Dilansir dari Blockworks (12/5/23), dalam perkembangan terbaru dalam dunia blockchain, Solana telah berhasil mengungguli Polygon (MATIC) dengan merebut posisi ke-9 besar untuk kategori cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.
Menurut laporan, perubahan ini menandakan momentum yang signifikan untuk Solana (SOL) dan mempertegas statusnya sebagai pemain utama dalam ekosistem blockchain.
Solana (SOL), blockchain berkinerja tinggi yang dikenal karena kecepatan dan efisiensinya, baru-baru ini mengalami lonjakan nilai yang mengesankan. Menggeser posisi Polygon (MATIC), Solana (SOL) telah berhasil menempati posisi ke-9 dalam kategori cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.
<meta charset="utf-8">Berdasarkan data dari CoinMarketCap (12/5/23), market cap Solana (SOL) kini tercatat berada di angka Rp118 triliun, sedangkan market cap Polygon (MATIC) berada di sekitar Rp114 triliun.
Mengutip Blockworks, kenaikan yang terjadi atas Solana ini tidak hanya menunjukkan kinerja Solana (SOL) yang kuat, tetapi juga menunjukkan minat yang tumbuh dalam ekosistem yang lebih luas.
Mengutip laporan Blockworks per 12 Mei 2023, data menunjukkan bahwa valuasi SOL lebih tinggi tiga kali lipat dari nilai MATIC setelah terjadinya kontrovesrsi Terra pada bulan Mei lalu, yakni dari $16,8 juta menjadi $5 miliar.
Baca juga: Solana Gelar Kompetisi ‘NFT Showdown’ untuk Cari Brand NFT Terbaik, Tertarik Ikut?
Dilansir dari Analytics Insight, Solana (SOL) telah berhasil menarik banyak perhatian karena kemampuannya untuk mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh blockchain saat ini.
Dengan kecepatan transaksi yang luar biasa dan biaya yang rendah, Solana menawarkan solusi yang kuat untuk aplikasi blockchain skala besar. Keunggulan ini, ditambah dengan dukungan kuat dari komunitas dan pengembang, telah membantu mendorong Solana (SOL) naik ke puncak.
Tidak hanya itu, baru-baru ini, Solana Saga, smartphone crypto yang diisi dengan aplikasi Web3 secara default yang sama dengan jajaran produk Exodus dari HTC, kini telah tersedia untuk umum. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan bagi para penggemar Solana.
Sementara itu, Helium, sistem insentif bertenaga crypto untuk hotspot nirkabel ad-hoc, juga telah menyelesaikan migrasi ke Solana bulan lalu.
Solana (SOL), dengan teknologi dan kapabilitasnya yang canggih, berada di garis depan revolusi Web3. Dengan memanfaatkan kekuatan blockchain, Solana mampu memberdayakan pengguna dan pengembang untuk menciptakan dan berinteraksi dengan aplikasi internet yang baru dan inovatif.
Seiring berjalannya waktu, Solana (SOL) diprediksi dapat memainkan peran penting dalam membentuk masa depan internet.
Naiknya Solana ke-10 besar cryptocurrency teratas berdasarkan market cap, menunjukkan betapa signifikannya teknologi ini dalam ekosistem blockchain saat ini.
Baca juga: Bisakah Solana (SOL) Mencapai Rp1,4 Juta di Tahun 2023?
Dengan kecepatan dan efisiensinya yang luar biasa, Solana (SOL) mampu memenuhi kebutuhan pengguna dan pengembang, dan berpotensi memimpin masa depan Web3.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: