Istilah Nilai Wajar adalah estimasi nilai suatu aset atau kewajiban yang mencerminkan harga di mana aset tersebut dapat dipertukarkan atau kewajiban tersebut dapat diselesaikan dalam transaksi yang adil antara pihak-pihak yang berpengetahuan dan berkeinginan, di bawah kondisi pasar normal. Nilai wajar digunakan dalam konteks laporan keuangan dan akuntansi untuk menentukan nilai aset dan kewajiban, serta untuk mencerminkan harga pasar terkini yang relevan.
Konsep nilai wajar sering diterapkan pada berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, derivatif, dan properti. Dalam praktiknya, penilaian nilai wajar bisa menjadi rumit, terutama ketika pasar untuk aset atau kewajiban tertentu tidak likuid atau tidak aktif. Oleh karena itu, penentuan nilai wajar sering kali membutuhkan metode evaluasi, seperti menggunakan data pasar terkini, model penilaian yang didasarkan pada arus kas masa depan, atau penyesuaian terhadap harga pasar yang tersedia.
Nilai wajar penting dalam laporan keuangan karena membantu memberikan informasi yang lebih akurat dan relevan kepada pengguna laporan, seperti investor dan kreditor. Dengan menggunakan nilai wajar, laporan keuangan mencerminkan nilai aset dan kewajiban secara lebih aktual dan responsif terhadap perubahan kondisi pasar. Ini membantu pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait investasi atau penilaian risiko.
Namun, ada tantangan dalam penentuan nilai wajar, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil. Ketika tidak ada pasar aktif untuk aset atau kewajiban tertentu, penilaian nilai wajar menjadi lebih subyektif, sehingga memerlukan transparansi dan pengungkapan metode yang digunakan untuk menilai aset atau kewajiban tersebut.