Dilansir dari Decrypt, Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF), yang terkenal dengan dasbor konsumsi energi Bitcoin dan penelitiannya di Cambridge Judge Business School, meluncurkan Cambridge Blockchain Network Sustainability Index (CBNSI).
Alat ini mengeksplorasi implikasi lingkungan dari penggabungan tersebut sambil membandingkan Bitcoin dan Ethereum. Alat ini juga mewakili langkah organisasi dalam menerbitkan dasbor untuk jaringan bukti kepemilikan. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Bitcoin dan Ethereum pernah mengandalkan mekanisme proof-of-work (PoW) untuk memvalidasi transaksi, di mana komputer secara terus menerus melakukan perhitungan yang rumit dengan harapan dapat memenangkan token sebagai hadiah.
Namun pada beberapa waktu lalu, Ethereum akhirnya beralih ke mekanisme proof-of-stake (PoS), di mana transaksi diverifikasi oleh para pelaku yang telah menjaminkan token ke dalam jaringan, sering kali dalam bentuk staking.
Meskipun Ethereum Foundation dengan cepat mengatakan bahwa transisi ini membuat Ethereum 99,95% lebih hemat energi, menurut penelitian CCAF, konsumsi energi Ethereum anjlok hingga 99,99% setelah merge atau penggabungan.
Baca Juga: Harga 1 Bitcoin di Argentina Capai Rekor Tertingginya, Inflasi Penyebabnya?
Para peneliti mencatat bahwa konsumsi listrik tidak sepenuhnya menggambarkan jejak karbon jaringan.
Alat ini menandai penelitian terbaru yang dihasilkan di bawah Cambridge Digital Assets Programme (CDAP), sebuah inisiatif penelitian yang diselenggarakan oleh CCAF bekerja sama dengan organisasi seperti Dana Moneter Internasional (IMF).
Inisiatif ini juga dilakukan dalam kolaborasi dengan beberapa lembaga keuangan ternama, seperti Fidelity, Goldman Sachs, Invesco, Mastercard, dan Visa.
Alat ini juga menyediakan estimasi energi untuk Bitcoin dan Ethereum yang diperbarui setiap hari. Pada tingkat masing-masing jaringan saat ini, indeks memperkirakan konsumsi daya tahunan Ethereum sebesar 5,8 gigawatt-jam dibandingkan dengan sekitar 132,2 terawatt-jam untuk Bitcoin.
Ketika indeks listrik Cambridge untuk Bitcoin dirilis pada tahun 2019, para peneliti Cambridge mengakui bahwa ukuran penggunaan energi Bitcoin adalah “tebakan terbaik”, dan menjelaskan bahwa sulit untuk mengukurnya secara andal karena fluktuasi yang konstan.
Referensi: