Baru-baru ini, ramai terkait kontroversi seputar Twitter Blue oleh Elon Musk. Dilansir dari Watch Guru, Twitter telah menangguhkan Blue Subscription Service dalam upaya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Opsi untuk mendaftar ke layanan verifikasi tampaknya juga telah dihilangkan dari platform. Hal tersebut dilakukan setelah adanya catatan internal yang telah mengidentifikasi penyalahgunaan layanan sebagai alasan penangguhannya.
Setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter, banyak perubahan terjadi pada platform media sosial tersebut, salah satunya adalah adanya layanan Twitter Blue yang bisa di-subscribe dan dibanderol dengan harga $8 atau setara dengan Rp124.608 ($1 kurs = Rp15.576).
Dilansir dari CNBC, Twitter meluncurkan layanan ini pada awal minggu ini di untuk aplikasi iPhone, yang mana memungkinkan pengguna untuk membeli tanda centang (verified) yang sebelumnya digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah akun telah diverifikasi atau resmi. Pada hari Jumat, 11 November 2022, aplikasi iPhone tidak lagi menampilkan opsi untuk mendaftar ke layanan Twitter Blue.
Baca Juga: Setelah Dibeli Elon Musk, Twitter Rilis Fitur NFT Tweet Tiles!
Sebuah catatan internal yang muncul kepada staf Twitter menyarankan agar layanan berlangganan tersebut dihentikan sementara, sebagai upaya untuk mencegah peniruan. Selain itu, penangguhan tersebut hanya berdampak pada calon pelanggan baru, karena pelanggan lama masih memiliki akses ke fitur-fitur layanan.
Dikutip dari Watch Guru, pada Rabu 9 November 2022 lalu, Elon Musk juga mengatakan bahwa model verifikasi berbayar bisa jadi sebuah “keputusan bodoh, kita lihat saja nanti.” Selain itu, calon subscriber juga memiliki banyak pertanyaan tentang bagaimana platform tersebut akan menangani penyalahgunaan dan peniruan yang terjadi. Pasalnya, hingga artikel ini terbit, belum ada lagi berita terkait bagaimana pihak Twitter menangani penyalahgunaan Twitter Blue yang terjadi tersebut.
Referensi: