Pada awal minggu ini, Pintu News sempat melaporkan bahwa Tether dan El Salvador bergabung dalam proyek penambangan Bitcoin yang ramah lingkungan, “Volcano Energy”.
Pada laporan sebelumnya, proyek Volcano Energy dikabarkan telah mengantongi Rp14 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan taman pembangkit listrik berkapasitas 241 megawatt di wilayah Metapán.
Dilansir dari Cointelegraph (7/6/23), kemitraan publik-swasta di El Salvador yang telah berjanji untuk memompa $1 miliar (Rp14 Triliun) untuk menciptakan penambangan Bitcoin ramah lingkungan, telah menerima $250 juta (Rp3,7 triliun) pertamanya.
Volcano Energy, perusahaan di balik proyek penambangan Bitcoin ramah lingkungan di El Salvador, mengumumkan bahwa dana yang diterima akan digunakan untuk mengembangkan taman pembangkit listrik yang akan menggunakan energi matahari dan angin.
Baca juga: Komite Jasa Keuangan Amerika Serikat Jadwalkan Sidang yang Membahas Masa Depan Crypto
Taman ini nantinya akan menjadi sumber listrik untuk operasi penambangan Bitcoin. Max Keiser, Ketua Volcano Energy, mengumumkan berita ini melalui Twitter pada tanggal 7 Juni 2023.
Sedikit informasi, penambangan Bitcoin biasanya membutuhkan komputer berdaya tinggi yang terhubung ke jaringan global, menggunakan jumlah listrik yang sangat besar dalam prosesnya.
Praktek yang membutuhkan energi intensif ini telah mendapat kritik dari para komunitas lingkungan, yang khawatir bahwa hal ini memperburuk kerusakan hutan dan perubahan iklim. Namun, dengan menggunakan energi terbarukan, proyek Volcano Energy berusaha untuk mengatasi masalah ini.
Baca juga: Terobosan Baru Cumberland Labs, Luncurkan API SaaS untuk Blockchain Publik dan Protokol DeFi!
Volcano Energy berencana untuk memanfaatkan energi matahari dan angin untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan untuk operasi penambangan Bitcoin. Dengan demikian, perusahaan ini berusaha untuk meminimalkan dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin dan membuktikan bahwa industri crypto dapat beroperasi dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain itu, dengan memanfaatkan energi terbarukan, Volcano Energy juga berkontribusi terhadap upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim. Ini menunjukkan bahwa industri crypto, yang sering kali dikritik karena konsumsi energinya yang tinggi, dapat berperan dalam solusi energi terbarukan dan berkelanjutan.
Dengan demikian, Volcano Energy tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi El Salvador melalui penambangan Bitcoin, tetapi juga berkontribusi terhadap upaya lingkungan global.
Tether, penerbit stablecoin USDT, masuk di antara investor dalam putaran pendanaan pertama untuk mengembangkan Volcano Energy, meskipun jumlah investasinya tidak diungkapkan.
Paolo Ardoino, Chief Technology Officer Tether, mengatakan bahwa investasi ini menandai niat penerbit stablecoin untuk mendorong investasi dalam produksi energi terbarukan dan infrastruktur penambangan.
Baca juga: Bukan Bitcoin dan Ethereum, Trader Korea Selatan Pilih Altcoin Ini!
Secara keseluruhan, inisiatif ini menunjukkan komitmen El Salvador terhadap adopsi Bitcoin dan pengembangan energi terbarukan. Dengan dukungan dari pemerintah dan investor seperti Tether, Volcano Energy berpotensi menjadi pemain utama dalam industri penambangan Bitcoin yang ramah lingkungan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi: