Sempat mengalami tren turun pada minggu lalu, Cryptonews mencatat bahwa data on-chain dan fundamental dari Messari mengungkapkan bahwa ekosistem Solana tetap relatif stabil selama keruntuhan FTX yang bergejolak pada tahun lalu, termasuk posisi staking dan keuangan terdesentralisasi .
Lantas, bagaimana kabar dan analisa harga Solana hari ini? Simak selengkapnya di bawah ini!
Tercatat pada laman market Pintu (10/4/23), harga SOL mengalami sedikit kenaikan, yakni 0,02% dalam waktu 24 jam. SOL sempat menyentuh harga terendahnya di Rp299.017 pada 9 April 2023, dan menyentuh harga tertingginya di Rp305.865 pada hari ini.
Sementara itu, CoinMarketCap (10/4/23), mencatat bahwa Solana masih menempati posisi ke-10 berdasarkan market cap-nya yang menyentuh Rp117 triliun, dengan volume perdagangan yang mencapai Rp2,2 triliun dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca juga: Harga Tertinggi Solana (SOL) Sentuh Rp3,8 Juta, Jadi Blockchain Tercepat Saingan Ethereum?
Menurut laporan Cryptopolitan, koin SOL telah menunjukkan tren bearish sejak 6 April 2023. Hingga saat ini, tekanan bearish dari koin SOL terlihat masih ada.
Karena divergensi Bollinger band selama beberapa hari terakhir, tidak ada banyak volatilitas. Harga SOL saat ini diperdagangkan mendekati batas bawah indikator, yaitu di sekitar level $19,52 atau Rp291.121, yang mengindikasikan support untuk SOL.
Lebih anjut, harga moving average (MA) berada di $20,57 atau Rp306.780, lebih rendah dari kurva simple moving average (SMA) 50. Meskipun relative strength index (RSI) juga telah bergerak ke bawah, RSI saat ini bergerak ke samping di bagian bawah zona netral. Karena harga SOL telah mendekati level support, RSI diperdagangkan pada indeks 44.
Setelah mengetahui analisa harga SOL hari ini, bagaimana dengan proyek terbaru Solana?
Pada 6 April 2023, akun Twitter Solana mengumumkan bahwa mereka telah merilis solusi baru yang bertujuan untuk mengurangi biaya penyimpanan on-chain secara drastis. Disebut state compression, teknologi ini menjanjikan untuk menurunkan biaya pencetakan 1 juta token NFT di jaringannya menjadi hampir $110 atau Rp1.640.540.
Dalam sebuah postingan blog, pemimpin teknologi Solana Foundation, Jon Wong, mengatakan
“Setelah melewati berbagai fase pengembangan, adopsi, dan peluncuran, NFT terkompresi telah ditayangkan di mainnet-beta Solana dan memberi daya pada gelombang pengalaman produk on-chain baru berikutnya,”
Mengutip dari Cointelegraph, menurut Wong, NFT terkompresi “2.400-24.000x lebih murah daripada yang tidak terkompresi” dengan struktur yang sama.
Baca juga: Prediksi Harga Solana (SOL) April 2023: Sempat Melesu, SOL Siap Reli ke Rp719 Ribu?
Menurut pimpinan teknologi Solana, state compression bergantung pada pohon Merkle, “struktur data yang dikenal dengan kemampuannya untuk ‘memampatkan’ verifikasi pohon data menjadi ‘hash’, atau ‘sidik jari’, dari status pohon saat ini.”
Wong mengatakan bahwa struktur data yang ramah kompresi ini memungkinkan pengembang untuk menyimpan sejumlah kecil data secara on-chain dan memperbarui langsung di buku besar Solana, memotong biaya penyimpanan data secara dramatis sambil tetap menggunakan keamanan dan desentralisasi lapisan dasar Solana.
Menurut laporan, solusi ini dibangun oleh para pengembang di Solana Labs dan Metaplex, dengan dukungan dari Phantom dan Solflare, serta didukung oleh penyedia node RPC, serta pengindeks Helius, Triton, dan SimpleHash.
Berbicara tentang NFT, baru-baru ini, salah satu proyek NFT yang sempat populer di jaringan Solana, y00ts, secara resmi telah melakukan migrasinya pada akhir Maret lalu.
Simak berita perpindahan y00ts ke Polygn di 11.362 NFT Y00ts Ramai-Ramai Pindah dari Solana ke Polygon, Kenapa?
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: