Jakarta, Pintu News – Bitcoin, mata uang digital yang kini dianggap sebagai “emas baru,” sedang mencuri perhatian berbagai negara. Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital Holdings, menyebutkan bahwa banyak negara telah membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Hal ini diungkapkan melalui unggahannya di platform X (dulu Twitter) yang menyebutkan bahwa adopsi global cryptocurrency ini kini tengah memasuki tahap yang masif.
Menurut Novogratz, tren ini didorong oleh minat besar dari lembaga keuangan dan negara-negara kaya. Salah satu koleganya yang berada di Timur Tengah melaporkan lonjakan permintaan Bitcoin dalam beberapa hari terakhir. “Ini adalah investasi dari kelompok modal besar yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
Geopolitik juga menjadi pendorong utama tren ini. Ketika mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan keinginannya untuk menjadi “presiden crypto,” pernyataannya memicu reaksi global. Novogratz percaya bahwa perhatian para pemimpin dunia terhadap cryptocurrency kian meningkat karena relevansinya dalam era digitalisasi.
Meski demikian, peluang Amerika Serikat untuk memiliki “Cadangan Strategis Bitcoin” tetap rendah, menurut Novogratz. Kompleksitas proses legislasi di negara tersebut menjadi penghambat utama. Namun, ia menekankan bahwa jika langkah ini diambil, nilai Bitcoin bisa meroket hingga Rp7,9 miliar per koin.
Baca Juga: Investasi Rp3 Juta Jadi Rp792 Juta? Ini 4 Token Pesaing SHIB & PEPE yang Perlu Kamu Tahu!
Selain geopolitik, pergeseran generasi turut memengaruhi adopsi Bitcoin. Nilai pasar emas saat ini mencapai Rp254 ribu triliun, sementara Bitcoin dinilai memiliki potensi menyamai posisi tersebut dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Novogratz menegaskan bahwa generasi muda lebih memilih Bitcoin dibanding emas, menjadikannya aset investasi masa depan.
Ia juga menyoroti bahwa perubahan preferensi ini akan mengakselerasi pertumbuhan nilai Bitcoin. Jika berhasil menyamai nilai pasar emas, setiap Bitcoin bisa bernilai hingga Rp12,7 miliar. “Ini bukan sekadar tren, melainkan perubahan struktural dalam pola investasi global,” tambahnya.
Namun, ada risiko besar yang mengiringi tren ini. Jika pembelian Bitcoin dilakukan tanpa strategi, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi global. Novogratz memperingatkan bahwa fenomena hyperinflasi yang pernah terjadi di beberapa negara bisa saja terulang, mengancam stabilitas sosial dan ekonomi.
Meski begitu, ia tetap optimis bahwa Bitcoin akan terus menjadi bagian penting dari sistem keuangan global. Ia melihat bahwa dunia sedang menuju era di mana cryptocurrency akan memainkan peran sentral, tidak hanya sebagai alat investasi tetapi juga sebagai simbol inovasi teknologi.
Tren global pembelian Bitcoin oleh negara-negara menandai era baru dalam dunia crypto. Dengan potensi besar yang ditawarkannya, Bitcoin terus menarik perhatian baik investor institusional maupun individu. Di tengah berbagai tantangan, masa depan cryptocurrency tampaknya akan semakin cerah.
Baca Juga: Altcoin Siap Melonjak: Ini 6 Crypto yang Diprediksi Alami Kenaikan Pesat Jelang Desember 2024!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: