Jakarta, Pintu News ā Chainlink, jaringan oracle terdesentralisasi berbasis Ethereum, baru saja meluncurkan teknologi baru yang memungkinkan lembaga keuangan untuk melakukan transaksi blockchain dengan privasi penuh.
Langkah ini diambil untuk mengatasi tantangan privasi data yang selama ini menghambat adopsi blockchain oleh institusi keuangan. Inovasi ini diperkirakan akan meningkatkan minat institusional dalam memanfaatkan teknologi blockchain.
Pada 22 Oktober 2024, Chainlink memperkenalkan dua kemampuan baru yang dirancang untuk menjaga privasi lembaga keuangan saat menggunakan aplikasi blockchain. Dua fitur utama tersebut adalah Blockchain Privacy Manager dan protokol enkripsi yang dinamakan CCIP Private Transactions.
Baca juga: BlackRock Cetak Inflow $329 Juta Meski Harga Bitcoin Anjlok: Apa yang Terjadi?
Blockchain Privacy Manager memungkinkan integrasi rantai privat dengan platform publik Chainlink, sehingga lembaga keuangan dapat melakukan transaksi lintas rantai dengan tetap menjaga kerahasiaan data.
Sementara itu, CCIP Private Transactions menyediakan enkripsi end-to-end untuk transaksi, yang memungkinkan lembaga keuangan untuk melindungi data sensitif seperti jumlah token dan identitas rekan transaksi.
ANZ Bank, salah satu bank terbesar di Australia dan Selandia Baru, menjadi institusi pertama yang menguji teknologi privasi terbaru dari Chainlink ini.
Bank tersebut akan menggunakan fitur ini dalam penyelesaian lintas rantai untuk aset dunia nyata (RWAs) yang ditokenisasi, sebagai bagian dari inisiatif tokenisasi Proyek Guardian yang diinisiasi oleh Otoritas Moneter Singapura.
Dengan menggunakan Blockchain Privacy Manager, ANZ Bank akan dapat menghubungkan rantai privat mereka dengan blockchain publik maupun privat lainnya melalui jaringan CCIP Chainlink.
Teknologi ini juga memungkinkan koneksi antara sistem keuangan tradisional dan blockchain privat, sehingga memperluas jangkauan aplikasi blockchain dalam dunia keuangan.
Baca juga: Harga Aptos (APT) Melonjak ke Level Tertinggi 6 Bulan, TVL Capai $1 Miliar!
Kurangnya privasi lintas rantai yang aman telah menjadi penghalang utama bagi lembaga keuangan dalam mengadopsi blockchain. Dalam peraturan seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Eropa, privasi data adalah persyaratan mutlak.
Untuk memenuhi persyaratan ini, transaksi antar rantai privat harus memiliki privasi end-to-end, sementara transaksi dari rantai privat ke publik harus membatasi eksposur data.
Sergey Nazarov, salah satu pendiri Chainlink, menyatakan bahwa privasi merupakan kebutuhan kritis dalam sebagian besar transaksi institusi. Ia memperkirakan bahwa dengan hadirnya kemampuan transaksi privat lintas rantai dari Chainlink, akan ada peningkatan signifikan dalam adopsi blockchain oleh institusi keuangan.
Dengan teknologi baru ini, Chainlink membuka jalan bagi lembaga keuangan untuk melakukan transaksi besar secara aman dan mematuhi persyaratan hukum serta regulasi privasi.
Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto danĀ teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ aplikasi kriptoĀ Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: