempertahankan aset crypto ketimbang menjualnya. Sedangkan DCA adalah strategi membeli aset crypto secara teratur berapapun harganya. Secara teoritis, DCA membantu meratakan harga dari waktu ke waktu dan mengurangi dampak volatilitas pada portofolio investasi.

Sering Rugi dari Trading?

Sumber: Fungi Alpha

Trading adalah seperti permainan pertarungan antara trader perorangan atau ritel dengan perusahaan-perusahaan trading. Perusahaan-perusahaan ini memiliki akses ke informasi lengkap, menggunakan trading bot canggih yang diciptakan oleh analis terbaik, dan bahkan memanfaatkan algoritma kecerdasan buatan (AI).

Sementara itu, trader ritel mencari sinyal untuk melakukan trading aset crypto dari berbagai sumber. Ini termasuk pengetahuan pribadi, seperti analisis teknikal, analisis pasar, hingga informasi dari sosial media, seperti Twitter. Dalam hal ini, kemampuan analisis dan pemahaman yang mendalam sangat penting dalam mengambil keputusan trading.

Ada beberapa kasus di mana orang-orang mendapatkan uang yang mengubah hidup mereka dengan trading pada token PEPE atau UNIBOT beberapa waktu lalu. Bahkan pada kasus token BALD, seseorang dapat menghasilkan 1.000 kali lipat dalam satu perdagangan. Tapi, ia bukanlah orang sembarangan. Ia mencari kontrak yang digunakan oleh whale di jaringan baru (Base) yang dapat meningkatkan likuiditasnya. Dengan demikian, kesuksesan ini menggambarkan komitmen dan analisis mendalam yang diperlukan untuk mencapai hasil luar biasa dalam dunia crypto trading.

Di samping berita-berita keuntungan besar, sebenarnya tidak banyak yang diungkapkan seberapa besar kerugian yang ditanggung trader lain.

Dunia trading adalah lingkungan yang penuh tantangan dan peluang. Ada potensi keuntungan dan risiko di dalamnya. Keberhasilan dalam trading membutuhkan pendekatan yang berdasarkan pengetahuan, analisis, manajemen risiko, dan kedisiplinan yang tinggi. Tanpa pengetahuan yang luas, trading aset crypto dapat dikatakan sebagi gambling.

Baca juga, Musim Meme Coin: Cara Menghindari Jebakan Meme Coin.

Sukses Trading, Apakah akan Selalu Mendapatkan Keuntungan?

Ketika kamu berhasil mendapatkan keuntungan besar dari trading aset crypto, wajar jika kamu merasa percaya diri dengan kemampuan kamu dalam menghasilkan profit besar. Kamu bahkan mungkin mulai menganggap diri kamu sebagai seorang profesional, mengingat bukti riwayat trading kamu yang sukses. Namun, semakin kamu percaya diri, semakin besar pula risiko kehilangan uang. Akibatnya, kerugian tidak bisa terhindarkan.

Seorang crypto trader, Stacy Muur, membagikan pengalaman trading pada akun Twitternya. Pada tahun 2018 dan 2019, ia aktif melakukan trading di BitMex. Ia bahkan menyewa seorang analis trader untuk membantunya. Pada tahun 2018, ia menghasilkan profit 16.000 dolar AS. Namun, pada tahun 2019, ia mengalami kerugian lebih dari 30.000 dolar AS.

Dari pengalaman tersebut, kita dapat belajar bahwa daripada melakukan trading dengan jumlah besar secara agresif (all in), lebih bijak jika kamu mencoba strategi investasi jangka panjang. Strategi ini berpotensi menguntungkan dalam jangka panjang, namun memerlukan kesabaran yang tinggi.

5 Cara Investasi Crypto Jangka Panjang

Berikut lima hal yang dapat kamu lakukan untuk melakukan investasi aset crypto jangka panjang:

1. Diversifikasi Portofolio

Salah satu prinsip dasar dalam investasi adalah diversifikasi portofolio. Dalam hal ini, kamu dapat mengalokasikan sebagian dana kamu ke dalam berbagai jenis aset crypto yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Ini akan membantu mengurangi risiko karena kamu tidak sepenuhnya terpaku pada satu jenis aset.

Stacy Muur membagikan pembagian portofolionya sebagai berikut:

  • 50% dari dana dialokasikan untuk stablecoin.
  • 40% untuk posisi jangka panjang dengan profil risiko atau profit yang berbeda. Ini termasuk koin-koin dengan fundamental kuat yang memiliki potensi besar di masa mendatang.
  • 5% untuk trading jangka pendek dengan menerapkan Stop Loss (SL) dan Take Profit (TP).
  • 5% untuk degening.
Degening adalah istilah yang berasal dari kata "degenerate" (merosot atau menurun). Pada konteks crypto, degening digunakan untuk menggambarkan perilaku yang sangat spekulatif dan berisiko tinggi. Orang yang melakukan degening mungkin terlibat dalam token yang baru diluncurkan atau aset yang sangat volatil.

2. Pantau Harga Masuk dan Keluar dengan Teliti

Mencatat harga masuk dan keluar dari setiap investasi adalah langkah kunci dalam memantau kinerja portofolio kamu. Dengan memiliki catatan yang rinci, kamu dapat dengan mudah melacak keuntungan dan kerugian dari masing-masing aset, serta menganalisis alasan di balik hasil tersebut.

Kamu bisa menggunakan aplikasi portofolio tracking, seperti CoinTracker, CoinStats, CoinMarketCap, dan beberapa aplikasi lainnya. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan spreadsheet untuk mencatat semua harga entri, biaya (gas fee), dan harga entri rata-rata (jika kamu membeli aset crypto beberapa kali).

Baca selengkapnya pada artikel Jurnal Trading Crypto: Catatan Penting Seorang Trader.

Contoh penggunaan spreasheet. Sumber: Simply Explained

3. Tetapkan Tujuan dan Strategi Exit yang Jelas

Sebelum kamu melakukan investasi, tentukan tujuan kamu dengan jelas. Apakah kamu mengincar pertumbuhan hingga beberapa kali lipat dari investasi awal ataukah kamu lebih tertarik pada pendapatan pasif dari aset tersebut?

Selain itu, pastikan kamu memiliki strategi exit yang terdefinisi dengan baik. Ini membantu kamu untuk mengamankan aset ketika sudah mencapai target yang sudah ditentukan.

Contohnya, pada perdagangan jangka pendek, sejak awal kamu bisa menentukan harga keluar. Ketika aset kamu menghasilkan keuntungan tiga kali lipat, kamu dapat keluar. Tidak masalah jika aset terus berkembang.

4. Lindungi Investasi dengan Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah faktor penting dalam investasi jangka panjang. Alokasikan sebagian kecil dari portofolio kamu untuk trading secara aktif atau melakukan investasi yang lebih berisiko. Sementara mayoritas aset tetap diarahkan ke investasi jangka panjang yang lebih stabil. Ini membantu kamu melindungi modal kamu dari potensi kerugian besar.

5. Hindari Pengaruh Eksternal yang Berlebihan

Terakhir, jauhkan diri kamu dari pengaruh eksternal yang berlebihan. Jangan terlalu terpaku pada tren sosial media atau rekomendasi influencers. Penting untuk membuat keputusan investasi berdasarkan penelitian dan analisis yang rasional, bukan emosi atau FOMO (Fear of Missing Out).

Ketika crypto influencers mempromosikan sebuah token, kemungkinan besar mereka telah membelinya dengan harga yang lebih rendah dari titik masuk kamu. Ketika kamu mulai masuk pada token yang harganya sedang naik, bisa saja kamu menjadi exit liquidity mereka.

Sumber: David Esposito

Kesimpulan

Trading melibatkan pembelian dan penjualan cepat aset crypto untuk keuntungan instan, sementara investasi jangka panjang fokus pada pertumbuhan aset seiring waktu. Keberhasilan trading menunjukkan potensi profit besar, namun juga memiliki risiko kerugian yang tinggi.

Diversifikasi portofolio, pemantauan harga, strategi exit yang jelas, manajemen risiko, dan menghindari pengaruh eksternal adalah langkah bijak dalam potensi meraih keberhasilan investasi yang stabil dalam lingkungan aset crypto yang dinamis.

Untuk melakukan investasi jangka panjang, Pintu memiliki fitur staking dan earn yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan pendapatan pasif. Kamu dapat melakukan investasi pada koin-koin yang memiliki fundamental yang kuat, seperti ETH, SOL dan koin lainnya sambil merasakan manfaat dari bunga yang diperoleh dan potensi kenaikan nilai koin tersebut.

Membeli Aset Crypto di Aplikasi Pintu

Kamu bisa mulai berinvestasi pada aset crypto seperti BTC, SOL, ETH, dan yang lainnya tanpa harus khawatir adanya penipuan melalui Pintu. Selain itu, semua aset crypto yang ada di Pintu sudah melewati proses penilaian yang ketat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Aplikasi Pintu kompatibel dengan berbagai macam dompet digital populer seperti Metamask untuk memudahkan transaksimu. Ayo download aplikasi cryptocurrency Pintu di Play Store dan App Store! Keamananmu terjamin karena Pintu diregulasi dan diawasi oleh Bappebti dan Kominfo.

Selain melakukan transaksi, di aplikasi Pintu, kamu juga bisa belajar crypto lebih lanjut melalui berbagai artikel Pintu Academy yang diperbarui setiap minggunya! Semua artikel Pintu Akademi dibuat untuk tujuan edukasi dan pengetahuan, bukan sebagai saran finansial.

Referensi

  1. Marcel Deer, Crypto trading vs. crypto investing: Key differences explained, Cointelegraph, diakses 24 Agustus 2023.
  2. Stacy Muur, If you trade, you lose. If you invest, you win, Twitter, diakses 24 Agustus 2023.
  3. Kristin McKenna, Trading Vs. Investing: Which Is Better For Long-Term Goals? Forbes, diakses 24 Agustus 2023.
  4. CNBCTV18, Crypto investing vs trading: What suits you better, CNBC, diakses 14 Agustus 2023.
Penulis:Ginisita Dofany

Bagikan