Setelah membuat kebijakan tegas terkait exchange crypto di negara-nya, kini Hong Kong dikabarkan akan mempercepat inovasi Web3 dengan cara mengucurkan dana sebesar $4,6 juta, atau setara dengan Rp97 miliar.
Sejalan dengan rencana untuk menjadikan dirinya sebagai pusat crypto terkemuka di Asia, pihak berwenang Hong Kong telah mengumumkan rencana untuk menyisihkan dana $6,4 juta atau setara dengan Rp97 miliar untuk meningkatkan sektor Web3 di negaranya. Bukan hanya itu, pemerintah Hong Kong juga telah mengakui pentingnya teknologi Web3, mengutip dari Cryptoslate (22/2/23).
Dalam pidato anggaran periode 2023-2024, Paul Chan, selaku Menteri Keuangan kota, mengatakan,
“Internet generasi ketiga (Web3), yang saat ini sedang dalam masa permulaan, memiliki potensi yang sangat besar. Kita harus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan peluang emas ini untuk memelopori pengembangan inovasi.”
Mengacu pada inkubator Cyberport yang dikelola pemerintah, pejabat tersebut mencatat bahwa awal tahun ini, entitas tersebut membentuk inisiatif baru yang berfokus pada blockchain, Web3 Hub @ Cyberport.
Baca juga: Keren! Designer Terkenal Ini Tampilkan Metaverse Hong Kong di New York Fashion Week 2023
Dalam narasinya, Menteri Keuangan, Paul Chan, mengatakan bahwa ia akan mengalokasikan Rp97 miliar untuk mempercepat pengembangan ekosistem Web3 dengan cara menyelenggarakan seminar internasional yang besar, untuk memungkinkan industri dan perusahaan memahami pengembangan perbatasan dan untuk mempromosikan kerja sama bisnis lintas sektoral, serta mengatur berbagai lokakarya untuk generasi muda.
Menyusul rencana Hong Kong yang akan menyuntikan dana untuk inovasi Web3, pertukaran mata uang crypto Gate.io terlihat bersiap-siap untuk meluncurkan kehadirannya di Hong Kong.
Menurut cuitan yang dibagikan oleh akun Twitter Lin Han (21/2/23), Gate Group sedang mengajukan permohonan lisensi crypto di Hong Kong yang memungkinkannya untuk meluncurkan “Gate HK”.
Menurut laporan Cryptonews (22/2/23), selama beberapa bulan terakhir, sejumlah besar perusahaan inovatif Web3 yang berpotensi telah mempertimbangkan untuk mendirikan bisnis di Hong Kong. Untuk langkah selanjutnya, Paul Chan akan membentuk dan memimpin gugus tugas pengembangan virtual aset dengan anggota dari biro kebijakan terkait, regulator keuangan, dan pelaku pasar untuk memberikan rekomendasi tentang pengembangan sektor ini yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Tak hanya itu, pihak berwenang Hong Kong telah menunjukkan tekad untuk terus mengembangkan eksposur wilayah tersebut terhadap teknologi blockchain dan mata uang crypto, meskipun ada gejolak pasar yang sedang berlangsung.
November lalu 2022, Chan menyatakan bahwa meskipun keruntuhan tiba-tiba dari bursa crypto utama FTX telah mengguncang pasar mata uang crypto di seluruh dunia, hal itu tidak akan menghambat rencana terkait crypto Hong Kong. Pada bulan yang sama, Securities and Futures Commission (SFC), atau regulator sekuritas utama negara tersebut menyarankan untuk mengejar rencana yang memungkinkan investor ritel mengakses exchange-traded funds (ETF), yang melacak aset crypto berjangka.
Mengikuti kebijakan tersebut, pada Desember 2022, dua reksa dana yang diperdagangkan di bursa atau exchange-traded funds (ETF), ETF Bitcoin Futures dari CSOP Asset Management dan ETF Ether Futures, memulai debutnya di Hong Kong sebagai yang pertama dari jenisnya di kota China.
Karena ambisi Hong Kong untuk menjadi crypto hub Asia cukup besar, baru-baru ini pemerintah China dikabarkan memberikan dukungan halus kepada Hong Kong. Mau tau lebih lanjut? Simak selengkapnya di Perhatian Sama Crypto, Pemerintah China Dukung Hong Kong Jadi Pusat Crypto Asia.
Referensi: