Dilansir dari laman Bitcoin.com, salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia Sony telah mengajukan paten yang menjelaskan penggunaan NFT (non-fungible token) dan teknologi blockchain untuk melacak catatan aset digital dalam game.
Pengarsipan menjelaskan penggunaan teknologi ini untuk pengarsipan dan merekam catatan modifikasi dan kepemilikan aset digital dari game tertentu. Apa yang membuat Sony tertarik adopsi blockchain dan NFT? Simak informasinya berikut ini!
Dikutip dari berita Bitcoin.com, Sony telah mengajukan paten untuk menggunakan NFT dan teknologi terdesentralisasi untuk merekam pergerakan dan perubahan yang terjadi pada aset digital dalam game.
Pengajuan paten ini bertajuk “Tracking Unique In-Game Digital Assets Using Tokens on a Distributed Ledger” dan diperkenalkan pada Juli 2021 yang lalu. Meskipun demikian, paten ini baru dipublikasikan secara publik pada 10 November 2022.
Paten ini menjelaskan sebuah sistem yang dapat membantu mencetak NFT untuk mencatat perubahan masing-masing aset digital dalam game. Dalam deskripsi paten tersebut, disebutkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan pemain pada item digital dapat dilacak oleh sistem termasuk perdagangan dan modifikasi pada strukturnya.
Dengan cara ini, perusahaan dapat mengumpulkan informasi tentang tindakan apa yang sering dilakukan pemain pada item digitalnya dan frekuensi atas tindakan tersebut. Teknologi ini juga akan memungkinkan pengguna membuat NFT mereka sendiri untuk diperdagangkan.
Berdasarkan informasi dari Bitcoin.com, ada berbagai momen-momen berupa video atau gambar dalam game Sony yang dapat diperlakukan sebagai produk media. Momen-momen ini terdiri dari interaksi penting dalam game yang dapat diklasifikasikan menurut kelangkaannya.
Baca Juga: Lionel Messi Jadi Investor NFT Game dan Brand Ambassador! Bosan Main Bola?
Paten yang diajukan pihak Sony menyebutkan beberapa contoh momen game yang meliputi video turnamen penting dan berbagai momen pencapaian. Momen-momen tersebut kemudian dapat dijual dan akan diberi klasifikasi menurut sistem berbasis AI (Artificial Intelligence).
Dikutip dari laman Bitcoin.com, meskipun paten ini diperkenalkan pada tahun 2021 yang lalu, pihak Sony belum melaporkan penggunaan sistem ini atau yang serupa dengan hal ini. Sampai saat ini, Sony pun belum meluncurkan NFT Moments Marketplace seperti yang disebutkan dalam pengajuan patennya.
Sebelumnya, Sony telah bekerja sama dengan perusahaan lain untuk menggunakan NFT dalam bisnisnya. Pada bulan Mei 2022 yang lalu, Sony sempat bermitra dengan Theta Labs untuk menggunakan NFT 3D untuk tablet SDR-nya. Selain itu, Sony juga sempat mengajukan paten untuk mengizinkan bertaruh dengan aset Bitcoin pada seri konsol Playstation pada Mei 2021.
Penggunaan teknologi crypto dalam pengembangan game saat ini bertumbuh pesat. Tak hanya Sony, berbagai perusahaan yang mengembangkan game e-sports pun teratarik untuk gunakan teknologi blockchain dan NFT. Bagaimana NFT mempengaruhi e-sports? Simak berita selengkapnya mengenai NFT Akan Mengubah Masa Depan Industri Game dan Esports di sini.
Referensi: