Industri blockchain di Vietnam saat ini sedang mengalami kekurangan personel yang memenuhi syarat perkembangan bisnis blockchain di negara tersebut. Masalah ini merupakan sebuah tantangan global dan membuat pelaku industri blockhchain di Vietnam mendesak pemerintah setempat untuk memerhatikan pelatihan blockchain bagi siswa dan spesialis IT.
Seperti apakah perkembangan teknologi blockchain di Vietnam dan bagaimana pemerintah setempat menanggapi situasi ini? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir dari laman Vietnam News, Pham Van Huy mengungkapkan bahwa sangat sulit bagi para pelaku industri saat ini untuk merekrut sumber daya manusia yang berspesialisasi dalam bidang blockchain. Hal ini dikarenakan teknologi blockchain masih cukup baru dan tidak adanya program pelatihan blockchain di universitas, perguruan tinggi, atau bahkan pusat teknologi informasi di Vietnam.
Huy juga mengatakan bahwa jika Vietnam ingin menjadi salah satu negara pusat bagi para talenta blockchain yang unggul dari segi kuantitas dan kualitas, maka fokus pada pelatihan blockchain di semua tingkatan pendidikan akan sangat diperlukan.
Baca Juga: Mahasiswi Saudi Menangkan Kompetisi Membuat Platform Blockchain!
Ia mengatakan bahwa upaya ini bisa dilakukan salah satunya dengan membangun dialog tentang teknologi antara pejabat pemerintah, pemilik bisnis dan manajer, serta karyawan dan mahasiswa.
Huy juga bersikeras bahwa Vietnam harus mencoba untuk membawa kembali para ahli Vietnam yang dilatih atau bekerja di luar negeri dengan peluang kerja dan remunerasi yang menarik di Vietnam. Para petinggi eksekutif juga menekankan pentingnya program kerjasama internasional untuk mendukung program kaderisasi staf ahli blockchain di Vietnam.
Vietnam bukan satu-satunya negara yang mencari kandidat ahli di bidang blockchain. Beberapa negara yang dihadapkan masalah defisit kandidat ahli blockchain ini diantaranya adalah Amerika Serikat, Cina, dan juga India.
Dalam hal pengembangan teknologi yang tergolong masih baru seperti blockchain, Vietnam untuk pertama kalinya dihadapkan dengan situasi kekurangan staf ahli di bidang teknologi.
Pham Van Huy, CEO Moonlab, sebuah perusahaan yang mengerjakan proyek blockchain dan Metaverse, mengatakan bahwa kelangkaan staf ahli ini tidak dapat dihindari baik di Vietnam maupun internasional.
Pham Van Huy percaya bahwa bisnis blockchain yang sukses perlu mengatur pelatihan bagi para mahasiswa IT dan magang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang teknologi blockchain. Tak hanya pelatihan saja, ia juga menyampaikan pentingnya menawarkan gaji yang kompetitif bagi mereka yang bergabung dengan perusahaan blockchain di Vietnam.
Phan Duc Trung, wakil ketua Asosiasi Blockchain Vietnam, mengatakan bahwa Vietnam harus segera mendirikan pusat pelatihan di universitas dan perguruan tinggi untuk industri teknologi ini. Dia menambahkan bahwa organisasinya saat ini sedang mempersiapkan para ahli yang memenuhi syarat untuk dapat berkontribusi pada penelitian, pengujian, dan penyebaran teknologi blockchain.
Huy Nguyen, salah satu pendiri Kardiachain, sebuah platform blockchain untuk aplikasi terdesentralisasi, meyakini bahwa jika suatu negara dapat mengatasi masalah ini sampai ke akarnya, maka mereka akan mampu memenuhi kebutuhan pasar blockchain dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan dan membantu implementasi teknologi blockchain secara luas.
Dari segi implementasi teknologi blockchain, Vietnam dinobatkan sebagai negara dengan tingkat adopsi crypto tertinggi di dunia. Simak selengkapnya mengenai bagaimana Vietnam Capai Tingkat Adopsi Crypto Tertinggi di Dunia.
Referensi: