Sebuah polling pendapat Twitter yang dilakukan oleh Michael Saylor mengungkapkan bahwa hampir sebanyak 84% pemilih di Amerika Serikat menginginkan calon presiden yang mendukung Bitcoin.
Hal ini mencerminkan perubahan dramatis dalam pandangan publik terhadap crypto, serta keinginan mereka untuk melihat lebih banyak adopsi dan dukungan untuk teknologi ini di tingkat tertinggi pemerintahan.
Pada 27 Mei 2023 lalu, Michael Saylor, ketua eksekutif MicroStrategy yang diketahui mendukung Bitcoin , telah melakukan sebuah polling di Twitter. Polling tersebut menanyakan para warga Amerika Serikat apakah mereka akan mendukung calon presiden yang mendukung hak mereka atas Bitcoin (BTC) atau tidak.
Setelah beberapa waktu berlalu, hasil polling pendapat menunjukkan bahwa dukungan publik terhadap Bitcoin dan teknologi blockchain telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak hampir 84% responden menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung mendukung calon presiden yang memiliki sikap positif terhadap Bitcoin.
Lebih lanjut, tren ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pandangan publik terhadap crypto. Bukan hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai teknologi yang dapat membawa perubahan positif dan signifikan bagi masyarakat dan ekonomi.
Hasil ini juga mengungkapkan keinginan publik untuk melihat lebih banyak adopsi dan dukungan Bitcoin di tingkat tertinggi pemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa pemilih menginginkan pemimpin yang mengakui potensi dan nilai Bitcoin dan teknologi blockchain.
Baca juga: Analis JPMorgan Percaya Harga Bitcoin Bisa Sentuh Rp675 Juta, Kenapa?
Lebih dari itu, hasil polling pendapat ini mencerminkan tekanan publik yang semakin meningkat terhadap calon politik untuk mengakui dan mendukung Bitcoin. Pemilih tidak hanya ingin melihat adopsi Bitcoin di tingkat individu dan perusahaan, tetapi juga di tingkat pemerintahan.
Jajak pendapat ini juga menunjukkan bahwa pemilih melihat Bitcoin sebagai bagian penting dari masa depan ekonomi dan masyarakat. Mereka menginginkan pemimpin yang dapat mengakui ini dan bergerak maju dengan kebijakan dan regulasi yang mendukung perkembangan dan adopsi Bitcoin.
Kenyataan ini semakin menegaskan bahwa Bitcoin dan teknologi blockchain telah menjadi isu penting dalam politik dan pemerintahan. Seiring dengan perkembangan dan adopsi teknologi ini, tekanan publik untuk mendukung Bitcoin cenderung akan terus meningkat.
Dalam beberapa hari belakang ini, pembicaraan tentang regulasi crypto terlihat ramai setelah beberapa kandidat presiden Amerika Serikat dari kedua partai menyoroti niat mereka untuk mengembangkan sektor ini jika terpilih menjadi presiden.
Misalnya, Ron DeSantis, gubernur Florida yang sedang menjabat dan kandidat presiden dari Partai Republik, baru-baru ini terlibat dalam sebuah diskusi di Twitter Space bersama CEO Tesla, Elon Musk, di mana crypto menjadi bagian dari agendanya.
Dalam diskusi mereka, DeSantis mengkritik pendekatan yang diambil oleh Presiden Joe Biden terhadap Bitcoin, ia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tindakan keras peraturan yang sedang berlangsung berpotensi menghambat pertumbuhannya, dengan menyatakan, “mereka mungkin akan membunuhnya (Bitcoin)”.
Baca juga: Pendukung Berat Crypto, Ron DeSantis: “Bitcoin akan Tamat Jika Biden Berkuasa Lagi”
Di sisi lain kandidat dari Partai Demokrat Robert F. Kennedy telah bersumpah untuk melindungi hak untuk memiliki Bitcoin. Menurut Kennedy, memiliki Bitcoin dapat disamakan dengan kebebasan sipil.
Selain fokus pada pendekatan regulasi, mata uang crypto juga berperan dalam pembiayaan kampanye. Menjelang pemilihan umum 2024, Kennedy dan rekannya dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy, telah mengumumkan penerimaan donasi Bitcoin, yang mencerminkan peningkatan penggunaan mata uang crypto dalam kampanye politik.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi: