Jaringan blockchain memegang peranan yang vital dalam dunia crypto. Secara teknis, dalam jaringan blockchain terdapat dua istilah teknis yang wajib untuk dipahami oleh investor, yakni testnet dan mainnet. Artikel kali ini akan membahas tentang apa itu testnet dan mainnet dalam cryptocurrency serta apa saja perbedaannya. Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca juga: 100+ Istilah-Istilah Crypto yang Wajib Kamu Ketahui
Testnet adalah akronim dari test network, yakni suatu jaringan eksperimental di mana pengembang dapat menguji, membuat, bahkan memodifikasi fungsi serta memantau kinerja jaringan blockchain.
Testnet umumnya bertujuan untuk memastikan perbandingan yang akurat, mengambil risiko, menemukan model terbaik, serta memastikan terbentuknya mainnet secara lebih cepat. Masing-masing jaringan blockchain pastinya memiliki metodologi pengujian, standar, alat, dan sertifikasi khusus agar dapat menguji jaringan kompleks dalam skala besar secara akurat.
Mengapa testnet perlu dibuat? Berikut ini merupakan beberapa fungsi testnet yang perlu kamu ketahui:
Teknologi blockchain umumnya masih berada pada tahap awal, sehingga masih membutuhkan banyak sekali pengembangan guna memungkinkan adopsi dan penggunaan arus utama serta menyelesaikan berbagai permasalahan teknis yang mungkin muncul dan banyak dikeluhkan oleh penggunanya. Misalnya, masalah skalabilitas atau kemampuan blockchain dalam memproses transaksi.
Selain menyelesaikan berbagai permasalahan teknis, testnet juga berfungsi sebagai simulasi mengenai bagaimana protokol jaringan blockchain dapat beroperasi di dunia nyata.
Kedua, testnet juga memungkinkan pengembang aplikasi untuk melakukan eksperimen pada fitur dan fungsi protokol tanpa perlu khawatir hal tersebut akan mengganggu fungsi jaringan blockchain yang utama.
Hal ini penting karena di satu sisi pengembangan jaringan blockchain perlu dilakukan namun di sisi lain, melakukan pengujian di jaringan blockchain utama dapat berakibat fatal lantaran adanya interaksi kompleks antara komponen dalam protokol, yang mana berpotensi membahayakan jaringan atau memutus rantai utama yang berujung pada kerusakan protokol.
Oleh sebab itu, berbagai macam pengembangan fitur dan fungsi protokol sebaiknya dirampungkan terlebih dahulu secara teknis sebelum dirilis pada jaringan blockchain utama.
Terakhir, fungsi testnet adalah memungkinkan dilakukannya free testing alias pengujian secara gratis bagi pengembang. Pasalnya, untuk jaringan blockchain yang menggunakan smart contract seperti Ethereum, pengembang harus mengeluarkan sejumlah aset crypto untuk menguji transaksi smart contract. Hal inilah yang biasanya menyebabkan biaya pengembangan mengalami pembengkakan.
Testnet memungkinkan para pengembang yang ingin menguji fungsionalitas, fitur aplikasi, atau bahkan menjalankan eksperimen tertentu secara gratis tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
Mainnet adalah main network, yaitu sebutan bagi jaringan utama blockchain yang telah stabil, berfungsi penuh, dan menjadi versi terakhir dari eksperimen yang dilakukan oleh para pengembang.
Mainnet artinya jaringan blockchain yang dirancang oleh pengembang agar dapat digunakan oleh masyarakat secara luas. Berbagai fitur dan transaksi yang melibatkan penggunaan mata uang crypto terjadi secara langsung di mainnet.
Tak hanya itu, mainnet juga telah melalui serangkaian proses panjang mulai dari perencanaan hingga evaluasi ketat sebelum diluncurkan ke publik. Hal tersebut memberi kepercayaan diri sekaligus meyakinkan pengguna bahwa jaringan blockchain yang dirilis merupakan versi terbaik yang pernah ada.
Sama halnya dengan testnet, mainnet juga memiliki berbagai fungsi vital antara lain:
Mainnet menjadi bukti nyata yang menunjukkan bahwa pengembang telah mengembangkan suatu jaringan blockchain yang dapat berfungsi dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya transaksi crypto secara aktual.
Hal ini juga berarti bahwa proyek pengembangan jaringan blockchain telah mengalami kemajuan secara teknis, dan publik dapat secara langsung berpartisipasi dalam membuktikan hal tersebut dengan cara menguji fungsionalitas dan kemampuan jaringan blockchain serta menemukan poin kerusakan yang mungkin dapat membahayakan kinerja jaringan blockchain.
Tak hanya menjadi bukti nyata dari adanya pengembangan jaringan blockchain yang dilakukan oleh pengembang, mainnet juga turut menentukan kredibilitas dari proyek perancangan jaringan blockchain dan pengembang yang berpartisipasi di dalamnya.
Intinya, keberadaan mainnet memungkinkan terciptanya ekosistem jaringan yang mampu memfasilitasi interaksi dan transaksi secara nyata dan transparan. Tanpa adanya mainnet, maka proyek pengembangan jaringan blockchain hanya akan berupa konsep atau teori tanpa produk semata.
Baca juga: Definisi dan Pengertian Token dalam Crypto, Sudah Tau?
Dari penjelasan di atas, tentunya kamu sudah cukup memahami bukan tentang apa itu testnet dan mainnet. Lebih lengkapnya, berikut perbedaan testnet dan mainnet yang perlu kamu ketahui.
Secara umum, tujuan testnet adalah memastikan perbandingan yang akurat, mengambil risiko, dan menemukan model terbaik dari jaringan blockchain. Sementara mainnet bertujuan untuk menjadi versi terakhir dan model terbaik dari jaringan blockchain yang dapat digunakan oleh publik secara luas.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, testnet memungkinkan pengembang untuk melakukan free testing untuk menguji fungsionalitas jaringan blockchain sekaligus menghemat biaya. Sementara pada mainnet, pengguna harus menggunakan aset crypto asli untuk menguji fungsionalitas jaringan blockchain.
Testnet merupakan wadah untuk eksperimen yang sekaligus bertujuan untuk meminimalkan risiko dampak uji coba terhadap keamanan jaringan. Sementara itu, uji coba pada mainnet yang dilakukan oleh pengembang tentunya akan berdampak secara signifikan terhadap keamanan jaringan.
Genesis block adalah istilah untuk menyebut blok pertama yang merepresentasikan titik awal suatu jaringan blockchain. Karena mainnet dan testnet merupakan dua jaringan yang berbeda, maka genesis block untuk keduanya pun memiliki perbedaan meski sekilas tampak serupa.
Nodes atau node jaringan adalah titik koneksi yang berperan penting dalam suatu jaringan komunikasi. Testnet memiliki lebih sedikit node jaringan daripada mainnet, sebab testnet merupakan jaringan yang menjadi wadah untuk eksperimen dan bukan jaringan blockchain yang sesungguhnya.
Karena jumlah node jaringan yang jumlahnya lebih sedikit, maka secara otomatis frekuensi transaksi pada testnet jauh lebih rendah daripada mainnet. Hal tersebut juga dapat disebabkan oleh minimnya komplikasi atau interaksi dengan komponen lain dalam jaringan.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu testnet dan mainnet termasuk perbedaannya. Cukup mudah dipahami, bukan? Buat kamu yang tertarik untuk memulai berinvestasi di crypto namun tidak tau harus mulai dari mana, download Pintu sekarang!
Pintu adalah aplikasi jual beli crypto yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Di Pintu, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Referensi:
Ani, What is Mainnet and Testnet? Diakses tanggal: 25-03-2022
Aziz, CRYPTO MAINNET VS TESTNET: WHAT IS THE DIFFERENCE? Diakses tanggal: 25-03-2022
MTCore, A difference between Mainnet and Testnet. Diakses tanggal: 25-03-2022