Pernah mendengar istilah trading for living? Istilah ini mulai muncul belakangan seiring dengan munculnya trader-trader profesional yang bisa mendapatkan penghasilan pasif dengan nominal cukup banyak dari trading. Lalu, bagaimana kira-kira strategi trading for living yang bisa diterapkan oleh trader pemula untuk bisa mencapai kondisi finansial yang lebih baik? Simak selengkapnya di bawah ini!
Menurut Wijana S (2016), trading for living adalah usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mengandalkan hasil trading. Biasanya, mereka yang ingin menerapkan trading for living merupakan seorang full time trader yang pekerjaannya memang memantau pasar aset dan melakukan transaksi guna menghasilkan keuntungan berlipat. Untuk bisa mencapai hal ini, seseorang perlu menerapkan strategi trading for living secara tepat.
Hal menarik yang jadi pertanyaan orang-orang adalah apakah trading for living benar-benar bisa diterapkan di Indonesia? Jawabannya adalah bisa, meskipun untuk mencapainya tidak semudah yang kamu bayangkan.
Istilah trading for living mulai banyak terdengar di luar negeri pada awal 2000-an. Di masa tersebut, cukup banyak orang yang berani keluar dari pekerjaan mereka, menggunakan dana pensiun mereka untuk melakukan trading for living. Ketika itu, pasar saham dan properti memang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, namun masa-masa tersebut memang tidak bertahan lama.
Lalu, bagaimana dengan sekarang? Apakah trading for living di Indonesia masih bisa dilakukan?
Nyatanya, ada beberapa orang yang berhasil mendapatkan banyak keuntungan dari aktivitas trading. Beberapa di antaranya adalah Hendrik Leonardy dan Rafi Indistira.
Hendrik Leonardy adalah salah satu trader sukses yang pernah memperoleh penghargaan sebagai “The Best Indonesia Trader”. Berfokus di trading forex, ia bahkan pernah memperoleh profit hingga 360% dalam waktu kurang dari 3 bulan.
Ada pula Indistira. Dilansir dari Liputan6, Rafi Indistira yang merupakan selebgram dan trader profesional dari Bandung sudah mulai terjun ke dunia trading kripto sejak bangku sekolah menengah. Meskipun awalnya mengalami kerugian, pengalaman dalam mengelola emosi dan kejelian membaca koin membuatnya bisa memperoleh puluhan juta dari kripto.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa trading for living di Indonesia bisa dilakukan, namun dengan diimbangi persiapan strategi trading for living yang baik, salah satunya terkait modal atau biaya.
Dilansir dari Algotrading, agar kamu bisa mengandalkan hasil trading untuk bertahan hidup tanpa bekerja lagi, maka kamu memerlukan modal sebesar 20 kali dari pengeluaran tahunan kamu untuk bisa menjadi seorang full time trader. Anggaplah pengeluaran kamu adalah sebesar Rp5.000.000 per bulan atau Rp60.000.000 per tahun, berarti kamu membutuhkan uang sekitar Rp1,2 miliar untuk bisa melakukan trading for living.
Modal tersebut akan cukup dengan asumsi jika kamu memperoleh keuntungan sebesar 15% per tahun secara konsisten.
Namun sebenarnya, modal awal yang kamu butuhkan untuk melakukan trading sangatlah kecil tergantung dari instrumen yang kamu pilih. Sebagai contoh, aset kripto di Pintu bisa kamu beli mulai dari Rp11.000 saja. Sementara beberapa broker saham mencantumkan syarat minimal deposit Rp50.000 – Rp10.000.000 untuk pembukaan rekening. Dengan adanya emas digital, kamu pun hanya membutuhkan modal sekitar Rp10.000 untuk bisa memiliki aset emas kamu sendiri.
Tidak apa-apa memulai dari modal kecil dulu. Setelah kamu telah mengetahui strategi trading for living yang tepat untuk memperoleh keuntungan konsisten, barulah kamu menambah jumlah modal kamu.
Tidak hanya modal, dilansir dari daytrading.com, terdapat beberapa hal penting lainnya yang harus kamu perhatikan untuk membangun strategi Trading for Living yang tepat, yaitu:
Lokasi trading adalah hal yang penting bagi full time trader karena menjadi tempat kamu memantau grafik harga tiap harinya. Hal yang harus diperhatikan adalah memastikan kenyamanan dan kecepatan internet kamu.
Trading for living tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan, pastikan kamu selalu menambah pengetahuan trading kamu lewat buku, ebook, blog, video tutorial, forum diskusi, podcast, dan lainnya.
Baca juga: 7 Channel Youtube Crypto Buat Belajar Cryptocurreny
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mengatur atau memanajemen risiko yang berpeluang muncul dalam aktivitas trading kamu. Beberapa strategi yang biasa digunakan trader berpengalaman untuk memanajemen risiko adalah stop loss dan take profit.
Salah satu kunci utama dalam strategi trading for living adalah emotional discipline yang berarti kamu harus bisa selalu bersikap logis tiap mengambil keputusan pembelian maupun penjualan aset. Jangan terpengaruh FOMO, serta gunakan uang dingin yang memang telah dialokasikan untuk trading.
Nah, untuk kamu yang memang ingin menggeluti dunia trading, aset kripto bisa jadi salah satu instrumen investasi yang cukup menarik nih. Per 24 Agustus 2021, harga bitcoin sebagai salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar telah mengalami peningkatan sebesar 321% dibandingkan tahun lalu dan 40% dibandingkan bulan lalu.
Untuk kamu yang ingin melakukan jual beli kripto, download aplikasi Pintu sekarang! Belajar kripto secara gratis juga bisa kamu lakukan di Pintu Akademi, lho!
Referensi:
Aditia Saputra, Pengalaman Selebgram Rafi Indistira Menjadi Trader Muda di Dunia Investasi Kripto. Diakses tanggal: 11-08-2021.
Ames Kerin, 3 of the Best Traders Alive. Diakses tanggal: 11-08-2021.
Daytrading, Day Trading for a Living in Indonesia. Diakses tanggal: 11-08-2021.
Lucas Liew. Trading for Living – How Much Money do You Need? Diakses tanggal: 11-08-2021.
Monex Investindo Future, Rahasia Raih Profit Konsisten ala Trader Muda Indonesia. Diakses tanggal: 11-08-2021.
Wijana S. 2016. From Minus to Hero: Trading Forex for Living. Yogyakarta: CV Absolute Media.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.