Setelah minggu lalu Polygon mengumumkan akan meluncurkan zero-knowledge Ethereum Virtual Machine (zkEVM) pada 27 Maret 2023 mendatang, kini Polygon telah meluncurkan layanan ID Web3 baru yang didasari oleh zero-knowledge proofs.
Penasaran seperti apa layanan baru dari Polygon? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
Per 2 Maret 2023, melalui akun Twitter resminya, Polygon mengatakan akan menggunakan sistem zero-knowledge proofs untuk layanan ID Web3 baru mereka, yakni Polygon ID.
Polygon ID merupakan sebuah layanan identifikasi Web3 pada sidechan Ethereum. Layanan ini mengotentikasi sertifikat pengguna untuk aplikasi berbasis blockchain tanpa mengungkapkan informasi pribadi.
Lebih lanjut, menurut laporan Bein Crypto (2/3/2023) layanan ini akan menjangkau sekitar 4 juta pengguna melalui mitra peluncuran, termasuk Collab.Land, Fractal, Kaleido, dan The Sandbox.
Masih berhubungan dengan rencana peluncuran Polygon zkEVM, Polygon Labs memutuskan untuk mengintegrasikan layanan ini ke dalam zkEVM yang akan dirilis bulan Maret ini.
Dilansir dari Coingape (2/3/2023), menurut teknisi Polygon, tumpukan infrastruktur identitas Polygon ID akan membawa pengembang selangkah lebih dekat untuk menyelesaikan masalah kepercayaan digital.
Baca juga: Perluas Bisnis NFT di Kancah Internasional, Lotte Group Gandeng Polygon di Proyek Ini!
Mengutip dari laporan Bein Crypto, berbeda dengan solusi identitas saingannya, Polygon ID menggunakan zero-knowledge proofs (ZKP).
Dengan ZKP, informasi sensitif tidak perlu diunggah secara publik ke blockchain untuk divalidasi. Oleh karenanya, ZKP menjadi teknik yang cukup populer di Web3.
Terkait hal ini, Polygon menklaimnya sebagai “perubahan mendasar dalam model kepercayaan Internet”. Lebih lanjut, Polygon ID menawarkan manfaat bagi bisnis dan individu. Untuk bisnis, hal ini dapat menghilangkan tantangan dalam mengelola data pengguna. Sementara bagi individu, hal ini dapat memberikan kontrol yang lebih besar atas identitas dan kebijaksanaan mereka dalam berbagi data pribadi dengan institusi dan organisasi swasta.
Dalam tweet yang dibagikan, Polygon menyebutkan “Masa depan berdaulat sendiri”, sebuah rujukan untuk pergerakan seluruh ekosistem menuju self-sovereign identity (SSI) atau identitas berdaulat mandiri.
Secara singkat, SSI memungkinkan individu untuk membuat dan mengelola identitas mereka sendiri yang disimpan di buku besar yang terdistribusi. Teknik ini mengamankan informasi menggunakan cryptography kunci publik, sehingga individu dapat mengontrol apa yang mereka ungkapkan.
Tak hanya itu, SSI memungkinkan privasi dan keamanan yang lebih baik sekaligus mengurangi risiko pencurian identitas dan penipuan. Meski begitu, terdapat segelintir tantangan untuk adopsi yang lebih luas, termasuk interoperabilitas dan memastikan keakuratannya.
Terlepas dari tantangannya, SSI dapat mengubah identitas digital dan memberikan dampak pada bidang-bidang seperti keuangan, pemungutan suara digital, dan perawatan kesehatan.
Dalam pernyataan resmi yang telah dirilis, Polygon mengatakan bahwa penggunaan Polygon ID dapat menguntungkan dalam kasus penggunaan kepatuhan seperti proses “Know Your Customer (KYC)” yang diperlukan untuk pertukaran terpusat, protokol DeFi berizin, serta gerbang pembayaran fiat yang memfasilitasi on & off-ramp.
Selain itu, hal ini juga dapat diimplementasikan dalam proses orientasi pelanggan untuk platform e-commerce, login tanpa kata sandi, digunakan oleh bank sebagai metode untuk menerbitkan pinjaman tanpa agunan, dan digunakan dalam decentralized autonomous organizations (DAO).
Seorang juru bicara yang mewakili proyek tersebut mengatakan:
“Polygon ID memungkinkan kepatuhan untuk industri Web2 dan web3 yang memperkuat kerangka kerja peraturan melalui pemeriksaan KYC/AML. Selain itu, penggunaan ulang dan kedaulatan kredensial yang mandiri juga akan mengurangi biaya, waktu, dan kerumitan dalam proses orientasi pengguna dan verifikasi pengguna.”
Referensi: