Setelah mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia, baru-baru ini Alchemy Pay (ACH) dikabarkan mendapatkan dana $10 juta atau setara dengan Rp149 miliar untuk memperluas eksistensinya di Korea Selatan.
Kira-kira, siapa yang memberikan Alchemy Pay dana sebesar itu? Ketahui jawabannya di bawah ini!
Dilansir dari Coindesk (3/4/23), Alchemy Pay , penyedia pembayaran yang berbasis di Singapura, telah menerima investasi sebesar $10 juta yang setara dengan Rp149 miliar dari market maker atau pembuat pasar, DWF Labs, dengan valuasi $400 juta atau setara Rp5,9 triliun terkait keinginannya untuk memperluas bisnis di Korea Selatan.
Mengutip Coindesk, Alchemy Pay (ACH), yang menyediakan cara bagi perusahaan crypto untuk mengakses sistem pembayaran fiat ini bertujuan untuk memanfaatkan “tingkat penerimaan crypto yang tinggi di Korea Selatan” dan membantu perusahaan lokal dalam mencapai internasionalisasi yang lebih besar.
Sebelumnya, Alchemy Pay diketahui telah bekerja sama dengan beberapa brand besar seperti Visa, Mastercard, Google Pay dan Apple Pay untuk mencapai tujuannya. Minggu lalu, pertukaran crypto OKX juga telah memasukkan Alchemy Pay ke dalam platformnya untuk memudahkan pelanggan membeli mata uang crypto menggunakan mata uang lokal mereka.
Lebih lanjut, suntikan dana sebesar $10 juta dari DWF Labs merupakan langkah lanjutan dari rangkaian investasi produktif DWF Labs dalam beberapa minggu terakhir. Menurut laporan, pembuat pasar ini telah memasukkan namanya ke dalam 8 investasi atau putaran pendanaan setidaknya $10 juta setara dengan Rp149 miliar ke dalam proyek crypto dan Web3 dalam 6 minggu terakhir, yang memiliki total keseluruhannya mencapai $165 juta atau Rp2,4 triliun.
Sebelum menyuntikkan dana ke Alchemy Pay, DWF Labs diketahui telah berinvestasi kepada salah satu token crypto AI, yakni FET dari Fetch.AI sebesar Rp602 miliar.
Terkait hal ini, salah satu pengelola DWF, Andrei Grachev, mengatakan bahwa pasar bearish saat ini adalah waktu terbaik untuk bergabung dengan ruang investasi. Lebih lanjut, ia mengatakan bawah perusahaan DWF telah mengumpulkan cukup dana dari keuntungan mereka selama ini untuk berinvestasi dalam proyek-proyek masa kini.
Baca juga: Punya Nilai Pasar Rp3,3 Kuadriliun, Begini Ternyata Cara Industri Crypto Gunakan Teknologi AI!
Lantas, bagaimana perkembangan adopsi crypto di Korea Selatan?
Menurut laporan Bein Crypto (3/4/23), Robert McCracken, selaku pemimpin ekosistem Alchemy Pay, mengatakan bahwa Korea Selatan menawarkan basis pasar yang kuat. Oleh karenanya, perusahaan ini memiliki tujuan untuk membangun pijakan yang kuat di wilayah Korea.
Lebih lanjut, McCracken menambahkan
“Dengan memanfaatkan solusi pembayaran kami, nantinya banyak perusahaan Korea yang dapat menutup kesenjangan antara mata uang crypto dan mata uang fiat konvensional, serta mengimbangi ekonomi global.”
Mengutip laporan Bein Crypto, rencana untuk mempelajari wilayah Korea Selatan ini muncul ketika para pejabat Korea mendiskusikan peraturan crypto yang kuat dan luas. Para pejabat Korea Selatan diketahui akan meminta pendapat para ahli terkait hal ini.
Terkait adopsi crypto di Korea Selatan, hingga saat ini, Korea telah mengambil berbagai langkah progresif untuk mengadopsi crypto. Salah satu contohnya berada pada bulan Februari 2023 lalu, di mana pemerintah mengizinkan penerbitan Penawaran Token Keamanan di bawah Undang-Undang Pasar Modal.
Tidak hanya itu, beberapa waktu lalu, pemerintah Korea Selatan juga diketahui berancana mengadopsi sistem pelacakan crypto yang berguna untuk melacak transaksi crypto ilegal. Untuk kelanjutannya, kamu bisa cek video YouTube Pintu di bawah ini.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: