Kabar terbaru datang dari Rusia, di mana pemerintah negara ini telah memutuskan untuk membatalkan rencana pembentukan bursa crypto nasional.
Sebagai gantinya, Rusia akan fokus pada regulasi industri dan mendukung bursa yang sudah ada dengan tujuan transaksi lintas batas. Simak informasi selanjutnya, yuk!
Rusia, sebagai salah satu pemain besar, telah menunjukkan minat yang signifikan dalam teknologi blockchain dan crypto. Pada awalnya, negara ini berencana untuk meluncurkan bursa crypto nasionalnya sendiri. Bursa crypto nasional ini diharapkan dapat menjadi alat untuk melawan efek dari sanksi internasional yang diberlakukan terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina
Namun, pada 29 Mei 2023 kemarin, media lokal melaporkan bahwa menurut anggota Negara Duma, Anatoly Aksakov, rencana untuk meluncurkan crypto exchange nasional telah dibatalkan sepenuhnya. Alasan utama pembatalan ini adalah perubahan prioritas pemerintah Rusia.
Menurut laporan Decrypt, Ivan Chebeskov, Direktur Departemen Kebijakan Keuangan Kementerian Keuangan Federasi Rusia, mengatakan, “Kementerian (Keuangan) tidak mendukung pendirian satu bursa crypto nasional.”
Baca juga: Pemerintah Laos Prioritaskan Teknologi Blockchain untuk Transformasi Digital
Meski gagal untuk meluncurkan crypto exchange nasional, sebagai gantinya, Rusia kini ingin menetapkan aturan untuk membuat dan mengelola platform semacamnya, kata Aksakov.
Mengutip laporan Cointelegraph, Aksakov, yang memimpin komite pasar keuangan Duma, mencatat bahwa pertukaran crypto akan memungkinkan bisnis Rusia untuk memproses transaksi lintas batas.
Pertukaran crypto juga akan memungkinkan perusahaan lokal untuk menghindari sanksi, yang kemungkinan besar akan memicu pembatasan terhadap platform tersebut.
Menanggapi pembatasan tersebut, Rusia akan terus menciptakan platform dan organisasi crypto baru, kata Aksakov, menambahkan bahwa hal utama adalah mengatur proses tersebut.
Lebih lanjut, Bank sentral Rusia kemungkinan besar akan menjadi otoritas regulasi utama yang mengawasi pertukaran mata uang crypto. Kerangka kerja regulasi terkait akan menjadi bagian dari RUU tentang rezim hukum eksperimental.
Menurut wakil gubernur Bank of Russia, Alexey Guznov, masih terlalu dini untuk membicarakan pertukaran mata uang crypto di Rusia karena kemungkinan besar, platform semacam itu akan bertindak sebagai organisasi yang mengoordinasikan interaksi antara eksportir dan importir dalam memfasilitasi transaksi lintas batas.
Dilansir dari laporan Decyrpt, pihak berwenang Rusia memang telah melalui pro dan kontra terkait aset digital selama bertahun-tahun. Awal tahun lalu, Bank of Russia mengusulkan larangan langsung terhadap pembayaran crypto, dan sebulan kemudian Kementerian Keuangan mengajukan proposal untuk peraturan Bitcoin.
Kemudian, Vladimir Putin diketahui menandatangani undang-undang untuk melarang pembayaran dalam aset digital, hanya saja negara tersebut menyelidiki stablecoin sebagai cara untuk menghindari sanksi internasional.
Baca juga: Persaingan Memanas, Perusahaan-perusahaan Crypto Mulai Berebut Lisensi di Hong Kong
Pada akhirnya, berita hari ini muncul di tengah-tengah sanksi keuangan yang dipimpin Barat yang sedang berlangsung terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina. Terlepas dari sejarah sinyal yang beragam, hari ini berpotensi menandai babak baru dalam hubungan pemerintah Rusia dengan mata uang crypto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi: