Investor nilai legendaris Bill Miller, melihat peluang baru di pasar saham dan Bitcoin di tengah market merah dan aksi jual yang tinggi.
Dilansir dari Forbes, Miller, yang mendapatkan ketenaran karena mampu mencapai indeks S&P 500 untuk memecahkan rekor 15 tahun berturut-turut dari 1991-2005 sebagai manajer dana di Legg Mason, sebelumnya telah banyak berinvestasi di Bitcoin dengan menggunakan dana yang dia kelola, tetapi pengungkapannya tentang portofolio pribadinya adalah informasi yang masih tergolong baru.
Pada Forbes/Shook Top Advisor Summit lalu di Hotel Wynn Las Vegas pada hari Kamis, 13 Oktober 2022, direktur pelaksana Morgan Stanley Private Wealth Management, Marvin McIntyre, berbincang bersama dengan Miller yang membahas mengenai pasar saham, cryptocurrency, dan Federal Reserve.
Miller menegaskan kembali pandangan bullish-nya tentang cryptocurrency. Meskipun harga bersifat fluktuatif, Bitcoin dapat memberi investor ‘polis asuransi terhadap bencana keuangan,’ ucapnya saat itu.
Selain itu, Miller juga memprediksi bahwa jika Federal Reserve memperketat kebijakan moneter lebih jauh, harga Bitcoin mungkin akan lebih baik daripada sebagian besar pasar. Terlebih lagi, karena ‘tidak terhubung ke seluruh sistem keuangan,’ ada ‘limited fallout’ selama periode pasar yang fluktutatif.
Sebelumnya, pada Januari 2022, melalui WealthTrack interview, terungkap bahwa 50% dari kekayaan bersih Miller ditempatkan pada aset Bitcoin dan aset investasi terkait di perusahaan industri besar seperti MicroStrategy milik Michael Saylor dan perusahaan penambangan BTC Stronghold Digital Mining.
Bill Miller memiliki aset pada Bitcoin meskipun saat itu aset tersebut sedang menyentuh posisi terendah multi-year di bawah $40.000 pada awal Januari 2022.
Baca Juga: Michael Saylor Melalui MicroStrategy Borong dan Hold 130.000 Bitcoin!
Miller membeli Bitcoin pertamanya pada tahun 2014, yakni ketika BTC diperdagangkan sekitar $200. Lalu, ia memutuskan untuk membeli lebih banyak aset ketika harga BTC berada di angka $500. Dilansir dari Cointelegraph, Miller tidak membeli Bitcoin lagi selama bertahun-tahun sampai BTC menjadi $30.000 setelah sebelumnya mencapai sekitar $66.000 pada April 2021 lalu.
Dikutip dari Cointelegraph, Miller berkata, “Kali ini saya mulai membeli Bitcoin lagi dengan harga $30.000, turun dari $66.000 dan alasannya adalah semakin banyak orang yang menggunakannya, ada lebih banyak uang yang masuk dari modal ventura,”
Miller juga menyampaikan bahwa ia melihat Bitcoin sebagai ‘polis asuransi terhadap bencana keuangan’ serta alat investasi yang kuat yang telah melampaui emas. Dia juga menggarisbawahi tentang kelangkaan Bitcoin, di mana hanya terdapat 21 juta Bitcoin di market kripto.
William H. Miller II, atau biasa disebut sebagai Bill Miller adalah seorang investor, manajer dana, dan filantropis Amerika. Ia menjabat sebagai ketua dan kepala investasi Legg Mason Capital Management serta manajer portofolio utama Legg Mason Capital Management Value Trust. Miller adalah ex-manajer portofolio reksa dana Legg Mason Opportunity Trust, sekarang ditempatkan di perusahaannya sendiri Miller Value Partners.
Ketika Miller masih berinvestasi di Baltimore, ia menjadi terkenal karena berhasil mengungguli S&P 500 setiap tahunnya dari tahun 1991 hingga 2005. Setelah itu, ia memutuskan untuk keluar dan menjabat sebagai ketua dan kepala investasi Miller Value Partners, yang memiliki $1,9 miliar aset yang dikelola di akhir Agustus 2022.
Pada bulan Januari, Miller mengumumkan bahwa ia akan pensiun pada akhir tahun. Terkait dengan hal ini, ia menguraikan rencana suksesi untuk dua dana utamanya yakni mengalihkan manajemen perusahaan kepada putranya, Bill Miller IV, dan anak didik lamanya Samantha McLemore.
Miller terkenal ketika ia membeli saham favoritnya, Amazon, di IPO perusahaan pada tahun 1997. Dilansir dari Forbes, Miller mempercayai bisnis e-commerce perusahaan yang tengah berkembang pesat dan terus meningkatkan kepemilikannya selama beberapa dekade terakhir.
Referensi: