Berdasarkan laporan DappRadar baru-baru ini, pasar NFT nampaknya telah keluar dari titik terendah yang terjadi pada tahun 2022. Setelah 2 koleksi NFT laku terjual hingga Rp20 miliar di awal Februari 2023 lalu, perdagangan pasar NFT juga dilaporkan melampaui $2,04 miliar di bulan Februari.
Menurut beberapa laporan, kenaikan volume perdagangan NFT kali ini turut disumbangkan oleh 2 hal ini. Kira-kira apa saja ya? Temukan jawabannya di bawah!
Dilansir dari Decrypt (3/3/2023), DappRadar melaporkan bahwa volume penjualan NFT meroket pada bulan Februari 2023 ke level tertinggi yang belum pernah terlihat sejak dimulainya crypto winter pada tahun lalu.
Di bulan Februari 2023, perdagangan NFT melampaui $2.04 miliar atau setara dengan Rp30,5 triliun, yang mana naik 117% dari $941 juta di bulan Januari 2023.
Sementara itu, menurut laporan BeinCrypto (2/3/2023), sektor NFT juga meningkatkan dominasinya di bulan Februari 2023, mencapai 9,46% dengan rata-rata 153.337 daily unique active wallets (dUAW) atau dompet aktif harian unik. Lebih lanjut, ekosistem DeFi juga terlihat mengalami peningkatan yang signifikan, dengan rata-rata 390.675 dUAW, meningkatkan dominasinya dari 21% di bulan Januari 2023 menjadi 24% di bulan Februari 2023.
Di sisi lain, Polygon, sidechain Ethereum, juga ikut mengalami peningkatan eksplosif 147%, mencapai $39 juta atau Rp597 miliar dalam volume perdagangan NFT. Ditambah, platform lain seperti Immutable X dan BNB Chain, juga mengalami bulan yang luar biasa.
Immutable X, yang berfokus pada video game ini menyaksikan lonjakan 71% dalam volume perdagangan NFT, dengan total $24,4 juta atau Rp373 miliar. Sementara BNB Chain mencatat pertumbuhan serupa, dengan volume perdagangan NFT sebesar $7 juta atau Rp107 miliar.
Menurut laporan, angka-angka tersebut menjadikan Februari 2023 sebagai bulan terbaik yang pernah dilihat pasar NFT sejak Mei 2022 lalu ketika keruntuhan Terra yang menyusutkan ekonomi crypto dan mengubur pasar NFT yang saat itu tengah populer.
Mengutip dari Decrypt, hampir seluruh lonjakan besar ini tampaknya disebabkan oleh satu sumber yang kontroversial, yakni Blur.
Blur merupakan pasar NFT yang baru muncul, dan baru saja melampaui OpenSea dalam volume perdagangan. Selain itu, Blur dilaporkan telah mendorong peningkatan pesatnya menuju dominasi dengan insentif yang memberikan penghargaan kepada pengguna setianya dan untuk memperdagangkan NFT bernilai tinggi sebanyak mungkin.
Volume perdagangan Blur tercatat melonjak lebih dari $1,13 miliar atau Rp17,3 triliun pada bulan Februari 2023, sebuah statistik menakjubkan yang menyumbang hampir semua keuntungan dari seluruh pasar NFT.
Sementara itu, menurut laporan Coindesk (3/3/2023), Sara Gherghelas, analis riset blockchain di DappRadar, mengatakan bahwa meskipun Blur menyalip pangsa pasar dan menantang pasar NFT terkemuka secara historis, Blur tidak membawa pedagang baru ke dalam NFT.
Selagi OpenSea ditargetkan untuk pedagang eceran, fokus Blur pada pedagang profesional mungkin meningkatkan volume perdagangan yang bukan pembeli baru.
Dilansir dari Coindesk, meskipun Blur telah memainkan peran besar dalam volume perdagangan NFT di bulan Februari 2023, DappRadar juga melaporkan bahwa koleksi NFT Yuga Labs menyumbangkan 30% dari volume perdagangan NFT berbasis Ethereum pada bulan Februari 2023.
Mint berbasis keterampilan Dookey Dash terlihat memainkan peran besar dalam angka ini. Pada awal minggu ini, kunci kemenangan, atau NFT yang diperoleh dengan menerima skor tertinggi dalam permainan Dookey Dash, tercatat terjual seharga $1,6 juta atau Rp245 miliar.
Kepada Coindesk, Sara Gherghelas mengatakan bahwa pelanggan Yuga Labs tidak peduli dengan sifat langka yang dicari di NFT-nya, mereka cenderung berdedikasi akan membeli apa pun yang Yuga Labs rilis untuk menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar.
Selain itu, Gherghelas mencatat bahwa pembeli Yuga siap untuk menerima TwelveFold, sebuah koleksi NFT Bitcoin seni generatif yang akan datang.
Referensi: