Middle East & North Africa (MENA) merupakan salah satu pasar crypto yang kecil dalam daftar Indeks Adopsi Crypto Global 2022 sekaligus merupakan yang paling cepat berkembang di dunia. Jumlah volume transaksi crypto di MENA mencapai $566 miliar sejak Juli 2021 hingga Juni 2022 atau sekitar 48% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
MENA juga merupakan rumah bagi tiga dari 30 negara teratas dalam indeks adopsi crypto tahun ini: Turki (12), Mesir (14), dan Maroko (24). Tingginya angka adopsi crypto ini didukung oleh kesadaran masyarakatnya dalam investasi aset crypto, penggunaan crypto sebagai alat pembayaran dan pengiriman uang serta peraturan crypto yang semakin permisif.
Di Turki dan Mesir, fluktuasi harga crypto bertepatan dengan devaluasi mata uang fiat yang cepat yang semakin memperkuat daya tarik crypto untuk melindungi nilai mata uang fiat. Lira Turki mengalami inflasi sebesar 80,5% lalu dan pound Mesir mengalami devaluasi sebesar 13,5% pada tahun 2020 .
Layanan pembayaran pengiriman uang valuta asing dari dan ke dalam luar negeri faktanya menyumbang sekitar 8% dari PDB Mesir. Hal ini membuat bank nasional negara tersebut mulai membangun layanan pengiriman uang berbasis crypto antara Mesir dan UEA yang merupakan salah satu tempat bekerja bagi mayoritas penduduk Mesir.
Baca Juga: Uni Emirates Arab Luncurkan Kementerian Ekonomi di Metaverse
Pertumbuhan angka pengiriman uang crypto dan peningkatan tekanan inflasi membantu menjelaskan mengapa Mesir menjadi pasar crypto yang tumbuh paling cepat di MENA tahun ini. Pada bulan Juli 2021 dan Juni 2022, volume transaksi di Mesir meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, Turki tetap menjadi pasar crypto terbesar di kawasan MENA. Dilansir dari Chainalysis, warga Turki tecatat memiliki aset crypto sebesar $192 miliar dari Juli 2021 hingga Juni 2022.
Sementara itu, Chainalysis mengungkapkan bahwa tingkat adopsi di negara Afrika Utara seperti Maroko didorong oleh sikap permisif pemerintah terhadap aset crypto selama beberapa tahun ini. Situasi ini berbeda dengan tahun 2017 ketika bank sentral Maroko memberikan hukuman dan denda terhadap setiap transaksi crypto di negara tersebut.
Pada awal tahun 2022 ini, Maroko menjalin kemitraan dengan IMF dan Bank Dunia untuk membuat peraturan crypto yang menekankan inovasi dan perlindungan konsumen. Berdasarkan data dari Triple-a, volume perdagangan Bitcoin di Maroko hingga tahun 2021 mencapai US$6 juta dan menjadi yang tertinggi di Afrika Utara.
Selain Maroko, ada juga Arab Saudi yang menjadi pasar crypto terbesar ketiga di seluruh MENA dan UEA yang berada di urutan kelima.
Arab Saudi dan UEA memiliki ikatan yang baik dengan pasar crypto global dengan Kota Dubai sebagai pusat bagi perusahaan crypto yang tidak hanya melayani orang-orang di Timur Tengah tapi juga di seluruh Asia dan Afrika.
Referensi:
Chainalysis. Middle East & North Africa’s Crypto Markets Grow More Than Any Other Region in 2022. Diakses tanggal: 06-10-22
Jamie Crawley. Middle East/North Africa Was Fastest-Growing Crypto Market Over Past 12 Months: Chainalysis. Diakses tanggal: 06-10-22
Savannah Fortis. Middle East and North Africa are fastest-growing crypto markets: Data. Diakses tanggal: 06-10-22