3 Tren Utama yang Picu Adopsi Bitcoin (BTC) oleh Korporasi Menurut CIO Bitwise

Updated

January 15, 2025

Gambar 3 Tren Utama yang Picu Adopsi Bitcoin (BTC) oleh Korporasi Menurut CIO Bitwise

Jakarta, Pintu News – Adopsi Bitcoin sebagai aset cadangan oleh perusahaan besar semakin meningkat, didorong oleh berbagai tren utama yang diidentifikasi oleh Matt Hougan, Chief Investment Officer (CIO) Bitwise.

Hougan percaya bahwa langkah agresif perusahaan seperti MicroStrategy akan memicu ratusan perusahaan lain untuk memasukkan Bitcoin ke dalam strategi keuangan mereka dalam 12-18 bulan ke depan.

Berikut adalah 3 tren utama yang memicu adopsi Bitcoin oleh korporasi menurut CIO Bitwise:

Strategi Bitcoin oleh Perusahaan seperti MicroStrategy

MicroStrategy menjadi pelopor dalam mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan utama dengan kepemilikan saat ini mencapai 450.000 BTC, senilai lebih dari Rp699 triliun ($43 miliar).

Strategi agresif ini bahkan termasuk rencana untuk membeli lebih banyak Bitcoin senilai Rp685 triliun ($42 miliar), yang setara dengan pasokan Bitcoin baru selama hampir tiga tahun.

Langkah ini telah mempengaruhi perusahaan lain untuk mengikuti jejak mereka. Misalnya, Genius Group yang baru-baru ini menyetujui penawaran hak senilai Rp537 miliar ($33 juta) untuk meningkatkan cadangan Bitcoin mereka menjadi Rp1,4 triliun ($86 juta). CEO Roger Hamilton menyatakan bahwa langkah ini selaras dengan strategi “Bitcoin-first” perusahaan.

Aturan Akuntansi Baru oleh FASB

fasb crypto — Sumber: CPA Practice Advisor

Perubahan besar dalam pelaporan akuntansi oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) pada Desember 2024 menjadi pendorong signifikan bagi adopsi Bitcoin oleh perusahaan.

Aturan baru ini memungkinkan perusahaan untuk mencatat keuntungan Bitcoin di samping kerugiannya, yang sebelumnya tidak diizinkan di bawah kerangka akuntansi lama.

Menurut Coingape, di masa lalu, Bitcoin diklasifikasikan sebagai aset tidak berwujud, sehingga perusahaan hanya bisa mencatat penurunan nilai tanpa mencerminkan keuntungan. Dengan perubahan ini, lingkungan akuntansi menjadi lebih ramah bagi perusahaan yang ingin menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.

Kebijakan Pro-Crypto di Bawah Pemerintahan Trump

Pemerintahan Donald Trump yang baru terpilih memberikan dorongan tambahan bagi adopsi Bitcoin. Trump berjanji untuk menciptakan lingkungan regulasi yang ramah crypto guna menjadikan Amerika Serikat sebagai pemimpin dalam ruang aset digital.

Bitwise CIO memprediksi bahwa kebijakan pro-crypto ini akan mempercepat perusahaan untuk menambahkan Bitcoin ke dalam cadangan mereka. Bahkan, usulan pembentukan cadangan strategis Bitcoin oleh pemerintahan baru telah meningkatkan optimisme komunitas crypto, memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset utama dalam strategi keuangan perusahaan.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau klik Login Pintu jika kamu telah terdaftar.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi