Publisher game Web3, Fenix Games, baru-baru ini mengumpulkan dana $150 juta untuk mengakuisisi, berinvestasi, dan mendistribusikan game blockchain. Dikutip dari laman Cointelegraph, dana tersebut akan digunakan untuk membuat perusahaan publisher game Web3 khusus game blockchain.
Seperti apakah rencana Fenix Game dalam mengembangkan bisnis game web3 dan blokchain tersebut? Mengapa Fenix Game tertarik dan optimis terhadap pengembangan bisnis game web3 dan blockchain? Temukan jawabannya di bawah ini!
Dikutip dari Observers.com, Fenix Games didirikan pada tahun 2022 oleh Chris Ko dan Rudy Koch yang saat ini sedang berupaya membangun portofolio proyek game di seluruh spektrum Web 2.0, Web 2.5 hingga Web 3.0.
Beberapa langkah inisiatif yang dilakukan Fenix Games ini diantaranya melalui upaya menerbitkan, mengakuisisi, dan berinvestasi dalam berbagai genre game mulai dari racing hingga lifestyle.
Fenix Games terdiri dari sekelompok orang dengan pengalaman bertahun-tahun dalam pengembangan game tradisional yang ingin menemukan cara untuk memenuhi harapan para gamer tradisional juga pendukung crypto untuk bermain game dengan memanfaatkan teknologi blockchain.
Perusahaan ini memposisikan dirinya tidak hanya sebagai publisher game, tetapi juga pemodal dalam pengembangan game blockchain yang bertekad untuk membawa game blockchain ke fase konsolidasi berikutnya.
Menurut Fenix Games, game blockchain saat ini tidak memiliki fungsi gabungan yang dimiliki oleh permainan gratis seluler. Agar game dapat diluncurkan, ditingkatkan, dan menyediakan layanan langsung, game tersebut harus menggabungkan fungsi analitik dan manajemen produk. Fenix Games bertujuan untuk membuat perpaduan serupa dan mengisi celah untuk industri game blockchain.
Dilansir dari laman Cointelegraph, putaran pendanaan terakhir Fenix Games melibatkan partisipasi dari investor seperti Phoenix Group dan Cypher Capital yang merupakan firma modal ventura berbasis di Dubai.
Chris Ko, CEO dan co-founder Fenix Games, mengatakan bahwa Fenix Games akan mendorong pengembangan game blockchain ke generasi berikutnya. Ko menyatakan:
“Kami sebenarnya akan memulai bisnis ini dengan basis modal yang sangat besar untuk berinvestasi di studio (game generasi berikutnya) tersebut. Kami juga ingin menggunakan balance sheet kami untuk mengembangkan banyak game dalam upaya membangun portofolio”.
Tak hanya Phoenix Group dan Cypher Capital saja yang menunjukkan minatnya berinvestasi pada publisher game web3. Belum lama ini, perusahaan software terbesar di dunia, Microsoft, juga telah melakukan investasi sebesar $14,8 juta atau setara dengan Rp232.186.100.000 ($1 kurs = Rp15.600) di Wemade, sebuah developer game terkenal berbasis di Korea.
Perusahaan ini merupakan bagian dari putaran investasi $46 juta, yang juga diikuti oleh dua perusahaan lainnya, yakni Shinhan Asset Management dan Kiwoom Securities. Untuk mengetahui seperti apa perkembangan Wemade kedepannya, simak berita selengkapnya mengenai Microsoft Suntik Dana $46 Juta ke Developer Game Blokchain Korea di sini.
Dilansir dari laman Cointelegraph, Ko menyoroti bahwa pasar untuk game blockchain berbeda halnya dengan video game tradisional seperti konsol game dan game seluler. Menurut Ko, strategi Fenix Games kedepan adalah dengan mengembangkan ekosistem game web3 melalui inisiatif publishing.
Game web3 terus menjadi kekuatan pendorong bagi industri Dapp sebagai pusat cryptocurrency. Laporan dari DappRadar Q3 menunjukkan bahwa sebesar $1,3 miliar berhasil dikumpulkan dari game blockchain dan proyek Metaverse. Simak laporan lengkapnya mengenai Dapp Radar x BGA Games Berhasil Kumpulkan $1,3 Miliar Pada Q3 tahun 2022 di sini.
Referensi: