Dilansir dari Finbold per 4 Januari 2023, meskipun pasar crypto di tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan, faktanya, jumlah toko retail yang bersedia menerima pembayaran cryptocurrency terus meningkat bersamaan dengan peningkatan volume pembelian crypto yang dilakukan secara online di E-Commerce. Kok bisa? Yuk bahas lebih lanjut.
Pada 4 Januari 2023, CoinGate, selaku prosesor pembayaran mata uang crypto, menerbitkan catatan laporan penelitiannya yang menyatakan bahwa meskipun sedang mengalami “musim dingin crypto”, penggunaan mata uang crypto untuk transaksi online pada tahun 2022 meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2022, pedagang yang menggunakan CoinGate telah menerima 927.294 pembayaran crypto, yang mana mengalami peningkatan sekitar 2,7 kali lebih tinggi dari rata-rata tahunan dan mewakili peningkatan 63% dibandingkan tahun 2021. Angka tersebut juga setara dengan CoinGate yang memproses satu pesanan berbayar cryptocurrency setiap 34 detik.
Melalui grafik di atas, terlihat bahwa pertumbuhan pembayaran crypto sempat mengalami penurunan di tahun 2020. Meski begitu, peningkatan mulai terjadi lagi di tahun 2021 sampai akhirnya melonjak di tahun 2022.
Dilaporkan oleh Finbold, menurut penelitian yang dilakukan, transaksi dengan Bitcoin mendominasi lebih dari setengah, atau setara 48% dari semua transaksi pada tahun 2022. Meski begitu, jumlah transaksi dengan Bitcoin mengalami penurunan 7,6%, yang berarti masih lebih rendah daripada tahun 2021.
Pada tahun 2022, USDT adalah mata uang crypto terpopuler kedua yang digunakan untuk berbelanja, dengan dominasi sebesar 14,8%. Di urutan selanjutnya diikuti oleh Ethereum (10,9%), Litecoin (9,6%), dan TRON (5,8%).
Terlepas dari kemerosotan umum di pasar crypto, CoinGate melihat pertumbuhan 48% dalam jumlah pedagang yang baru terdaftar pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021. Salah satu industri raksasa, seperti NordVPN masuk ke dalam daftar bisnis yang bersedia menerima pembayaran cryptocurrency.
Selain itu, menurut laporan Watcher Guru, pengguna yang melakukan transaksi kecil lebih suka membayar dengan altcoin seperti Litecoin, dan lainnya, sedangkan pengguna yang melakukan pembelian lebih besar memilih Bitcoin sebagai metode pembayaran karena cepat dan aman.
Baca juga: 5 Cryptocurrency Paling Banyak Dicari Tahun 2022, Ada Favoritmu?
Setiap tahun, argumen paling populer yang diangkat oleh toko retail untuk menerima pembayaran mata uang crypto selalu sama, yaitu bagaimana peningkatan akses ke layanan bagi konsumen yang tidak memiliki rekening bank atau mengkhawatirkan privasi mereka, yang pada akhirnya pembayaran crypto ini menghasilkan peningkatan penjualan.
Fenomena peningkatan ini dilihat dari prosesor pembayaran modern yang dapat mengurangi masalah fluktuasi harga crypto dengan mengizinkan penyelesaian cepat untuk mata uang fiat. Meski begitu, ada beberapa pedagang dengan beberapa alasannya memilih untuk mencari metode kreatif untuk merevitalisasi perusahaan mereka dengan tidak mengaplikasikan pembayaran crypto.
Lebih lanjut, Justas Paulius, CEO CoinGate, mengungkapkan bahwa frekuensi pembayaran dengan cryptocurrency tidak terpengaruh oleh musim dingin crypto.
Di akhir tahun 2022 lalu juga beberapa bisnis besar mulai mengadopsi pembayaran crypto. Sebut saja Google, brand jam gangan dan perhiasan, Watches World, dan juga hotel mewah Palazzo Versace Dubai yang kompak menerima pembayaran crypto.
Menurut Watcher Guru, di tahun 2022, pengguna yang memiliki pendapatan $100.000 atau lebih adalah mereka yang membayar dengan cryptocurrency. Selain itu, seperempat mahasiswa bertransaksi dengan crypto.
Lebih lanjut, sekitar 35% pengguna berbasis teknologi menyukai pedagang yang menawarkan crypto sebagai pembayaran. Sementara itu, 26% pengguna lebih suka berbelanja di tempat di mana layanan crypto tersedia.
Perkembangan angka ini menunjukkan bahwa adopsi crypto sedang tumbuh dan akan terus berkembang dalam dekade ini. Lebih banyak bisnis retail diharapkan untuk menerima bentuk pembayaran baru, sehingga dapat meningkatkan adopsi crypto kedepannya.
Referensi: