Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh banyak lautan. Dengan luas lautan yang lebih banyak dari luas daratannya, Indonesia disebut dengan negara maritim. Tentu sebagian besar dari kita pasti paham dengan istilah maritim. Namun baru-baru ini sedang tren istilah pengembangan ekonomi maritim.
Apa itu ekonomi maritim? Mungkin sebagian dari kita ada yang pernah bahkan sering mendengar istilah ini, tapi juga banyak dari kita yang masih belum benar-benar memahami apa yang dimaksud ekonomi maritim.
Berikut penjelasan tentang istilah “ekonomi maritim” untuk memahaminya lebih jauh.
Ekonomi maritim adalah istilah representatif yang digunakan untuk kegiatan ekonomi dan industri yang memanfaatkan sumber daya laut dalam proses produksi atau menghasilkan produk atau jasa.
Terminologi yang terkait dengan ekonomi maritim digunakan secara berbeda di seluruh dunia, termasuk istilah-istilah seperti “ekonomi kelautan”, “industri kelautan”, “aktivitas kelautan” dan “sektor maritim”.
UU No. 27 Tahun 2007 menyebutkan bahwa ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kegiatan ekonomi maritim juga merupakan kegiatan menghasilkan barang maupun jasa di perairan untuk dimanfaatkan.
Ekonomi maritim yang berkelanjutan sangat penting untuk mewujudkan masyarakat pesisir yang sejahtera, lingkungan laut yang sehat dan perekonomian nasional yang berkembang.
Pemerintah indonesia berupaya untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produktivitas laut negara, namun ada tantangan yang terus mengancam manfaat yang diperoleh dari laut.
Pesisir dan ekosistem laut, apabila tidak dapat mengelola dengan baik dan secara berkelanjutan akan berpengaruh pada pengurangan potensi ekonomi laut indonesia.
Sekitar 38 persen dari ikan ditangkap melebihi kemampuan ekosistem untuk mengembalikan jumlahnya (overfishing), sekitar sepertiga dari terumbu karang yang berharga bagi Indonesia berada dalam kondisi kurang baik, ekosistem pesisir penting seperti mangrove, mengalami pengurangan yang besar.
Sampah laut menyebabkan kerugian terhadap perekonomian indonesia sebesar lebih dari USD 450 juta per tahunnya. Sebagian tempat destinasi wisata laut dan pesisir sudah mulai menunjukan dampak dari wisatawan yang mulai memadati destinasi wisata tersebut dan belum mempunyai infrastruktur dasar yang menunjang.
Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan memperoleh nilai yang lebih besar dari lautan dengan kebijakan dan investasi yang tepat. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen kuatnya terhadap ekonomi kelautan yang berkelanjutan dengan ekonomi maritim.
Laporan Bank Dunia merinci status, tren, dan peluang menuju ekonomi maritim di Indonesia, yang disusun berdasarkan upaya dan tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Laporan tersebut berpendapat bahwa masa depan sektor kelautan ini bergantung pada kesehatan aset alam – ekosistem laut dan pesisir.
Baca juga: Prinsip Ekonomi: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh
Melansir dari kominfo presiden Joko Widodo telah mencanangkan 5 pilar utama untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kelima pilar tersebut yaitu:
Sebagai negara kepulauan terbesar sudah semestinya Indonesia menyadari bahwa dirinya memiliki identitas yang lebih.
Identitas seperti halnya kekayaan sumber daya laut yang luar biasa. Dari hasil laut maupun perindustriannya. Oleh sebab itu perlu kiranya untuk terus menerus melakukan pembangunan pada sektor ini.
Hal ini dilakukan dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut, membangun serta meningkatkan pangan kedaulatan kelautan melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Mengembangkan infrastruktur dan konektivitas maritim salah satunya dilakukan dengan membangun pelabuhan laut, tol laut, industri perkapalan, logistik, serta pariwisata maritim.
Dengan merangkum dan mengajak semua mitra dan pihak di Indonesia untuk bekerja sama di bidang kelautan.
Hal ini merupakan suatu upaya untuk menjaga kekayaan dan kedaulatan maritim supaya keselamatan dan keamanan maritim Indonesia tetap terjaga.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari yang akan dirasakan apabila ekonomi maritim di Indonesia ini terlaksana dengan baik:
Terwujudnya tol laut akan membantu pemerataan ekonomi dan infrastruktur di berbagai daerah, terutama antar pulau yang tidak merata.
Pelaku usaha seperti nelayan, pembudidaya ikan maupun masyarakat laut dengan skala kecil akan sangat terbantu dengan adanya ekonomi maritim serta mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.
Manfaat selanjutnya yaitu lingkungan laut akan lebih terjaga dan terpelihara. Pengembangan Industri kelautan apabila dikelola dengan optimal akan dapat memberikan sumber daya alam dengan hasil yang dapat diolah dan dapat didistribusikan dengan tepat, serta akan terus bisa berkelanjutan.
Dengan meningkatkan konektivitas maritim, ribuan pulau yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dapat terjangkau dengan hadirnya banyak pelabuhan dan tol laut. Dengan ekonomi yang meningkat, maka tentu saja kedaulatan bangsa juga semakin kuat.
Baca juga: Pengertian Ekonomi Deskriptif
Ada banyak contoh ekonomi maritim karena kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan maritim dapat disebut dengan kegiatan ekonomi maritim.
Agar memiliki gambaran yang jelas, berikut beberapa contoh kegiatan ekonomi maritim:
Industri ini seperti Jasa penyebrangan kapal antar pulau maupun antar negara. Jasa reparasi dan perbaikan kapal.
Jasa pergudangan laut, terminal peti kemas, jasa pernavigasian kapal laut, Industri pengiriman barang melalui laut dan kegiatan perekonomian di pelabuhan.
Pengembangan wisata bahari dan pertumbuhan ekonomi disekitar kawasan wisata.
Pembangunan jalur tol Laut sebagai sarana pengangkutan logistik kelautan untuk meningkatkan pelayanan di daerah-daerah tertinggal maupun terdepan serta daerah yang berada di perbatasan paling luar.
Industri ini juga memiliki nilai yang banyak karena terkoneksi dengan industri-industri lain seperti obat-obatan, makan dan minuman, kosmetik, dan lain-lain. Industri ini juga merupakan pemasok bahan baku dari sumber daya laut.
Beberapa industri yang termasuk dalam golongan ini adalah sumber daya mineral yang berada dibawah wilayah perairan seperti minyak bumi, gas bumi, pasir kuarsa, perak, dan lain sebagainya.
Industri pembuatan senjata di kapal perang, industri besi dan baja yang diciptakan untuk melindungi kekayaan maritim dan menjaga kedaulatan negara. Serta industri yang berkaitan dengan pertahanan keamanan aset maritim negara.
Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa ekonomi maritim adalah segala kegiatan ekonomi di kawasan pesisir maupun pulau-pulau kecil. Di mana kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan barang maupun jasa di perairan untuk dimanfaatkan.
Ekonomi maritim ini memiliki 5 pilar sebagaimana yang disebutkan oleh presiden RI Joko Widodo yaitu membangun kembali budaya maritim Indonesia, berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut, komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, serta membangun kekuatan pertahanan maritim.
Ayo turut berpartisipasi dalam ekonomi digital dengan berinvestasi aset digital di Pintu. Hanya dengan Rp11.000 saja kamu sudah bisa jual-beli aset kripto mulai dari Bitcoin, Ethereum, Polygon, dan masih banyak lagi. Kamu juga bisa berkesempatan memiliki pasif income melalui fitur Pintu Earn dan PTU Staking. Segera install aplikasinya di Hapemu!
Referensi:
Blogs-worldbank-org, Four strategies for a blue economy in Indonesia: Reflections from the Oceans for Prosperity report, diakses tanggal 11 Agustus 2022
Idsa-in, Rahul Kumar asked: What is the difference between Maritime Economy and Blue Economy?, diakses tanggal 11 Agustus 2022
Worldbank, A Sustainable Ocean Economy is Key to Indonesia’s Prosperity, diakses tanggal 11 Agustus 2022