Bagaimana ya harga Cardano saat ini dan tahun-tahun berikutnya?
Mari ketahui informasi lengkapnya di artikel ini.
Cardano (ADA) termasuk ke dalam kategori crypto yang masih baru, namun per Agustus 2022 Cardano berhasil mendapatkan 3,5 juta holder di seluruh dunia, dan berada di posisi ke-9 berdasarkan marketcap-nya sebesar $10 miliar yang mana setara dengan Rp155 triliun (kurs $1 = Rp15.573). Pada Agustus 2021, Cardano berhasil mencapai ATH yang menyentuh hingga lebih dari $3 atau setara dengan Rp46.833 (kurs $1 = Rp15.611).
Di tahun yang sama, ramai menjadi perbincangan di media bahwa salah satu musisi ternama dan singer grup rock ‘Kiss’, Gene Simmons, menyuarakan dukungannya terhadap Cardano dan membeli Cardano sebanyak $300.000 atau setara dengan Rp4 miliar (kurs $1 = Rp15.611).
Kira-kira bagaimana analisa dan prediksi harga Cardano di tahun 2023, 2025, dan 2030 mendatang? Sebelum membahas lebih lanjut, ketahui dulu harga Cardano dan kondisi market cap Cardano hari ini per 14 Desember 2022. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dilansir dari market Pintu, harga Cardano (ADA) naik sebanyak 2,82% dalam waktu 24 jam. Sempat menyentuh titik terbawahnya di harga Rp4.708 pada 13 Desember 2022, dan menyentuh harga tertinggi di Rp4.971 di tanggal yang sama.
Lalu, bagaimana harga Cardano (ADA) dalam waktu 1 minggu?
Sedangkan, pada rentang waktu 1 minggu, dilansir dari market Pintu, harga Cardano mengalami penurunan 0,10%. Pada 13 Desember 2022, harga ADA sempat menyentuh titik terendah di harga Rp4.708 dalam rentang waktu 1 minggu. Lalu di tanggal yang sama, harga ADA melonjak hingga menyentuh harga tertinggi Rp4.954 dalam waktu 1 minggu.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Cardano tempati urutan ke-9 di atas Polygon (MATIC), berdasarkan jumlah market cap-nya yang mencapai $10 miliar atau setara dengan Rp155 triliun (kurs $1 = Rp15.573), yang mana angka tersebut mengalami kenaikan 2,40% dalam waktu 24 jam, per 14 Desember 2022.
Sementara itu, volume perdagangan Cardano naik 67,50% hingga mencapai $314 juta atau setara dengan Rp4 triliun (kurs $1 = Rp15.573), dalam 24 jam terakhir, per 14 Desember 2022.
Baca Juga: Analisa dan Prediksi Harga DOGE 2023, 2025, 2030: Bisa Capai $1? Ini Kata Elon Musk!
Berdasarkan analisis harga Cardano oleh Cryptopolitan, pada grafik candlestick 24 jam per 13 Desember 2022, zona support ADA berada di angka $0,30 selama sebulan terakhir. Lalu, untuk titik resistensi berada di $0,38, yang jika alami bullish dapat memulai reli ke atas. Namun, dapat dilihat bahwa harga Cardano berada di bawah rata-rata pergerakan (MA) 9 dan 21 hari, dan rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 50 hari.
Analisis harga Cardano menunjukkan bahwa volume perdagangan selama 24 jam terakhir naik lebih dari 67% (menurut Coinmarketcap, per tanggal 14 Desember 2022), tanpa adanya tren naik yang signifikan dari segi harga. Hal ini menunjukkan dominasi penjual di market untuk ADA, menurut Cryptopolitan.
Namun, indeks kekuatan relatif 24 jam (RSI) dapat dilihat kembali naik sebelum mencapai wilayah undervalued di angka 30-an. Saat ini, di angka 43, RSI perlu meningkat melewati 50 untuk menunjukan tanda-tanda terjadinya bullish pada harga ADA. Sementara itu, kurva MACD masih belum menunjukan tanda-tanda terbentuknya bullish atau bearish divergence.
Bagaimana prediksi harga Cardano tahun 2023? Menurut prediksi Cryptopolitan, harga Cardano untuk tahun 2023, akan mencapai harga tertinggi $0,62 atau setara dengan Rp9.702 (kurs $1 = Rp15.649), jika permintaan aset tumbuh secara signifikan.
Apa yang membuat harga Cardano melesat?
Harga tersebut bisa dipengaruhi oleh minat baru pada aset dan perkembangan dalam ekosistem Cardano.
Tak hanya itu, News BTC juga memprediksi bahwa Cardano memiliki prospek bullish yang akan terjadi di Januari 2023. Berdasarkan hasil prediksi News BTC, harga ADA akan mencapai titik tertinggi $0,5 atau setara dengan Rp7.824 (kurs $1 = Rp15.649), yang mana harga tersebut akan mengalami peningkatan hingga 65% dari level saat ini.
Baca Juga: Wow! Prediksi Harga Stellar Lumens (XLM) 2023 Mampu Melonjak 300%!
Apakah di tahun 2025, ada kabar baik tentang harga Cardano?
Berdasarkan hasil prediksi dari Bitnation, di akhir tahun 2025, Cardano akan menyentuh titik tertingginya di harga $1,50 yang mana setara dengan Rp23.474 (kurs $1 = Rp15.649), dengan harga terendahnya di $1,31 atau setara dengan Rp20.500 (kurs $1 = Rp15.649).
Sedikit berbeda dengan prediksi Bitnation, Finder justru menganalisa dan memprediksi bahwa Cardano bisa mencapai harga yang lebih tinggi yakni di angka $2,45 atau setara dengan Rp38.341 (kurs $1 = Rp15.649).
Finder menyampaikan bahwa prediksi harga tersebut bisa berubah-ubah karena adanya pengaruh perkembangan ekosistem Cardano di DeFi dan NFT. Tak hanya itu, harga tersebut bisa jadi berubah karena adanya hard fork Vasil yang mulai dijalankan pada September 2022.
Sementara itu, apakah di tahun 2030 Cardano tetap bersinar?
Dilansir dari AMB Crypto, banyak yang percaya bahwa ADA memiliki kemungkinan kuat untuk terus bullish hingga tahun 2030 dan seterusnya.
Dilansir dari Finder, CEO of Omnia Markets, Mitesh Shah, memprediksi bahwa di tahun 2030, ADA bisa mencapai titik tertingginya di harga $10 atau setara dengan Rp156.495 (kurs $1 = Rp15.649).
Menurut AMB Crypto, banyak komunitas cryptocurrency yang optimis tentang peluang penerimaan Cardano di masa depan. Pada bulan Januari 2022, Vitalik Buterin, founder Ethereum, membuat voting untuk komunitas di Crypto Twitter, mengenai apa yang lebih mereka sukai untuk transaksi yang mendominasi di tahun 2035.
Penasaran dengan hasilnya?
Hasilnya, ADA mendapatkan persentase paling tinggi yakni 42% dengan total lebih dari 600.000 suara, lalu disusul oleh Bitcoin dengan persentase 38,4%.
Dilansir dari Finder, Justin Hartzman, CEO CoinSmart Financial mengatakan bahwa Hard Fork Vasil Cardano memiliki dampak yang positif terhadap pergerakan harga Cardano.
Sebelum membahas lebih detail, ketahui dulu secara singkat apa itu Hard Fork Vasil Cardano!
Menurut Cointelegraph, Hard Fork adalah peningkatan jaringan yang dilakukan ketika mereka yang mengatur platform blockchain memutuskan untuk menambah atau memperbaiki fitur-fitur tertentu ke ekosistem bersangkutan. Dengan kata lain, ketika Hard Fork terjadi, jaringan terbagi menjadi dua versi yang mana berjalan secara terpisah, di mana satu versi mengikuti fitur dan aturan yang ada sementara yang lain berlanjut sebagai versi jaringan yang ditingkatkan.
“Hard Fork Vasil telah membuat smart contract Cardano lebih terukur dan dapat diakses. Ini akan mendorong lebih banyak pengembang untuk membuat kode pada protokol dan meningkatkan utilitasnya,” ujar Hartzman, CEO CoinSmart Financial, dikutip dari Finder, Rabu (19/10/2022).
Tak hanya itu, dilansir dari Cointelegraph, Charmyn Ho, kepala wawasan crypto exchange Bybit juga menyoroti bahwa Hard Fork Vasil ditujukan tidak hanya untuk meningkatkan skalabilitas chain dan mengoptimalkan fitur-fitur yang ada, tetapi juga untuk meningkatkan stabilitas dan konektivitas jaringan.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: