Dilansir dari Cointelegraph (11/5/23), sebuah tim peneliti dari University of Social Sciences di Singapura baru-baru ini telah melakukan penilaian terhadap skema pemungutan suara organisasi otonom desentralisasi (DAO) yang ada saat ini untuk menentukan skema mana yang paling efisien.
Hasil penelitian ini kemudian menjadi akan menjadi fondasi dalam menciptakan skema DAO yang lebih efisien. Kira-kira, seperti apa penelitian yang dilakukan para peneliti di Singapura tersebut?
Pertama-tama, peneliti mengulas delapan teknik yang digunakan dalam tata kelola DAO dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan masing-masing teknik. Teknik yang direview meliputi pemungutan suara berbasis token, pemungutan suara kuadratik, pemungutan suara berbasis reputasi dan bobot, pemungutan suara ekstraksi pengetahuan, pemungutan suara multisig, konsensus holografik, pemungutan suara keyakinan dan pemungutan suara rage-quitting.
Lebih lanjut, masing-masing skema pemungutan suara dinilai berdasarkan lima faktor yaitu efisiensi, keadilan, skalabilitas, robustness, dan skema insentif.
Dari hasil analisis tersebut, skema “konsensus holografik” mendapat peringkat tertinggi dengan nilai “tinggi” di semua kategori kecuali “robustness”. Namun, peneliti menemukan bahwa setiap skema pemungutan suara yang populer memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Oleh karena itu, mereka mengusulkan paradigma baru yang menggabungkan fitur terbaik dari setiap skema menjadi “lebih efisien” daripada yang ada saat ini.
Baca juga: MakerDAO Luncurkan Spark Protocol, Revolusi Pinjaman DeFi untuk Pengguna DAI!
Setelah analisis selesai, peneliti kemudian berusaha menciptakan “mekanisme pemungutan suara hipotetis untuk tata kelola DAO yang benar-benar desentralisasi dan tanpa izin.”
Untuk mencapai ini, mereka merancang skema untuk mempercepat pemungutan suara keyakinan dengan “mekanisme holografik.” Menurut penelitian tersebut,
“Kami tahu bahwa kelemahan dari mekanisme pemungutan suara keyakinan adalah butuh waktu untuk menyetujui proposal yang mendesak. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, kami memperkenalkan mekanisme taruhan buta: setiap anggota dapat memilih apakah bertaruh pada proposal apa pun dengan sejumlah token mereka.”
Pada akhirnya, peneliti menyimpulkan dengan mengklaim skema yang mereka usulkan mengungguli upaya status quo, namun mereka mengakui bahwa skema tersebut tidak tanpa masalahnya sendiri.
“Skema hipotetis kami memiliki desain yang lebih baik dengan menggabungkan fitur kunci dari skema lain. Namun, itu tidak sempurna dan mungkin menghadapi tantangan dalam implement asinya. Namun demikian, kami bertujuan untuk menginspirasi pemikiran desain yang inovatif.”
Rancangan baru ini menunjukkan potensi besar untuk mengubah cara kerja tata kelola DAO. Dengan insentif yang dirancang untuk mendorong perilaku pemilih yang baik dan proses pemungutan suara yang dipercepat, peneliti berharap bahwa skema baru ini bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada skema pemungutan suara DAO saat ini.
Baca juga: Proyek Privasi Railgun DAO Mengadopsi Alat “Proof of Innocence” dari Chainway
Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, ini adalah langkah maju yang signifikan dalam upaya untuk membuat tata kelola DAO menjadi lebih efisien dan adil.
Referensi: