Jakarta, Pintu News – Dilansir dari Cryptopolitan, Celestia telah menarik minat yang signifikan sebelum peluncurannya pada Oktober 2023. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh dukungan kuat dari bursa kripto utama sejak awal dan konsep teknis yang menarik di balik jaringan blockchain modular Celestia.
Dalam artikel ini, prediksi harga Celestia (TIA) untuk tahun 2024 hingga 2030 dan analisis seputar faktor-faktor yang mendorong proyeksi ini akan di bahas. Simak selengkapnya hingga akhir!
Menganalisis grafik harga harian Celestia, harga TIA mengalami reli bearish setelah penjual mendorong harga ke arah $5,5. Selama 24 jam terakhir (15/8/24), harga TIA berada dalam tren penurunan kecil karena penjual menurunkan kepercayaan diri pembelian dan harga sekarang menargetkan penurunan menuju $5.
Baca juga: Prediksi Harga Dogwifhat (WIF) untuk Tahun 2024 – 2030: Berpotensi Tembus ke Rp196 Ribu?
Volume 24 jam turun menjadi $30 juta, menunjukkan penurunan minat dalam aktivitas perdagangan hari ini. Harga TIA saat ini diperdagangkan pada $5,6, turun lebih dari 1,2% dalam 24 jam terakhir (15/8/24).
Lebih lanjut, garis tren RSI-14 telah menurun dari level sebelumnya dan saat ini melayang di sekitar level 49, menunjukkan bahwa kenaikan perlahan-lahan kehilangan momentum grafik harga. Level SMA-14 menunjukkan volatilitas naik dalam beberapa jam ke depan.
Berikut adalah prediksi harga Celestia kripto untuk tahun 2024, 2025, 2026, 2027, 2028, 2029, dan 2030 berdasarkan analis laman Cryptopolitan.
Meskipun baru saja diluncurkan, Celestia telah memiliki ekosistem yang kuat dengan dompet, alat pengembang, dan protokol DeFi, dengan potensi kenaikan harga dari pengembangan dan kemitraan baru.
Namun, tidak adanya peta jalan pengembangan yang jelas menjadi tantangan bagi investor dan keterlibatan komunitas.
Menurut analis laman Cryptopolitan, harga 1 Celestia diperkirakan akan mencapai level minimum $12,21 atau setara dengan Rp191.515 pada tahun 2024. TIA dapat mencapai level maksimum $13,67 (Rp214.415), dengan harga rata-rata $12,59 (Rp197.475) sepanjang tahun ini.
Secara historis, dampak penuh dari Bitcoin Halving tidak akan terasa hingga sekitar satu hingga satu setengah tahun setelahnya. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi baru sepanjang masa untuk Bitcoin dan mata uang kripto lainnya mungkin akan terjadi sekitar tahun 2025.
Mempertimbangkan hal ini, bersama dengan pengembangan jaringan Celestia yang sedang berlangsung dan adopsi teknologi blockchain modular yang terus meningkat, prospeknya tampak positif untuk tahun depan.
Pada tahun 2025, harga Celestia diprediksi akan mencapai level minimum $17,84 (Rp279.822), dengan potensi maksimum $21,22 (Rp332.837), dan harga perdagangan rata-rata $18,47 (Rp289.703), berdasarkan analisis teknikal yang mendalam terhadap data harga TIA di masa lalu.
Penting untuk diperhatikan bahwa sebagian token yang dimiliki investor awal akan tersedia sebelum dan selama periode ini.
Beberapa investor ini mungkin menunggu lonjakan harga yang dipicu oleh Bitcoin Halving untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Akibatnya, mungkin akan ada tekanan turun yang signifikan pada harga TIA (token Celestia) saat mencapai saat-saat puncaknya.
Pada tahun 2026, harga Celestia diperkirakan akan berkisar dari minimum $25,58 (Rp401.224) hingga maksimum $30,48 (Rp478.081), dengan harga perdagangan rata-rata $26,32 (Rp412.831), menurut perkiraan harga dan analisis teknis.
Berdasarkan analisis teknikal yang mendalam, harga Celestia pada tahun 2027 diperkirakan akan berkisar antara $36,19 (Rp567.643) hingga $44,06 (Rp691.085, dengan nilai perdagangan rata-rata $37,51 (Rp588.348).
Harga Celestia diperkirakan akan mencapai level minimum $54,61 (Rp856.563) pada tahun 2028. Selain itu, harga TIA berpotensi mencapai level maksimum $64,46 (Rp1.011.061), dengan perkiraan harga rata-rata $56,11 (Rp880.090).
Pada tahun 2029, harga Celestia diprediksi akan berkisar dari $77,94 (Rp1.222.496) hingga $94,14 (Rp1.476.595), dengan harga perdagangan rata-rata $80,75 (Rp1.266.571).
Sementara itu, menurut perkiraan dan analisis teknis, harga Celestia pada tahun 2030 diperkirakan akan berkisar dari minimum $111,83 (Rp1.754.064) hingga maksimum $138,32 (Rp2.169.563), dengan nilai rata-rata $115,06 (Rp1.804.727).
Baru-baru ini, Starknet bekerja sama dengan Celestia untuk memastikan bahwa mereka dapat menawarkan penyimpanan data yang lebih baik untuk jaringan Layer 3 yang baru.
Menurut laporan, mereka akan menggunakan sesuatu yang disebut “Blobstream” dari Celestia, yang membantu menjaga data tetap aman di luar jaringan utama dan memungkinkan para trader untuk mengecek apakah data tersebut sudah benar.
Sebelumnya, pada April 2024, Celestia juga mengumumkan peluncuran Blobstream untuk ekosistem Arbitrum.
Tujuan utama dari fitur Blobstream adalah untuk menyederhanakan proses pengembangan bagi mereka yang bekerja di ekosistem Arbitrum. Di masa lalu, peluncuran rantai baru akan memerlukan pembentukan komite ketersediaan data, sebuah tim yang bertugas menyimpan dan menyediakan data sesuai permintaan.
Proses ini bisa sangat mahal dan rumit, sehingga tidak banyak pengembang yang dapat melaluinya. Oleh karena itu, tujuan Blobstream adalah untuk mengatasi masalah ini dengan menawarkan cara yang lebih sederhana untuk menggunakan DAS, sehingga menghilangkan kebutuhan akan komite ketersediaan data.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: