Jakarta, Pintu News – Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, baru saja mengungkapkan visinya untuk meningkatkan interoperabilitas cross-chain antara jaringan layer-2 Ethereum (L2).
Rencana ini bertujuan untuk memperhalus pengalaman pengguna dalam ekosistem Ethereum dan memecahkan masalah yang ada terkait interoperabilitas L2.
Berikut adalah rincian rencana Vitalik dan langkah-langkah yang diusulkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Vitalik Buterin telah mengusulkan Ethereum Improvement Proposal (EIP) 3370, yang memperkenalkan standar alamat baru. Standar ini mengharuskan dompet dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) untuk menampilkan alamat spesifik rantai menggunakan prefiks yang mudah dibaca oleh manusia.
Baca juga: Pendiri Tron, Justin Sun, Borong 14.884 ETH di Tengah Pemulihan Pasar, Sinyal Bullish?
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan antarmuka pengguna dan membuatnya lebih intuitif bagi pengguna yang berinteraksi dengan berbagai jaringan layer-2.
EIP-3370 diharapkan dapat memudahkan komunikasi antara jaringan L2 dan mengurangi kompleksitas saat pengguna ingin memindahkan aset antar jaringan. Dengan adanya standar baru ini, transaksi lintas jaringan akan menjadi lebih efisien dan mudah dilakukan oleh pengguna.
Langkah berikutnya adalah peningkatan ke EIP-7683, yang memperkenalkan protokol komunikasi standar untuk berbagai jaringan L2 Ethereum. Proposal ini bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan aset yang efisien di berbagai jaringan, menangani kompleksitas dan ketidakefisienan yang ada saat ini.
Selain itu, Buterin juga mengusulkan EIP-3668, yang menguraikan metode untuk smart contract Ethereum mengakses data off-chain secara standar.
Proposal ini, yang disebut oleh Buterin sebagai “layer-2 light clients”, bertujuan untuk menstandarkan cara kontrak Ethereum mengakses data off-chain. Hal ini akan memudahkan pengembang untuk membangun aplikasi yang membutuhkan data besar tanpa mengeluarkan biaya penyimpanan on-chain yang tinggi.
Lebih lanjut, Buterin juga membahas “cross-L2-replayable account state updates”, konsep yang memungkinkan jaringan L2 menerima pembaruan status L1 terbaru sambil menjaga keamanan dan latensi rendah.
Pembaruan ini akan membantu jaringan L2 untuk tetap sinkron dengan status L1, memastikan integritas data dan efisiensi transaksi.
Vitalik Buterin juga menyebutkan beberapa pembaruan fase 2 untuk lebih meningkatkan kompatibilitas L2 cross-chain, termasuk keystore rollups dan proof aggregation. Pembaruan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan jaringan L2 untuk berkomunikasi dan melakukan transaksi lintas rantai secara lebih efisien.
Buterin menekankan bahwa pembaruan “stage 1” ini sepenuhnya independen dari teknologi rollup, sehingga memiliki aplikasi yang lebih luas.
Mengenai kompatibilitas dengan rollup zero-knowledge dan optimistik yang ada, Buterin percaya bahwa semua rollup pada akhirnya akan mengadopsi teknologi zk untuk menyelesaikan transaksi ke Ethereum sekali per slot. Namun, dia memperkirakan bahwa transisi ini akan memakan waktu lebih dari lima tahun.
Baca juga: RippleX Reset XRPL Testnet: Persiapan Besar untuk Peningkatan Fitur!
Prediksi dari manajer investasi VanEck awal tahun ini menyatakan bahwa jaringan skala L2 Ethereum bisa mencapai kapitalisasi pasar $1 triliun dalam enam tahun, menggarisbawahi potensi signifikan dari visi Buterin untuk interoperabilitas cross-chain.
Dengan dukungan komunitas dan implementasi EIP yang efektif, masa depan interoperabilitas L2 tampak menjanjikan.
Secara keseluruhan, rencana ini tidak hanya akan meningkatkan pengalaman pengguna dalam ekosistem Ethereum, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembang untuk membangun aplikasi yang lebih efisien dan terintegrasi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: Bitcoin News