Diberitakan oleh Decrypt (19/1/23), National Australia Bank mengumumkan bahwa mereka akan segera meluncurkan stablecoin baru yang didukung oleh dolar Australia di Ethereum dan Algorand. Bukan yang pertama, National Australia Bank menjadi bank kedua yang meluncurkan stablecoin di Austalia. Bagaimana kelanjutan rencananya? Simak sampai akhir.
Menurut laporan Coindesk (19/1/23), National Australia Bank (NAB), salah satu dari empat bank terbesar di Australia, telah menciptakan stablecoin yang disebut AUDN. Dikutip dari laporan Australian Financial Review (AFR), stablecoin ini ditargetkan untuk diluncurkan pada blockchain Ethereum dan Algorand di pertengahan tahun 2023.
Bukan yang pertama, NAB akan menjadi bank kedua dari empat bank besar Australia yang meluncurkan stablecoin, setelah saingannya, Australia and New Zealand Bank (ANZ) mencetak stablecoin mereka sendiri, yang diberi nama A$DC tahun lalu.
Setelah meluncurkan stablecoin pertama, penggunaan awal A$DC menunjukkan bahwa stablecoin dolar Australia dapat berperan besar dalam rencana transisi energi Australia. Pada bulan Juni 2022, seorang investor menggunakan stablecoin ini untuk membeli kredit karbon, dilaporkan oleh Decrypt.
Baca juga: Habis Larang Warganya Narik Uang Cash, Kini Nigeria Getol Bikin Regulasi Stablecoin dan ICO
Mengutip dari Coindesk, tujuan dari AUDN adalah memungkinkan para pelanggannya untuk menyelesaikan transaksi pada teknologi blockchain secara real time dengan menggunakan dolar Australia, kata salah satu perwakilan NAB.
Tak hanya itu, AUDN juga dapat digunakan untuk beberapa tujuan lain termasuk “perdagangan kredit karbon, transfer uang ke luar negeri, dan perjanjian pembelian kembali,” kata Kepala Inovasi NAB, Howard Silby, kepada AFR.
Secara singkat, stablecoin adalah jenis mata uang crypto yang nilainya dipatok ke kelas aset lain, seperti mata uang fiat atau emas, untuk menstabilkan harganya. Menurut berita Coindesk, stablecoin dianggap lebih efisien dan lebih murah daripada solusi pembayaran lintas batas antar bank SWIFT. Dalam hal ini, AUDN akan didukung sepenuhnya oleh dolar Australia dan uangnya akan disimpan oleh NAB.
Hingga saat ini, Australia telah memperkenalkan pemetaan token untuk mengidentifikasi karakteristik semua token crypto, serta cara pengelolaannya. Tak hanya itu, sama dengan beberapa negara yang berencana meluncurkan CBDC, seperti Turki, bank sentral Australia juga telah memulai uji coba untuk mengeksplorasi penggunaan potensial untuk CBDC, yang diharapkan akan selesai pada pertengahan tahun 2023.
Lebih lanjut, dalam upaya untuk memperketat keamanan di sektor crypto, di akhir tahun 2022, pemerintah Australia berjanji untuk membuat kerangka kerja untuk perizinan dan regulasi penyedia layanan crypto pada tahun 2023.
Menjadi salah satu negara yang pro crypto, awal tahun 2023, Australia berhasil merebut posisi El Salvador menjadi negara dengan ATM Crypto hub terbesar keempat di dunia.
Referensi: