Perusahaan Blockchain Ini Diakuisisi Senilai Rp4,9 Kuadriliun! Bisnis Blockchain Dinilai Menguntungkan?

Updated
January 4, 2023
Gambar Perusahaan Blockchain Ini Diakuisisi Senilai Rp4,9 Kuadriliun! Bisnis Blockchain Dinilai Menguntungkan?

Pada 3 Januari 2023, perusahaan fintech blockchain GammaRey terbesar di dunia telah menandatangani perjanjian merger dengan perusahaan e-commerce keuangan dan analisis data konsumen GoLogiq. Kedua perusahaan tersebut berbasis di AS, meskipun GoLogiq berfokus pada pelanggan di Asia Tenggara.

Bagaimana perjanjian merger kedua perusahaan besar tersebut berpengaruh pada industri crypto? Simak informasi selengkapnya seperti dilansir laman Cointelegraph berikut ini!

GoLogiq Akuisisi Saham GammaRey Senilai Rp4,9 Kuadriliun!

GoLogiq Akuisisi Saham GammaRey Senilai Rp4,9 Kuadriliun!
AlertaCripto

GoLogiq akan menerbitkan saham senilai $320 juta atau setara dengan Rp4,9 kuadriliun untuk mengakuisisi 100% saham beredar GammaRey. Transaksi ini diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan, tergantung pada kondisi di lapangan. Kedua pihak mengatakan bahwa merger ini bertujuan untuk fokus pada pengembangan pasar Generasi Z dan Milenial.

Baca Juga: Gak Pake KTP, Turki Gunakan Identitas Digital Berbasis Blockchain untuk Layanan Publik Online!

Brent Suen, CEO GoLogiq, mengatakan bahwa:

“Melalui merger yang sangat sinergis ini, kami akan mencapai tujuan kami untuk GoLogiq menjadi platform fintech yang komprehensif untuk bisnis dan konsumen yang kurang terlayani yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan arus kas yang kuat.”

GoLogiq & GammaRey Optimis Capai Keuntungan Rp780,5 Miliar di Tahun 2023

GoLogiq & GammaRey Optimis Capai Keuntungan Rp780,5 Miliar di Tahun 2023
Fort Stockton Pioneer

Suen juga mengungkapkan bahwa GoLogiq sedang dalam tahap akhir penyelesaian target akuisisi baru dengan lebih dari $9 miliar aset terkelola atau setara dengan Rp140,4 triliun. Kedua belah pihak telah menetapkan target pendapatan tahunan lebih dari $50 juta atau setara dengan Rp780,5 miliar untuk tahun 2023 setelah penyelesaian kesepakatan.

GammaRey yang berbasis di New York ini berfokus pada pengembangan wallet digital konsumen dan software developer. Perusahaan swasta ini mengatakan bahwa ini merupakan bisnis yang menguntungkan dengan arus kas yang kuat dengan jumlah aset konsumen hampir mencapai $800 juta atau setara dengan Rp12,4 triliun.

Tak hanya GammaRey dan GoLogiq saja yang kembangkan bisnis di industri blockchain. Selama tahun 2022 tidak sedikit perusahaan besar ternama di berbagai negara yang mulai mengepakkan sayapnya di industri crypto dan blockchain, salah satunya di China.

Hingga saat ini, tercatat sudah ada lebih dari 1.400 perusahaan asal China yang kembangkan bisnis blockchain. Bagaimana China bisa memiliki ribuan perusahaan ketika pemerintah setempat tak mendukung aset crypto? Simak informasi selengkapnya mengenai China Punya 1.400 Perusahaan Berbasis Blockchain di sini.

*Disclaimer:

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->