Kemajuan teknologi AI dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk bisnis, pemerintahan, dan masyarakat secara umum.
Baru-baru ini, prediksi menunjukkan bahwa pasar AI akan mencapai triliunan dolar dalam lima tahun ke depan. Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan regulasi terkait penggunaan teknologi AI.
Kira-kira, seperti apa ya prediksinya?
Menurut laporan Finbold (4/5/23), AI akan menjadi pasar bernilai triliunan dolar dalam lima tahun ke depan. Dengan kecerdasan buatan yang muncul sebagai teknologi yang mengubah permainan dengan potensi untuk merevolusi hampir semua industri, masalah kepercayaan dalam sistem terkait menjadi semakin penting.
Karena AI terus menunjukkan potensinya, tingkat kepercayaan terhadap sistem ini sangat bervariasi di berbagai yurisdiksi, sehingga pangsa pasarnya diproyeksikan akan melonjak di tahun-tahun mendatang.
Menurut data yang diperoleh Finbold baru-baru ini, pada tahun 2023, estimasi pangsa pasar AI adalah $207,9 miliar, dan nilai ini diproyeksikan melonjak 788,64% hingga mencapai $1,87 triliun pada tahun 2030.
Lebih lanjut, pangsa pasar AI diperkirakan akan melampaui ambang batas $1 triliun untuk pertama kalinya pada tahun 2028, yaitu sebesar $1,06 triliun.
Di tempat lain, India menempati urutan pertama di antara negara-negara dengan tingkat kepercayaan tertinggi terhadap sistem AI, dengan skor 75%. Tiongkok berada di urutan kedua dengan skor 67%, diikuti oleh Afrika Selatan di tempat ketiga dengan skor 57%.
Baca juga: Musuh Bebuyutan, China Berusaha Kembangkan Teknologi AI tanpa Chip Amerika
Brasil berada di peringkat keempat dengan skor 56%, sementara Singapura berada di posisi kelima dengan skor 45%. Amerika Serikat berada di posisi keenam dengan skor 40%.
Mengutip laporan Finbold, terlepas dari skor kepercayaan sistem AI yang bervariasi, pangsa pasar teknologi ini diproyeksikan akan terus melonjak di tahun-tahun mendatang, didorong oleh berbagai faktor. Khususnya, meningkatnya permintaan otomatisasi kemungkinan akan meningkatkan kebutuhan akan layanan AI.
Karena banyak bisnis yang berusaha mengotomatisasi proses mereka untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi, alat otomatisasi bertenaga AI dapat membantu mencapai tujuan ini.
Selain itu, meningkatnya ketersediaan data dari berbagai sumber dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan algoritme AI yang lebih canggih, sehingga mendorong pertumbuhan.
Selanjutnya, seiring dengan semakin meluasnya dan mudahnya AI diakses, teknologi ini juga diharapkan dapat meluas ke berbagai industri dan kasus penggunaan baru.
Investasi pemerintah dalam penelitian dan pengembangan AI serta peraturan untuk memastikan penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab juga dapat mendorong pertumbuhan pasar AI
Di sisi lain, pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan regulasi terkait penggunaan teknologi AI. Sebagai contoh, di Inggris, Competition and Markets Authority (CMA) sedang melakukan review terhadap sektor AI untuk mengevaluasi dampaknya terhadap persaingan dan konsumen. Hasil dari review tersebut dapat mempengaruhi peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap AI di masa depan.
Baca juga: Optimis Terhadap AI, Inggris Menggelontorkan Dana Rp1,8 Triliun Demi Membentuk Tim Khusus
Regulasi pemerintah terhadap AI dapat memengaruhi penggunaan teknologi ini di berbagai sektor, termasuk keuangan dan kesehatan. Di Amerika Serikat, FDA telah mengeluarkan panduan regulasi terkait penggunaan AI dalam pengembangan produk kesehatan. Regulasi semacam ini dapat mempengaruhi perkembangan dan penggunaan teknologi AI di masa depan.
Pasar AI diprediksi akan mencapai triliunan dolar dalam lima tahun ke depan. Pertumbuhan pasar AI ini didorong oleh meningkatnya penggunaan teknologi ini di berbagai sektor bisnis, termasuk kesehatan, keuangan, dan manufaktur.
Referensi: