Mengutip dari BeinCrypto (8/2/23), belakangan ini dunia telah terpesona oleh pertumbuhan eksplosif dalam AI, demikian juga pasar crypto. Sejauh ini, tahun 2023 berjalan jauh lebih baik dari pada yang diharapkan oleh sebagian besar trader crypto, seperti contohnya market cap crypto yang terlihat melonjak lebih dari Rp14 kuadriliun di awal tahun 2023.
Tak hanya itu, tercatat oleh CoinGecko, akhir-akhir ini beberapa token AI sedang ngehype dan menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan memiliki banyak minat di tahun ini. Penasaran? Simak berita ini hingga akhir.
Dilansir dari BeinCrypto, Bitcoin memulai tahun ini dengan harga $16,5 ribu dan telah melonjak hingga lebih dari $23 ribu dalam waktu 21 hari. Selain itu, Ethereum juga mengalami kesuksesan yang sama, yang juga mencapai puncaknya pada tanggal 2 Februari 2023 dengan harga lebih dari $1,7 ribu.
Di antara melonjaknya harga token BTC dan ETH, terdapat beberapa token lain yang terlihat menjadi tren di pasar dengan peningkatan signifikan, yakni SingularityNET (AGIX) yang naik 669,15% dalam 30 hari, Anchor Neural World (ANW) naik 810,66%, GNY (GNY) naik 946,61%, The Graph naik 142,92%, dan OCEAN yang meningkat 131,30%. Token-token yang mengalami peningkatan signifikan tersebut merupakan token AI.
Mengutip dari Decrypt, token AI adalah mata uang crypto yang menggunakan AI dengan cara tertentu untuk meningkatkan keamanan, pengalaman pengguna, skalabilitas, atau berbagai faktor lainnya. Secara teori, AI dapat dilatih untuk mengotomatisasi lebih lanjut dan membangun kepercayaan atau efisiensi dalam banyak sistem crypto. Token AI juga bisa berupa mata uang digital yang didesain untuk mendukung aplikasi atau proyek berbasis AI, termasuk pasar atau bursa yang terdesentralisasi, layanan pembuatan gambar atau teks, protokol investasi berbasis AI, dan masih banyak lagi.
Bukan hal yang terlalu mengejutkan jika token AI mulai mendapatkan ketenarannya di tahun 2023. Pasalnya, tahun 2022 telah disebut-sebut sebagai “The Year of AI” atau tahunnya AI, menurut laporan BeinCrypto. Seperti contohnya, ledakan besar dalam minat terhadap AI terjadi pada November 2022 dengan diluncurkannya ChatGPT. Model pembuatan bahasa menggunakan teknik “pembelajaran mendalam” untuk menghasilkan teks berdasarkan perintah. Hal ini mencakup menulis skenario atau novel, mengatur salinan, atau menulis daftar belanja berdasarkan daftar makanan yang ingin pengguna makan dalam seminggu ke depan.
Menurut Google Trends, minat terhadap pencarian kata kunci AI juga meningkat selama awal tahun 2023.
Baca juga: 3 Proyek AI Ini Viral! Harganya Naik Hingga 293% dalam 30 Hari!
Tak sampai disitu, kegunaan pemakaian AI hampir tidak terbatas. Selama beberapa dekade, para dokter dan profesional kesehatan telah berbicara banyak tentang potensi AI untuk meningkatkan diagnosis dan perawatan pasien dengan menganalisis data medis untuk mendeteksi pola. Di bidang keuangan, AI dapat digunakan untuk memprediksi dan mengeksekusi perdagangan yang menguntungkan lebih cepat daripada investor biasa.
Sementara itu, dilaporkan oleh CoinDesk (9/2/23), lima dari enam mata uang crypto yang sedang tren di pelacak harga CoinGecko pada hari Rabu (8/2/23) memiliki satu kesamaan, yakni semua token terkait dengan kecerdasan buatan , tren baru yang sedang populer di dunia crypto. Token-token tersebut adalah Vaiot’s (VAI), SingularityNET’s (AGIX), Fetch.ai‘s FET, DeepBrain Chain’s (DBC) dan GNY.
Selain token-token di atas, token AI The Graph (GRT) dan Ocean Protocol juga melonjak secara signifikan sebanyak lebih dari 100% dalam waktu 1 bulan.
Menurut laporan, token AI telah menarik minat besar-besaran komunitas crypto. Pertumbuhannya dari segi harga dan trafik pencarian adalah salah satu sinyal yang menunjukkan bahwa para trader mencoba memanfaatkan tren berita utama terkait AI yang telah menarik perhatian karena peluncuran ChatGPT.
Perusahaan teknologi besar juga terlihat bertaruh besar pada model bahasa. Bahkan, Microsoft dilaporkan telah menginvestasikan $10 miliar pada pencipta chatbot, OpenAI.
Lebih lanjut, tren terhadap AI ini memberikan dampak yang besar di Wall Street, terbukti dalam survei terbaru terhadap investor institusional oleh bank besar JPMorgan, yang menunjukkan 53% responden mengindikasikan bahwa kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin akan memiliki pengaruh paling besar terhadap keuangan di tahun-tahun mendatang.
Sekarang ini, terdapat lebih banyak orang yang mencari cara untuk berinvestasi dalam teknologi AI, menurut Google Trends. Mesin pencari ini juga melihat peningkatan yang mencolok dalam kueri “crypto AI”.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: