Popularitas teknologi web3, blockchain, dan NFT tak hanya terjadi di berbagai negara barat tapi juga di Indonesia. Kini, teknologi-teknologi tersebut banyak dimanfaatkan sebagai salah satu sarana edukasi karena mampu memberikan pengalaman belajar baru yang menyenangkan.
Dikutip dari laman Grid.ID, salah satu proyek NFT asal Indonesia bernama Kogi NFT memiliki misi mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya perkembangan teknologi. Seperti apakah konsep pembelajaran NFT dan web3 yang diinisasi oleh Kompas Gramedia melalui proyek Kogi NFT ini? Simak berita selengkapnya berikut ini!
Dilansir dari laman Kompas, program NFT untuk edukasi ini bermula dari sebuah acara yang diselenggarakan oleh Growth Center Kompas Gramedia bernama Kognisi.id. Acara tersebut bernama “Kognisi Youth Learning Festival” yang diselenggarakan pada 11-13 Maret 2022 secara online dengan tujuan meningkatkan kesadaran atas pentingnya teknologi pada para generasi muda.
Baru-baru ini Kogi NFT juga menyelenggaralkan event bertajuk “Kogi’s Weekend to the Future” pada Sabtu 3 Desember 2022 yang lalu di PDS HB Jassin, Jakarta. Melalui berbagai acara ini, Kognisi.id juga mengajak para generasi muda yang tidak memiliki fasilitas atau informasi teknologi untuk mengenal bagaimana teknologi saat ini bekerja.
Atas dasar inilah, Kognisi.id bersama Distrik Seni Sarinah berkolaborasi dalam proyek NFT untuk mendukung edukasi teknologi di Tanah Air. Baik Kognisi.id dan Distrik Seni Sarinah meyakini bahwa teknologi digital akan menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari sejak saat ini hingga di masa depan nanti. Program #NFTuntukEdukasi dibentuk dengan harapan dapat menjembatani generasi muda Indonesia pada pemanfaatan teknologi digital.
Dikutip dari Kompas, salah satu misi dari Kogi NFT adalah mengurangi kesenjangan pengetahuan tentang teknologi digital dan mendukung pemerataan edukasi digital Tanah Air. Teknologi web3 dan berbagai teknologi canggih lain dinilai penting untuk dipelajari oleh generasi muda terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses dan fasilitas memadai.
Untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut, gerakan #NFTuntukEdukasi dicanangkan dengan menghadirkan beberapa pembicara profesional yang diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan teknologi di Indonesia.
Tak hanya mengedukasi generasi muda terhadap pentingnya teknologi, Kogi NFT dan GoodBunny Society bekerja sama mengumpulkan dana dari penjualan NFT untuk kegiatan sosial.
Berdasarkan informasi dari Kompas, keuntungan yang dikumpulkan GoodBunny Society dari penjualan Kogi NFT akan disalurkan untuk meraih sustainable development goals (SDGs) dari United Nations. Dana ini kemudian akan digunakan untuk membantu anak-anak muda yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak, kekurangan gizi, dan berbagai permasalahan lainnya.
Ini bukan pertama kalinya teknologi NFT digunakan untuk mendukung misi kemanusiaan dan sosial. Sebelumnya, organisasi internasional pelindungan anak-anak UNICEF memanfaatkan teknologi NFT untuk misi serupa melalui program bernama Giga.
Program Giga berhasil membuat kemajuan dalam menghubungkan sekolah ke internet di berbagai negara berkembang di seluruh dunia melalui hasil keuntungan penjualan NFT. Simak berita selengkapnya mengenai UNICEF Galang Dana $700.000 dari NFT untuk Sekolah Tanpa Internet di sini.
Selain itu ada pula sebuah proyek NFT bernama NFTitties yang digunakan untuk mengumpulkan dana untuk edukasi pencegahan kanker payudara. Carlota Dochao Naveira, pendiri NFTitties, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa proyek ini dipimpin oleh wanita untuk wanita, seni, dan payudara dalam mengumpulkan dana guna memerangi kanker payudara.
Simak berita selengkapnya mengenai NFT dan Crypto Digunakan untuk Galang Donasi Kanker Payudara di sini.
Referensi: