Prediksi akan terjadinya resesi di tahun 2023 ini memang terdengar mengerikan. Namun, tahukah kamu kalau dunia pernah mengalami krisis ekonomi lebih besar yang berlangsung selama satu dekade sebelumya?
The Great Depression disebut-sebut sebagai fenomena krisis ekonomi terburuk sepanjang sejarah dunia yang melanda di penguhujung abad 20. Kelumpuhan ekonomi global ini menyebabkan krisis di berbagai lapisan ekonomi mulai dari angka pengangguran yang melonjak tajam, penurunan nilai pasar saham, hingga banyaknya bisnis yang gulung tikar.
Great Depression adalah depresi ekonomi yang terjadi di seluruh dunia. Krisis ekonomi global ini berawal di Amerika Serikat, namun dampaknya dirasakan oleh negara lain karena pada saat itu AS telah menjadi negara adidaya dengan perekonomian yang sangat kuat.
Krisis ini begitu hebat hingga mempengaruhi seluruh eleman perekonomian mulai dari investasi, bisnis, hingga kehidupan masyarakat secara umum. Pada puncaknya, angka pengangguran tercatat mencapai 25 persen. Ironisnya, Great Depression terjadi setelah perekonomian AS mengalami kemajuan pesat pada awal 1920-an.
The great depression terjadi di negara AS, namun dampaknya berlangsung ke seluruh dunia. Diawali pada tanggal 24 Oktober 1929 di Amerika Serikat yang dikenal dengan nama “Black Thursday”. Saat itu sejumlah investor yang panik menjual saham mereka senilai 13 juta dolar AS, angka yang sangat tinggi saat itu.
Kejadian tersebut adalah awal kemerosotan pasar saham di Amerika Serikat yang berlangsung sampai Juli 1932. Penurunan nilai pasar saham yang terus menerus menurunkan daya beli masyarakat dan membuat investasi bisnis ikut anjlok. Hal ini kemudian menyebabkan efek domino dimana angka pengangguran terus meningkat, banyak kredit yang macet, sehingga terjadi penyitaan aset yang berujung pada kebangkrutan.
Pada tahun 1930, masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap bank sehingga terjadi penarikan dana besar-besaran yang menyebabkan kacaunya arus bank. Di tahun 1933, 50% dari lembaga perbankan di AS menyatakan tutup akibat mengalami kebangkrutan.
Periode the great depression terjadi tahun 1929 dan berlangsung selama sepuluh tahun sampai 1941. Di tahun yang sama Great Depression berakhir, AS mulai terlibat di Perang Dunia II.
Great Depression memang diawali oleh kehancuran Wall Street, pasar saham di AS. Namun itu bukanlah satu-satunya penyebab krisis ekonomi besar tersebut. Bahkan Great Depression disebut sebagai titik balik atas investasi spekulatif di AS setelah kemajuan ekonomi di awal 1920-an.
The Fed, bank sentral AS juga memiliki andil yang sangat besar atas terjadinya Great Depression. Menurut mantan direktur The Fed Ben Bernanke, ada 5 kesalahan The Fed yang pada akhirnya menyebabkan krisis ekonomi.
Krisis besar-besaran di AS ini membawa dampak yang sangat besar. Salah satunya PDB (Pendapatan Domestik Bruto) AS menurun drastis, dari 104,6 miliar dolar AS pada tahun 1929 menjadi 57,2 miliar dolar AS pada tahun 1933, nyaris mencapai 50% nya. Inilah yang disebut sebagai puncak Great Depression kala itu. Sebagai perbandingan, pada puncak resesi global yang terjadi antara tahun 2008 dan 2009, PDB AS hanya turun 2 persen saja.
Seluruh warga AS turut merasakan dampak Great Depression, tidak terkecuali masyarakat yang hidup di wilayah pedesaan. Harga produk pertanian merosot sebesar 40 hingga 60 persen, menyebabkan kemiskinan di hampir semua negara bagian di AS kala itu.
Angka pengangguran di AS mencapai 25 persen, sementara di negara lain mencapai 33 persen. Bahkan negara yang bergantung pada industri konstruksi mengalami dampak yang lebih parah dan terpaksa menghentikan aktivitas mereka.
Great Depression mulai mengalami titik terang ketika Franklin D. Roosevelt terpilih untuk menggantikan Herbert Hoover sebagai presiden di tahun 1933. Roosevelt berjanji untuk membuat serangkaian program yang dapat mengakhiri Great Depression.
Dalam 100 hari pertama masa pemerintahannya, Roosevelt menciptakan “New Deal” atau perjanjian baru. New Deal adalah sebuah kebijakan yang berisi program-program domestik untuk mengembalikan perekonomian AS. Kebijakan tersebut dirancang untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mengizinkan terbentuknya serikat pekerja, dan memberikan asuransi pengangguran. Program ini sangat revolusioner dan belum pernah ada sebelumnya, beberapa masih bertahan hingga hari ini. Seluruh program tersebut dibuat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terulangnya depresi di masa mendatang.
Meskipun demikian, banyak juga yang berargumen bahwa Perang Dunia II turut mengambil bagian dalam berakhirnya Great Depression.
Krisis ekonomi memang tidak bisa dihindari, termasuk resesi yang diramalkan terjadi di tahun 2023. Meskipun demikian, para ahli ekonomi sepakat bahwa resesi yang mungkin terjadi tidak akan lebih parah dari Great Depression. Banyak negara telah belajar dari Great Depression sehingga mereka dapat melakukan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan untuk menekan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat krisis ekonomi.
Itu dia penjelasan dan sejarah mengenai Great Depression. Great Depression adalah salah satu momen bersejarah yang membawa berbagai dampak bagi perekonomian dunia. Semoga informasi ini bermanfaat buat kamu!
Menghadapi 2023, cek beberapa artikel Pintu ini sebagai sumber pengetahuan dan persiapan kamu.
Referensi: