Bank Sentral Kenya (CBK) menyatakan bahwa daya tarik dari mata uang digital bank sentral (CBDC) mulai memudar dan implementasi hal tersebut “mungkin bukan menjadi prioritas di Kenya dalam jangka pendek hingga menengah.”
Namun, dalam dokumen diskusi terbaru tentang CBDC, bank tersebut mengatakan akan “terus memantau perkembangan” secara global dan “secara berkala menilai kebutuhan akan CBDC di Kenya.”
Menurut CBK, meski implementasi CBDC mungkin bukan prioritas dalam jangka pendek hingga menengah, namun bank ini akan terus memantau perkembangan global dan secara berkala menilai kebutuhan akan CBDC di Kenya.
Pada Februari 2022, CBK awalnya mengungkapkan dokumen yang menilai manfaat dan risiko yang ditimbulkan oleh CBDC terhadap ekonomi Kenya.
Baca Juga: Makin Ketat Regulasi, Kenya Bakal Terapkan Pajak 1,5% untuk Perusahaan Crypto Asing!
Pada saat itu, CBK menyampaikan kekhawatiran bahwa CBDC berpotensi mengancam stabilitas sistem keuangan Kenya.
Namun, bank ini tetap ingin belajar dan memahami pandangan penduduk Kenya tentang masalah tersebut.
Dalam dokumen tersebut, Bank Sentral Kenya kembali mengulangi keyakinannya bahwa CBDC tidak akan membawa banyak manfaat yang diharapkan.
Baca Juga: Bukan Pandangan Pribadi! Gubernur Bank Sentral Kenya Bicara Soal Crypto!
Sebaliknya, CBK menegaskan bahwa inovasi yang ada saat ini sudah menawarkan beberapa manfaat yang dipromosikan oleh CBDC.
CBK berpendapat bahwa implementasi CBDC seharusnya bukanlah perlombaan untuk menjadi yang pertama.
Visi CBK adalah sistem pembayaran yang aman, efisien, dan luas tersedia bagi dan bekerja untuk rakyat Kenya.
Saat ini, titik-titik nyeri dalam pembayaran Kenya berpotensi dapat diatasi dengan memperkuat inovasi di sekitar ekosistem pembayaran yang ada.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: