Jakarta, Pintu News ā Ethereum menghadapi tekanan signifikan setelah gagal menembus batas resistensi Rp55.911.450 (setara dengan $3,450). Harga ETH saat ini berada dalam tren penurunan dan menghadapi risiko penurunan lebih lanjut jika tidak berhasil mempertahankan level penting di atas Rp56.654.500 (setara dengan $3,500). Artikel ini mengulas perkembangan terkini dalam pergerakan harga ETH serta faktor teknis yang memengaruhinya.
Ethereum memulai tren penurunan baru setelah gagal mencapai pemulihan di atas Rp56.654.500. Penurunan ini mencakup pelanggaran beberapa level dukungan penting, termasuk Rp55.205.445 (setara dengan $3,400). Pada titik terendah, harga ETH menyentuh Rp52.040.331 (setara dengan $3,213), menunjukkan tekanan bearish yang signifikan.
Secara teknis, ETH saat ini diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan sederhana 100 jam dan garis tren bearish. Level resistensi utama berada di Rp54.133.218 (setara dengan $3,350), yang juga bertepatan dengan retracement Fibonacci sebesar 23,6% dari tren penurunan sebelumnya. Garis ini akan menjadi tantangan bagi pembeli untuk membalikkan tren saat ini.
Baca Juga: Harga XRP dan Tren Crypto Terbaru: Konsolidasi di Tengah Tekanan Pasar (10/1/25)
Jika ETH berhasil menembus resistensi Rp56.654.500, peluang kenaikan lebih lanjut terbuka hingga Rp57.484.815 (setara dengan $3,550). Di atas level ini, Ethereum dapat menguji resistensi berikutnya di Rp59.059.287 (setara dengan $3,650) atau bahkan mencapai Rp60.263.080 (setara dengan $3,720) dalam waktu dekat.
Namun, jika gagal menembus level resistensi tersebut, Ethereum berisiko menghadapi penurunan lebih lanjut. Dukungan awal berada di Rp53.093.960 (setara dengan $3,280), sementara dukungan utama ada di Rp52.040.331. Jika harga turun di bawah Rp52.040.331, ETH bisa menghadapi risiko lebih besar untuk menyentuh Rp48.561.000 (setara dengan $3,000).
Baca Juga: PEPE: Whale Setor 427 Miliar PEPE, Analis Sebut Syarat Bullish & Level Resistensinya (10/1/25)
Indikator teknis saat ini menunjukkan momentum bearish yang kuat. Indeks kekuatan relatif (RSI) untuk ETH/USD berada di bawah zona 50, yang mengindikasikan tekanan jual lebih besar. Di sisi lain, indikator MACD juga bergerak dalam zona bearish, menambah indikasi pelemahan pasar.
Para investor disarankan untuk terus memantau level resistensi Rp54.133.218 dan Rp56.654.500, serta level dukungan di Rp52.040.331. Pergerakan signifikan di luar level-level ini dapat menjadi indikator arah pasar selanjutnya.
Ethereum menghadapi tantangan besar di tengah tekanan pasar yang terus meningkat. Dalam situasi seperti ini, investor perlu lebih berhati-hati dan mengandalkan analisis teknis untuk membuat keputusan yang tepat. Dengan memahami dinamika pasar, risiko, dan peluang, investor dapat lebih siap menghadapi perubahan di pasar cryptocurrency.
Baca Juga: Analis Prediksi Penurunan Harga NEAR di Tengah Sinyal Bearish yang Kian Kuat (9/1/25)
Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau pilihĀ Pintu Login WebĀ jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli BitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: