Jakarta, Pintu News ā Harga token Pi Network terus menjadi topik yang menarik di kalangan para pengguna dan investor crypto, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui nilai tukar 1.750 token Pi dalam rupiah.
Saat ini, meskipun Pi Network masih dalam fase tertutup dan belum terdaftar resmi di bursa perdagangan utama, spekulasi mengenai harga token ini terus meningkat.
Dengan asumsi nilai tukar 1 Pi setara dengan sekitar $50.49 dan nilai tukar rupiah terhadap dolar di angka Rp15.750, banyak yang penasaran berapa nilai 1.750 token Pi jika dihitung dalam rupiah.
Pada 4 November 2024, harga Pi Network (PI) tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,2% dalam waktu 24 jam terakhir. Saat penulisan, data dari Coingecko menunjukkan bahwa harga Pi Network terngah diperdagangkan di sekitar $50.49 atau setara dengan Rp795.225.
Lebih lanjut, volume perdagangan harian Pi Network kini menyentuh $741,186 dengan kapitalisasi pasar yang berada di sekitar $3.38 miliar dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Harga Bitcoin Bertahan di $69.000 Hari Ini (4/11/24): 2 Altcoin Melonjak hingga 21%!
Lalu, bagimana dengan harga tukar token Pi Network ke rupiah saat ini?
Setelah mengetahui harga Pi Network, beberapa orang pasti bertanya-tanya terkait 1.750 Pi Network jadi berapa rupiah saat ini? Dengan nilai yang tertera di laman CoinGecko per 4 November ($50.49), maka 1.750 Pi Network setara dengan Rp1.391.628.625.
Dengan total Rp1,391 miliar, kamu bisa mendapatkan mobil mewah Toyota Alphard 2024 yang biasanya dibanderol Rp1.356.100.000, berdasarkan laman NewToyotaJakarta. Hal ini membuktikan bahwa aset digital Pi Network bisa memberikan hasil yang nyata.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa meskipun token Pi Network tercatat di CoinGecko, mainnet-nya belum diluncurkan. Harga yang ditampilkan adalah untuk IOU yang belum bisa ditransfer antar bursa dan bersifat spekulatif. Lakukan riset mandiri (DYOR) dan selalu berhati-hati.
Pi Network adalahĀ cryptocurrency yang diluncurkan pada Maret 2019 dan menggunakan sistem Proof-of-Work (PoW) yang unik, di mana pengguna dapat menambang koin Pi hanya melalui ponsel mereka.
Pi Network bertujuan untuk menyederhanakan akses ke dunia cryptocurrency dan memperkenalkan lebih banyak orang melalui sistem penambangan dan manajemen crypto yang mudah. Pi Network resmi diluncurkan pada 14 Maret 2019 oleh Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan.
Baca juga: Whitepaper Pi Network Terungkap: Model Token, Mekanisme Mining, dan Roadmap Masa Depan
Dilansir dari The Crypto Times, setelah peluncuran mainnet, para ahli memprediksi Pi Network dapat diperdagangkan antara $93.41 (Rp1.471.050) dan $220.46 (Rp3.471.244,5) pada tahun 2025, dengan harga rata-rata sekitar $141.64 (Rp2.231.310).
Kisaran yang luas ini mencerminkan kegembiraan spekulatif dan permintaan yang diantisipasi setelah peluncuran token resmi.
Perdagangan awal dapat mengalami volatilitas yang tinggi, dengan Januari berpotensi menjadi bulan yang paling bullish.
Menyusul peluncuran Mainnet yang diantisipasi pada bulan Desember 2024, para perintis akan sangat gembira dan akan secara agresif mendorong harga ke atas.
Hingga saat ini,Ā Pi Network belum secara resmi terdaftarĀ untuk diperdagangkan di bursa mana pun, oleh karenanya,Ā nilai token Pi Network masih sangat spekulatif.
Itu dia informasi terkini seputarĀ berita cryptoĀ hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputarĀ akademi cryptoĀ dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto danĀ blockchain.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto danĀ teknologi blockchain. Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduhĀ aplikasi kriptoĀ Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: