Jakarta, Pintu News – Bitcoin baru saja mengalami penurunan sebesar 3,45% pada 30 September 2024, tetapi analis memperkirakan bahwa mata uang kripto terbesar ini masih dalam pola bullish jangka panjang.
Peneliti Bitcoin, Smithson With, mempresentasikan pendekatan baru untuk memprediksi puncak siklus harga Bitcoin menggunakan model quantile regression. Berdasarkan model ini, Bitcoin diproyeksikan mencapai harga tertinggi sekitar $275.000 pada November 2025.
Simak analisa lengkapnya berikut ini!
Quantile regression adalah metode statistik yang digunakan untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai hasil potensial dengan memfokuskan pada ekstrem, seperti persentil ke-99. Dalam hal ini, data yang digunakan meliputi pasokan Bitcoin, volatilitas, distribusi dari waktu ke waktu, dan daya tahan di berbagai kondisi risiko.
Berbeda dengan linear regression tradisional, model ini memungkinkan peneliti untuk lebih memusatkan perhatian pada kemungkinan-kemungkinan ekstrem dalam pergerakan harga Bitcoin.
Smithson With menjelaskan bahwa model regresi ini menggunakan data harga Bitcoin yang diambil sejak Juli 2013 dan menunjukkan tren penurunan eksponensial kuasi, yang mengindikasikan bahwa penyimpangan dari tren utama telah berkurang atau meningkat setengahnya seiring waktu.
Baca juga: 5 Airdrop Telegram yang Wajib Kamu Ikuti di Bulan Oktober 2024!
Berdasarkan hasil model regresi kuantitatif, With memproyeksikan bahwa puncak siklus harga Bitcoin akan terjadi pada November 2025 dengan target harga setinggi $275.000.
Prediksi ini juga dapat disempurnakan lebih lanjut jika analisis terhadap periode penyimpangan dari tren diidentifikasi dengan lebih baik, yang memungkinkan perkiraan nilai puncak siklus Bitcoin berkisar antara $250.000 hingga $300.000.
Dengan menggunakan pendekatan ini, investor dan pedagang dapat mempersiapkan diri untuk siklus harga berikutnya, terutama jika Bitcoin berhasil mempertahankan tren bullish yang sudah terbentuk selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Game Bertema Elon Musk ‘X Empire’ Akhiri Fase Mining, Airdrop Token Menanti!
Meskipun prediksi jangka panjang menunjukkan potensi kenaikan besar, harga Bitcoin saat ini masih berada di sekitar $64.000 setelah mengalami penurunan hingga $62.825 pada 30 September.
Menurut analisis dari Luckshury, pemimpin platform perdagangan Exocharts, harga Bitcoin cenderung melanjutkan tren naik jika mampu mempertahankan level dukungan kunci di $63.200.
Level harga $63.200 ini dianggap sebagai point of control (POC), yaitu titik di mana aktivitas perdagangan paling banyak terjadi. Jika Bitcoin berhasil menembus resistensi terdekat di $64.700, ini akan memicu sinyal bullish untuk kelanjutan kenaikan harga.
Namun, jika level POC ini gagal dipertahankan dalam beberapa hari ke depan, ada kemungkinan tren berubah menjadi bearish dan memicu periode koreksi.
Dengan analisis menggunakan model regresi kuantitatif, harga Bitcoin diprediksi bisa mencapai $275.000 pada November 2025, menandai puncak dari siklus harga berikutnya.
Namun, dalam jangka pendek, level dukungan kunci di $63.200 akan menjadi titik penentu arah pergerakan harga Bitcoin di minggu-minggu mendatang. Investasi dalam crypto tetap memerlukan penelitian yang hati-hati, terutama di tengah volatilitas yang tinggi dalam pasar ini.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: