Organisasi seni bela diri campuran, Professional Fighters League (PFL), akan menyelami dunia Web3 dengan menggunakan tiket non-fungible token (NFT).
Pengadopsian NFT ini menjadikannya organisasi olahraga terbaru yang mengeksplorasi fungsi tiket Web3. Kasus penggunaan NFT sebagai solusi tiket terus berkembang seiring PFL menerima teknologi ini.
Simak lebih lanjut, yuk!
PFL atau Professional Fighters League, yang memiliki format musim yang berbeda dari Ultimate Fighting Championship, telah bermitra dengan perusahaan Web3, CrossTower, untuk meluncurkan tiket NFT yang didukung oleh XRP Ledger milik Ripple.
Peluncuran tiket NFT akan bertepatan dengan awal musim pertarungan 2023 dan menandai lima tahun sejak PFL dimulai. Sebuah pengumuman yang dibagikan oleh Cointelegraph (23/5/23) menyoroti banyak tambahan eksklusif yang disertakan dalam tiket VIP NFT, termasuk tempat duduk di sisi kandang, kehadiran dalam penimbangan pra-pertarungan, bertemu dan menyapa petarung dari PFL, pengalaman berjalan di ring, dan lainnya.
Lebih lanjut, CEO CrossTower, Kapil Rathi, menekankan bahwa teknologi di balik tiket NFT, XRP Ledger, menawarkan skala dan utilitas tingkat perusahaan untuk solusi tersebut.
Dia berkata, “NFT dibuat oleh CrossTower di XRP Ledger, sebuah blockchain terbuka, hemat energi, dan terdesentralisasi yang didukung oleh komunitas pengembang global.”
Baca juga: Keren, PBA Guncang Dunia Bowling dengan Penghargaan Berbasis NFT di Avalanche!
Tiket NFT tentunya bukan fenomena baru. Cointelegraph sebelumnya telah mengeksplorasi potensi manajemen acara berbasis blockchain untuk mengatasi berbagai masalah seputar pemalsuan, penjualan tiket di pasar gelap, dan lainnya.
National Football League (NFL) sudah pernah dilaporkan mulai mencoba tren tiket NFT di Amerika Serikat, dengan mendistribusikan sekitar 250.000 tiket NFT setelah peluncurannya pada November 2021. Tiket NFT NFL dicetak di blockchain Polygon dan menampilkan berbagai elemen visual animasi.
Tidak hanya itu, Super Bowl LVI juga menampilkan tiket NFT peringatan untuk setiap penggemar tanpa biaya, memungkinkan penonton untuk mencetak tiket NFT kustom mereka sendiri untuk menandai acara tersebut.
Pada Desember 2021, World Rugby, badan pengatur olahraga, juga meminta mitra potensial untuk mengeksplorasi penggunaan NFT. Piala Dunia Rugby 2023 dijadwalkan akan diselenggarakan di Perancis, namun organisasi belum membuat pengumuman resmi tentang peran fungsi tiket NFT untuk acara olahraga global tersebut.
Seperti yang sudah dilaporkan oleh beberapa media, Paris dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade 2024, dan tiket NFT juga telah ditawarkan untuk meningkatkan kontrol kerumunan dan pengalaman penonton.
Dampak dari final Liga Champions 2021, yang dirusak oleh adegan kekerasan yang diperparah oleh penjualan tiket palsu dan kepadatan penonton, telah mendorong pejabat Perancis untuk berpikir dengan hati-hati tentang cara meningkatkan acara yang diselenggarakan di negara tersebut.
Lebih lanjut, Sports Illustrated meluncurkan solusi tiket NFT sendiri pada Mei 2023 yang disebut Box Office, menawarkan manajemen acara mandiri dan solusi tiket yang didukung oleh Polygon dan dikembangkan dalam kemitraan dengan ConsenSys.
Baca juga: Unik! Restoran Wow Bao Luncurkan Koleksi NFT Senilai Rp1,4 Juta, Bisa Makan Gratis?
Pada akhirnya, adopsi tiket NFT oleh Professional Fighters League adalah contoh terbaru tentang bagaimana teknologi blockchain dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk olahraga. Ini membuka potensi baru untuk mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk meningkatkan pengalaman penonton dan mengatasi tantangan seperti penjualan tiket palsu atau calo.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi: