Industri berlian yang bernilai miliaran dolar adalah salah industri yang penuh dengan skandal dan penipuan. Pada tahun 2021, International Gemological Institute menganalisis dan menilai berlian hasil produksi laboratorium sebesar 6.18ct yang diklaim sebagai berlian alami.
Selain itu dilaporkan pula pada tahun 2005 bahwa Gemological Institute of America (GIA), yang merupakan salah satu sumber paling tepercaya untuk mengevaluasi kualitas batu permata, telah menerima suap untuk meningkatkan laporan GIA-nya.
Beberapa masalah ini membuat konsumen memiliki masalah kepercayaan terhadap industri berlian. NFT diyakini dapat mengatasi masalah ini. Bagaimanakah caranya? Simak solusinya seperti dilansir dari laman Cointelgraph berikut ini.
Secara khusus, NFT dapat berfungsi sebagai solusi untuk mencegah penipuan sertifikasi berlian. Mike Moldawsky, pendiri dan pencipta Diamond Dawn, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa laporan sertifikasi berlian harus ditempatkan di jaringan blockchain publik untuk memastikan bahwa dokumen tidak dapat dimanipulasi.
Baca Juga: Kini, Winamp Bisa Putar NFT Musik Dengan Dukungan Ethereum dan Polygon!
Mike Moldawsky mengatakan bahwa:
“Memiliki sertifikat berlian sebagai NFT di blockchain Ethereum dapat memastikan keaslian, bukti kepemilikan, dan visibilitas bagi retailers dan konsumen”.
Untuk mendemonstrasikan teknologi ini, Moldawsky menjelaskan bahwa Diamond Dawn adalah proyek seni NFT tingkat tinggi yang akan menempatkan 333 berlian bersertifikasi GIA di blockchain Ethereum sebagai token ERC-721. Pembeli yang diundang secara pribadi kemudian dapat membeli berlian ini sebagai NFT.
Menurut Moldawsky, pembeli dapat membeli satu berlian NFT dengan berat bervariasi antara 0,4-0,8 karat dengan harga sekitar 4,44 Ether atau setara Rp83,7 juta (1 ETH = Rp18,8 juta). Setelah NFT dibeli, smart contract akan secara otomatis mengirimkan sertifikat GIA berlian ke blockchain Ethereum, berfungsi sebagai bukti kepemilikan dan verifikasi.
Ini bukan kali pertama teknologi blockchain digunakan untuk memerangi kejahatan dan penipuan. Dilansir dari laman CoinDesk, India memiliki proses penanganan pengaduan polisi dengan stigma yang kurang baik seperti praktik korupsi dan penundaan birokrasi. Hal ini membuat berbagai pengaduan yang disampaikan ke pihak kepolisian seringkali berakhir dengan pembatalan pengaduan oleh pengadu.
Menanggapi masalah ini, Polygon menyiapkan sebuah portal yang bernama police complaint on blockchain. Di portal ini, pengadu dapat memeriksa status kasus, mengetahui siapa petugas yang ditugaskan untuk menangani kasus, dan mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan pengaduan.
Seperti apakah kerja sama yang dibentuk Polygon dan kepolisian India dalam memerangi praktik korupsi dan manipulasi pengaduan? Simak berita selengkapnya mengenai Polygon Perkuat Portal Pengaduan Polisi India dalam Perangi Korupsi di sini.
Referensi: