Dilansir dari Bitcoin.com, Renault, salah satu perusahaan pembuat mobil terbesar di dunia asal Prancis, mengumumkan telah membangun Metaverse industri pertama di dunia. Renault mengatakan bahwa teknologi Metaverse akan membantu proses semua lini produksinya dalam hal distribusi data.
Seperti apakah teknologi Metaverse membantu operasional perusahaan industri otomotif? Simak penjelasannya berikut ini.
Sumber: Twitter renaultgroup
Dikutip dari laman Geek Metaverse, Metaverse industri otomotif Renault diluncurkan untuk memantau supply flows yang didasarkan pada 4 dimensi yaitu pengumpulan data besar-besaran, digital twins of processes, koneksi ekosistem supply chain, dan serangkaian teknologi canggih lainnya.
Untuk mengumpulkan data dari lokasi industrinya, Grup Renault telah mengembangkan Industrial Data Management Platform 4.0 (IDM4.0) yang mengumpulkan semua data industri perusahaan. Data-data tersebut kemudian disimpan di platform Google Cloud yang terhubung dengan Metaverse.
Teknologi Metaverse akan memungkinkan proses perbaikan atau peningkatan produksi secara real-time. Berdasarkan laporan dari Geek Metaverse, berkat bantuan teknologi Metaverse, kini 100% jalur produksi Renault telah terhubung (8.500 buah peralatan), 90% supply flows terus dipantau, dan 100% data supply chain di-host di Metaverse Grup Renault.
The Financial Express
Dikutip dari Geek Metaverse, pihak Renault mengatakan bahwa Renault Metaverse adalah replika sebenarnya dari situs industri fisik pembuat mobil yang dikendalikan secara real time.
“Setiap harinya, sebanyak 1 miliar data dikumpulkan di lokasi industri Grup Renault. Metaverse memungkinkan pemantauan secara real time yang meningkatkan kecepatan dan kemampuan beradaptasi operasional industri serta kualitas produksi dan supply chain. Grup Renault menjadi pionir di sektor ini.”
José Vicente de los Mozos – EVP, Industry Group and Country Manager for Iberia
Baca Juga: Diam-diam Apple Siapkan Rencana Pengembangan Metaverse!
Tak hanya itu, perusahaan ini juga telah membuat digital twins dari situs fisiknya dan setiap pabrik memiliki replikanya di dunia digital. Setiap supply chain pabrik Renault memiliki dunia digitalnya tersendiri yang dikendalikan secara real-time oleh menara kontrol.
Replika digital ini kemudian terintegrasi ke dalam ekosistem yang lebih luas yang diperkaya dengan informasi seperti data supplier, prakiraan penjualan, kontrol kualitas, cuaca dan lalu lintas jalan, serta machine learning yang memungkinkan skenario prediktif yang dapat dikembangkan.
Tak hanya itu, Grup Renault juga telah mengembangkan platform untuk konvergensi teknologi yang diperlukan untuk pengoperasian Metaverse industri seperti cloud, 3D, dan big data. Dikutip dari Geek Metaverse, Patrice Haettel, Vice Presiden, Industrial Strategy and Engineering, mengatakan bahwa Metaverse industri membantu efisiensi dan kinerja perusahaan.
Ia menambahkan bahwa manajemen data di seluruh grup memungkinkan Renault untuk memantau secara detail konsumsi energi di semua lokasi industri dan non-industri mereka. Selain itu, Haettel mengatakan bahwa Metaverse membantu mengoptimalkan konsumsi energi indistri secara real time saat aliran listrik pabrik terhenti.
Baca Juga: Unjuk Gigi di Ajang G20, BNI Pamerkan Teknologi Metaverse!
Menurut pihak Renault, penggunaan teknologi Metaverse industri akan menghasilkan penghematan sebesar €320 juta ($333,84 juta) dan menghemat sebesar €260 juta ($271,25 juta) dalam hal penghematan inventaris pada tahun 2025.
Berdasarkan laporan dari Geek Metaverse, Renault mengaku bahwa Metaverse industri ini membantu mengurangi waktu pengiriman kendaraan hingga 60%, pengurangan jejak karbon manufaktur kendaraan sebesar 50%, dan pengurangan biaya garansi sebesar 60%.
Referensi: