Blur, platform DeFi yang sedang naik daun, baru-baru ini mencapai tonggak sejarah dengan total nilai terkunci (TVL) mencapai rekor tertinggi, sebesar $160,82 juta atau setara dengan Rp2,3 triliun.
Di sisi lain, Blur juga terlihat mendominasi pasar NFT dengan taktik disruptifnya, membuat OpenSea, pemain lama di pasar NFT, berjuang untuk mengimbanginya.
Pada 3 Juni 2023, melalui sebuah cuitan Twitter, Blur mengumumkan bahwa mereka telah mencapai tonggak sejarah dengan total nilai terkunci (TVL) mencapai $160,82 juta atau Rp2,3 triliun.
Secara singkat, total locked value atau TVL adalah metrik penting dalam ekosistem DeFi, menunjukkan jumlah total aset crypto yang disimpan dalam kontrak pintar suatu platform.
Dengan pertumbuhan TVL yang cukup tinggi, Blur menunjukkan bahwa banyak pengguna mempercayai platform ini dan bersedia menyetor aset mereka di sini.
JackyGekko, analis crypto terkemuka, menyoroti peran BLEND dalam mendorong pertumbuhan ini. Token asli Blur, BLEND, digunakan dalam berbagai fungsi di dalam platform, termasuk sebagai token utilitas dan token tata kelola. Dengan kata lain, pemegang BLEND dapat menggunakan token mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang masa depan platform.
Baca juga: EA Sport Bawa Koleksi NFT Nike ke dalam Game, Bakal Seperti Apa?
Tidak hanya itu, pertumbuhan TVL Blur juga didorong oleh berbagai fitur dan layanan yang ditawarkan oleh platform, seperti layanan pinjaman dan peminjaman, pertukaran token desentralisasi, dan lainnya.
Dengan berbagai layanan ini, Blur menawarkan nilai tambah kepada penggunanya, yang pada gilirannya mendorong lebih banyak pengguna untuk bergabung dan menyetor aset mereka di platform.
Dalam perkembangan yang mengejutkan, Blur telah muncul sebagai pemimpin tak terbantahkan di pasar NFT, mengklaim pangsa pasar yang mengesankan sebesar 65% dengan penjualan mencapai $442 juta atau Rp6,5 triliun.
Pendekatan disruptif Blur, yang mencakup biaya royalti nol dan kampanye airdrop yang menarik, telah mendorong Blur ke garis depan industri, meninggalkan pesaing di belakangnya.
Di sisi lain, OpenSea, yang pernah dianggap sebagai berat di ranah NFT, berjuang untuk mempertahankan relevansinya.
Meski Blur mendominasi pangsa pasar, OpenSea memiliki jumlah pedagang yang jauh lebih besar, dengan jumlah mencapai 377.087 dibandingkan dengan 36.673 milik Blur.
Perbedaan sepuluh kali lipat ini menyoroti kemampuan OpenSea untuk menarik pedagang, bahkan di tengah insentif dan hadiah airdrop Blur. Namun, meski Blur mungkin memiliki pedagang lebih sedikit secara keseluruhan, dalam beberapa waktu terakhir, volume Blur terus melampaui OpenSea berkat penawaran platform yang menarik.
Pada akhirnya, Blur telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam waktu singkat, baik dalam hal TVL maupun dominasi pasar NFT. Meski begitu, tantangan masih ada di depan, dengan OpenSea dan platform lainnya yang berusaha untuk mempertahankan posisi mereka.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi: