Visa, raksasa pembayaran global, semakin memperdalam keterlibatannya di ranah crypto dengan peluncuran smart contract pertamanya di rantai uji Ethereum.
Langkah strategis ini membuka jalan bagi Visa untuk lebih jauh memperluas jangkauan layanan pembayaran crypto dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam integrasi teknologi blockchain dan pembayaran tradisional.
Berdasarkan cuitan yang diunggah oleh akun Twitter Cuy Sheffield, kepala bagian mata uang crypto Visa pada 17 Mei 2023, baru-baru ini Visa menerapkan smart contract paymaster pertama di testnet karena mereka terus meneliti dan bereksperimen dengan abstraksi akun dan ERC-4337.
Hingga saat ini, Visa memang telah secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap integrasi teknologi blockchain ke dalam model bisnisnya. Sebagai pemain utama di dunia pembayaran, Visa memahami potensi teknologi blockchain dalam memberikan solusi pembayaran yang lebih efisien dan transparan.
Dengan meluncurkan smart contract pertamanya di rantai uji Ethereum, Visa mengambil langkah bersejarah menuju penggabungan antara pembayaran tradisional dan teknologi crypto.
Baca juga: Perusahaan Milik China Ini Lirik Hong Kong untuk Memperluas Pasar Aset Digital
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Visa baru-baru ini meluncurkan smart contract pertamanya di rantai uji Ethereum, sebuah langkah yang menandai perkembangan penting dalam strategi blockchain Visa.
Smart contract yang disebut Paymaster diketahui dirancang untuk memfasilitasi transaksi Ethereum dengan mencakup biaya gas, sehingga memungkinkan pengguna melakukan transaksi tanpa harus memiliki Ether di akun mereka.
Visa, dalam langkah bersejarahnya, telah meluncurkan smart contract pertamanya di rantai uji Ethereum, sebuah tanda nyata dari perkembangan penting dalam strategi blockchain Visa. Langkah ini menegaskan kembali posisi Visa sebagai pemimpin dalam memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengubah lanskap pembayaran global.
Dikenal sebagai Paymaster, smart contract yang diluncurkan Visa ini dirancang khusus untuk memfasilitasi transaksi Ethereum dengan menanggung biaya gas, sebuah mekanisme khusus yang digunakan dalam jaringan Ethereum untuk menghindari spam dan serangan pada jaringan.
Salah satu tantangan utama dalam menggunakan Ethereum adalah biaya gas, yang harus dibayar dalam Ether, mata uang asli Ethereum. Dengan Paymaster, Visa mencoba menyelesaikan masalah ini, di mana memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi tanpa harus memiliki Ether di akun mereka.
Selanjutnya, langkah ini adalah bagian dari strategi Visa untuk memfasilitasi adopsi pembayaran crypto. Dengan memperkenalkan Paymaster, Visa membuka kemungkinan bagi jutaan pengguna dan bisnis di seluruh dunia untuk dapat memanfaatkan teknologi blockchain dan crypto tanpa harus menghadapi hambatan teknis yang biasanya terkait dengan penggunaan teknologi ini.
Dengan peluncuran Paymaster, Visa membuka jalan bagi adopsi pembayaran crypto yang lebih luas. Paymaster dapat menghilangkan salah satu hambatan utama dalam menggunakan Ethereum untuk pembayaran, yaitu kebutuhan untuk memiliki Ether di akun pengguna untuk membayar biaya gas.
Dengan memfasilitasi transaksi ini, Visa dapat membuat penggunaan crypto menjadi lebih mudah dan nyaman bagi pengguna.
Inisiatif terbaru Visa menunjukkan bagaimana perusahaan raksasa pembayaran ini bergerak cepat untuk mengadaptasi dan memanfaatkan teknologi baru seperti blockchain.
Baca juga: OpenAI ChatGPT Tambahkan Fitur Baru, Jadi Saingan Google Bard dan Microsoft Bing?
Dengan memperdalam keterlibatannya dalam pembayaran crypto, Visa menunjukkan visi yang jelas untuk masa depan pembayaran dan berpotensi membuka pintu bagi adopsi crypto yang lebih luas di sektor pembayaran global.
Referensi: