Jakarta, Pintu News – Arthur Hayes, co-founder dan mantan CEO BitMEX, memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mengalami penurunan lebih lanjut hingga menyentuh harga $50.000 (Rp771.182.500) dalam skenario terburuk.
Pada hari Rabu (4/9/24), Bitcoin tercatat terus menurun dan sempat berada di bawah $56.000 atau setara dengan Rp863.724.400, mengikuti tren pasar yang lebih luas.
Dalam artikel terbarunya berjudul “Boom Times… Delayed”, Hayes juga memperingatkan bahwa altcoin mungkin menghadapi penurunan yang lebih tajam dibandingkan Bitcoin.
Baca juga: Harga Bitcoin Diramal Bisa Anjlok 15-20% Setelah Pemotongan Suku Bunga Bulan September 2024!
Prediksi bearish ini didasarkan pada kondisi makroekonomi global, khususnya kebijakan Federal Reserve dan dinamika pasar obligasi AS.
Menurut Hayes, meskipun The Fed menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan Jackson Hole Agustus 2024, pasar obligasi bereaksi dengan lonjakan imbal hasil obligasi 10 tahun yang mendekati 5%.
Lonjakan tersebut dipicu oleh kekhawatiran atas inflasi dan pengeluaran pemerintah yang berlebihan, yang sudah menyebabkan koreksi pasar saham sebesar 10% serta meningkatkan kekhawatiran akan kegagalan bank regional.
Di sisi lain, Hayes tetap optimis terhadap Bitcoin dan altcoin andalannya, meskipun ia menghindari posisi dengan leverage tinggi.
Dia memperkirakan bahwa pasar bisa stabil dengan adanya intervensi, kemungkinan dalam bentuk injeksi likuiditas yang dimulai pada akhir September 2024. Injeksi ini mungkin dapat mendongkrak harga Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Sementara itu, Hayes fokus untuk memperbesar posisinya pada proyek altcoin dengan harga diskon, meskipun ia mengakui bahwa pergerakan pasar jangka pendek sulit diprediksi.
Lebih lanjut, dia tetap percaya bahwa dalam jangka panjang, bank sentral pada akhirnya akan kembali mencetak uang untuk menangani tantangan ekonomi global, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi Bitcoin dan aset berisiko lainnya.
Meskipun kondisi pasar saat ini tidak pasti, bulan September secara historis terbukti menjadi bulan yang bearish, tidak hanya untuk kripto tetapi juga untuk semua kelas aset.
Namun, firma perdagangan QCP Capital mencatat bahwa bulan Oktober memiliki sejarah bullish yang kuat, di mana Bitcoin mencatatkan kenaikan rata-rata sebesar 22,9% dalam 8 dari 9 tahun terakhir.
Jika tren musiman ini kembali terulang tahun ini, QCP Capital menyarankan bahwa akumulasi Bitcoin selama penurunan di bulan September dan mengambil keuntungan pada bulan Oktober atau menjelang akhir tahun bisa menjadi strategi yang bijak.
Menurut firma ini, September menawarkan kesempatan menarik untuk membeli Bitcoin sebelum potensi reli pada bulan Oktober, yang juga bertepatan dengan pemilihan presiden AS yang akan datang.
Pintu kini telah hadir dalam versi web trading crypto. Daftar akun dan login Pintu untuk memanfaatkan fitur trading terlengkap, likuiditas tinggi dan biaya trading terendah. Cek kurs BTC/IDR, ETH/IDR, SOL/IDR dan aset crypto lainnya secara mudah di Pintu Pro Web.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: